20 - NICHOL

832 249 55
                                    

Rev 26 des

🌻 jangan lupa vote komen ya 🌻

Happy Reading
-
-
-

"Apapun?" Eyang mengulangi.

Rain mengangguk mengiyakan.

Sebelum memulai ucapannya, terlebih dahulu Eyang menyuruh Rain agar duduk di kursi sebelah ranjang.

Tangannya saling bertautan, dan tak henti-hentinya Rain mengecup punggung tangan Nenek kesayangannya itu.

"Apapun yang Eyang mau Rain akan kabulin selama Rain bisa."

Eyang tersenyum mendengarnya, satu tangan yang di infus terangkat untuk mengusap puncak kepala Rain.

"Eyang cuma mau lihat Rain berubah. Eyang pengin sekali lihat Rain lebih sopan sama orang yang lebih tua, Eyang juga kangen sama perilaku dan penampilan Rain dulu. Eyang pengin lihat itu. Bisa?"

Rain terdiam sejenak, jadi ini permintaan Eyangnya yang pertama?

Dari ekspresi wajahnya Rain seperti sedang berpikir. Mengulang kembali ucapan yang beberapa detik lalu Eyang ucapkan di kepalanya. Untuk masalah sopan santun, Rain mungkin bisa memperbaiki itu. Tapi penampilan dan perilaku, Rain rasa itu akan sulit.

Kamu tau ini sudah melekat dan mendarah daging kan?

"Bisa?" tanya Eyang sekali lagi, karena Rain tak kunjung menjawab.

Rain mengangguk meskipun ragu.

"Rain sayang sama Nichol?" pertanyaan yang tak Rain duga.

Mulutnya yang semula rapat kini sedikit terbuka. Ia menoleh pada Nichol sekilas yang ada di sampingnya.

Jelas tidak. Bagaimana bisa rasa sayang muncul padahal baru kenal beberapa minggu lalu.

"Rain sekarang sudah menjadi istri Nichol. Eyang tau, Rain dan Nichol memang tak saling sayang apalagi saling cinta. Tapi.. Eyang mau kalian belajar untuk saling mencintai, Eyang pengin kalian saling melengkapi, saling cerita, saling berjuang. Dengan kata lain, Eyang ingin kalian untuk belajar saling menerima."

Deg..

Kalimat yang Eyang ucapkan berhasil membuat Rain seperti berhenti bernafas. Bagaimana bisa dia mencintai Nichol sedangkan hatinya saja masih terpaut pada Rayn.

Ya, Rain tak munafik. Perasaan untuk Rayn memang masih ada, pernah juga Rain memberitahu bahwa dia ingin kembali pada Rayn, melihat Rayn bersama yang lain apalagi Lea cukup membuatnya cemburu.

Dan untuk masalah belajar mencintai Nichol, Rain tak yakin. Nichol sama sekali bukan tipe nya, ya meskipun dia ganteng.

Bisa. Jika Nichol yang lebih dulu mencintainya Rain akan sebisa mungkin membalas perasaan itu.

"Rain-- iya." kalimat sebenarnya yang ingin Rain ucapkan adalah penolakan, tapi melihat wajah Eyang membuatnya tak tega.

Eyang tersenyum mendengar jawaban Rain.

"Rain. Rain sayang sama Papa?"

Rain mengangguk tanpa ragu. Meskipun tak sayang 100%.

"Mama Rissa?"

"Eyang tau jawabannya."

Wanita itu tersenyum kecil, sudah ia duga.

"Eyang tau, sulit buat Rain menerima. Tapi Rain, membenci seorang terlalu lama itu tidak baik apalagi sampai bertahun-tahun. Kamu jangan terus menerus melihat ke belakang, buka mata kamu. Kamu lihat Mama Rissa yang sayang dan selalu memberikan banyak cinta untuk kamu. Belajarlah untuk menerima dia."

NICHOL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang