Draco menunggu di luar ruangan tempat Hermione diperiksa. Hatinya gelisah, takut jikalau wanita di dalam sana mengalami sesuatu yang buruk. Tangannya terus bertaut sejak tadi, berdoa pada Yang Maha Kuasa agar seseorang di dalam sana baik-baik saja.
Elisa dan sekretarisnya ikut menunggui Draco di sana. Mereka selalu mengatakan hal-hal positif untuk menguatkan sang Tuan Muda mereka. Sekretaris Draco yang bernama Vincent Crabbe mewakili Draco untuk menghubungi Lucius Malfoy dan Ricard Granger karena Draco tak kuasa untuk menghubungi mereka.
Di tengah kegelisahan itu, Harry berlari terpogoh-pogoh ke arah Draco membuat jas dokternya berkibar. Bagian tubing stetoskopnya tergantung serampangan, menunjukkan bahwa ia benar-benar bergegas untuk hal ini.
Sesampainya di samping Draco, ia segera menepuk pelan pundak Draco sambil berusaha mengatur nafasnya. Ia akhirnya mendaratkan pantatnya di kursi tunggu samping Draco. Melihat kegelisahan Draco membuat Harry mengurungkan niatnya untuk bertanya lebih jauh. Tadi ia hanya tahu bahwa Hermione pingsan di rumah.
Tak berselang lama setelah Harry duduk, dokter Cho Chang yang menangani Hermione keluar dengan raut wajah yang sulit dijelaskan. Draco buru-buru berdiri memandang sang dokter dengan tatapan memohon. Dokter Chang membuang nafasnya sejenak lalu tersenyum pada Draco, senyum yang sangat tipis.
Draco benci senyum yang seperti itu.
"Dokter,"
"Mari kita bicarakan di ruangan saya, Tuan Malfoy."
Harry segera menepuk pelan pundak Draco yang semakin merosot itu. "Ikuti saja, biar aku, Elisa, dan Crabbe yang menjaga Hermione di sini."
Draco menurut. Ia lalu mengikuti dokter Chang menuju ruangannya yang tidak terlalu jauh dari ruangan tempat Hermione di periksa tadi.
Ruangan dokter berwajah oriental itu minimalis. Lalu seperti ruangan dokter pada umumnya, cat temboknya didominasi warna putih gading. Ada beberapa pot tanaman hias di dalam ruangan untuk menambah estetika dan mungkin sarana terapi, di samping itu di dalam ruangan tersebut juga ada satu ranjang pasien yang biasanya di gunakan untuk pemeriksaan ringan atau kontrol kesehatan.
Saat Draco baru mendudukkan dirinya ia melihat dokter tersebut kembali tersenyum. Senyum yang sama persis seperti tadi di depan ruangan Hermione.
"Ada apa, Dok?" tanya Draco basa-basi.
Ya, basa-basi karena Draco tahu hasilnya pasti tidak baik-baik saja.
"Setelah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh mulai dari tekanan darah, denyut nadi, frekuensi pernapasan, suhu tubuh, serta kondisi kandungan, saya mendiagnosis Nyonya Hermione Malfoy mengalami Preeklamsia. Sebenarnya ketika Nyonya Malfoy sudah siuman nanti saya akan melakukan pemeriksaan penunjang dengan tes urine dan darah. Namun melihat hasil dari serangkaian pemeriksaan yang saya lakukan tadi, kemungkinan besar Nyonya Malfoy mengalami preeklamsia."
Dahi Draco terlipat. "Mohon maaf, Dok, saya tidak tahu apa itu preeklamsia." jawab Draco jujur.
Dokter Cho Chang tersenyum maklum. Bagaimanapun juga seseorang di depannya itu awam tentang hal medis seperti ini. "Preeklamsia itu kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein di dalam urine."
"Lalu apa penyebabnya?"
"Penyebab preeklamsia masih belum diketahui secara pasti, Tuan Malfoy. Meski demikian, ada dugaan bahwa kondisi ini disebabkan oleh kelainan perkembangan dan fungsi plasenta. Kelainan tersebut menyebabkan pembuluh darah menyempit dan timbulnya reaksi yang berbeda dari tubuh ibu hamil terhadap perubahan hormon. Akibatnya, timbul gangguan pada ibu hamil dan janin. Untuk kasus Nyonya Malfoy, sepertinya penyebab preeklamsia ini karena stress berat, didukung dengan riwayat kesehatan mental Nyonya Malfoy yang pernah mengalami depresi membuat saya meyakini hal tersebut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We Grieve no More?
Fanfiction[COMPLETED] Matahari tak lagi menunjukkan sinarnya sejak bahan bakarnya menghilang dan bulan yang sejak dahulu hidup dalam kegelapan tidak tahu bahwa keputusannya untuk membawa matahari merupakan kesalahan besar. "Orang tua kita sudah tahu tentang...