Hermione menyingkirkan anak rambut yang mulai turun dan tidak tertata rapi. Alih-alih membenahi gelungan rambutnya yang hampir lepas, ia justru membasahi tangannya dengan air dan menggunakannya untuk menyisir anak rambutnya ke belakang.
Kondisinya jauh dari kata baik. Kantung mata tercetak jelas di bawah matanya, jas laboratoriumnya telah memiliki banyak noda, dan rambutnya telah berbau. Hermione sudah tidak tidur, tidak makan, dan tidak mandi selama tiga hari.
Richard Granger sudah berkali-kali menghubunginya dan memperingatkan Hermione bahwa caranya salah, namun Hermione memilih untuk menonaktifkan ponselnya. Richard telah berkata pada Hermione bahwa sikap keras kepalanya tidak akan mengembalikan sesuatu yang telah diambil dari hidupnya. Bukannya mendapat hasil yang ia inginkan justru ia akan berakhir mengenaskan jika keras kepala meneruskan penelitian gilanya itu.
Helena yang khawatir juga telah datang ke Laboratorium Central seraya membawa makanan dan beberapa helai pakaian untuk Hermione, tetapi putrinya itu justru mengunci pintu laboratorium tempatnya mengerjakan proyeknya.
Hermione mengerjakan penelitiannya seorang diri karena semua pekerja di Laboratorium Central telah diperingatkan oleh Richard untuk tidak membantu Hermione jika itu berkaitan dengan penelitiannya. Tentu saja para pekerja di sana memilih menuruti perintah Richard yang mana menjabat sebagai petinggi dari perusahaan Bio Health Company ketimbang menuruti Hermione yang notabene masih berstatus sebagai pewaris.
Hermione berteriak keras dan membanting erlenmeyer yang berisi larutan berwarna ungu itu. Gelas ukur di sebelahnya yang terdapat larutan berwarna kuning cerah pun tak luput dari sasaran Hermione. Kedua zat kimia itu tidak menghasilkan reaksi yang ia inginkan. Padahal teori yang ia buat dan persamaan reaksi yang telah ia kerjakan akan membuat kedua larutan itu bereaksi. Nyatanya dua larutan itu tetap berdiri sendiri-sendiri dan ini adalah kali ketiga ia gagal mereaksikan keduanya.
Ia jatuh terduduk. Dirematnya jas lab yang ia gunakan sampai buku-buku jarinya memutih. Sekali lagi ia berteriak dan mengacak rambut kecoklatannya.
Masalahnya sekarang bukan hanya kegagalannya dalam melaksanakan teori yang ia buat. Biarpun ia gagal sampai seribu kali pun, Hermione tak akan berhenti. Yang jadi masalah adalah uangnya habis. Jika tidak ada uang maka ia tak bisa melanjutkan penelitiannya, uang tabungannya pun telah habis untuk membeli zat-zat kimia yang harganya cukup fantastis meski ia hanya butuh beberapa gram.
Menghela nafas, Hermione bangkit berdiri. Tiba-tiba ia merasa lapar. Namun saat akan membuka pintu lab, hidungnya mencium bau tidak sedap.
"Sial, kenapa aku bau sekali?!" umpatnya pada dirinya sendiri setelah ia mendapati bahwa bau itu berasal dari tubuhnya.
Buru-buru Hermione mencari tasnya, lalu ketika dapat ia segera meraih botol parfum di tasnya. Hermione menyemprotkan parfum itu keseluruh tubuhnya, termasuk rambutnya yang kusut.
Ia merapikan sedikit rambutnya dan mulai membuka pintu lab yang telah tiga hari ini ia kunci. Cafetaria adalah tujuan utamanya hari ini agar perutnya berhenti memberontak dan ia bisa kembali fokus pada penelitiannya.
***
"Nona Hermione Granger?"
TAKK!!!
Hermione meletakkan alat makannya secara kasar lalu mendongak pada sosok pemuda yang menganggu acara makannya. Masih dengan mengunyah makanannya, ia menjawab. "Pergilah, aku tidak berminat berbicara dengan siapapun."
"Tetapi atasan saya telah sangat lama menunggu agar bisa berbicara dengan Anda."
Hermione mendecih. "Oh, kau yang bekerja di perusahaan sebelah?" tanya Hermione remeh seraya menatap gedung besar yang terlihat dari jendela cafetaria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We Grieve no More?
Fanfiction[COMPLETED] Matahari tak lagi menunjukkan sinarnya sejak bahan bakarnya menghilang dan bulan yang sejak dahulu hidup dalam kegelapan tidak tahu bahwa keputusannya untuk membawa matahari merupakan kesalahan besar. "Orang tua kita sudah tahu tentang...