11 : Apakah Uang Bisa Menyelesaikan Semua Masalah?

797 143 18
                                    

Draco membulatkan matanya ketika diajak lebih jauh memasuki ruangan lain yang berada di dalam laboratorium tempat dimana Hermione melakukan penelitiannya. Draco hampir terjungkal saking terkejutnya menatap sesuatu didepannya, namun ketika ia menoleh dan mendapati gadis yang berdiri disampingnya nampak biasa saja, ia segera memperbaiki posisi berdirinya.

Pemuda itu memijit pelipisnya. Sungguh ini di luar dugaannya. Gadis disampingnya tidak hanya gila tetapi benar-benar nekat. Jika pemerintah tahu tentang perbuatannya mungkin ia akan dipenjarakan karena menyalahi protokol penelitian.

Bagian terburuknya adalah lisensi Hermione bisa dicabut atau bahkan Laboratorium Central bisa diberhentikan secara paksa akibat tindakan nekatnya itu. Perusahaan Bio Health Company juga kemungkinan besar akan mengalami penurunan saham yang drastis akibat penelitian ilegalnya tersebut.

Draco mengerjapkan matanya beberapa kali untuk memastikan bahwa apa yang ia lihat adalah benar. Sudah beberapa kali ia mengedip dan pandangan dihadapannya tidak berubah.

Manusia itu tetap ada di sana.

"Kau gila," lirih Draco menatap tabung berisi manusia yang dibekukan dengan luka di sisi kepala dan dadanya. Tangan serta kaki orang itu juga nampak memar.

Hermione mendecih. "Sekarang kau tahu kan alasan mengapa Ayahku menentang memberi dana pada penelitianku?"

"Semua orang yang tahu ini pasti akan melakukan hal yang sama seperti Ayahmu."

"Tapi kau tidak,"

"Itu karena aku belum tahu."

Hermione menyilangkan tangannya di depan dada lalu menatap Draco tajam. "Kau sudah menandatangani kontrak!"

"Tapi kau membohongiku," elak Draco seraya berusaha lepas dari tatapan Hermione maupun mayat yang ada di dalam tabung. Mereka berdua sama-sama menyeramkan.

Hermione mengendikkan bahunya. "Kontrak sudah di buat, tidak ada pembatalan."

Draco menghela nafasnya. Ia ingin membatalkan kontrak tetapi jika ia ikut keras kepala yang ada masalah ini tidak akan cepat selesai. Draco mengusap rambutnya ke belakang lalu di dalam hati ia berjanji pada dirinya sendiri untuk memikirkan negosiasi paling baik untuk membatalkan kontrak ini.

Penelitian ini menggunakan objek yang termasuk ilegal sehingga apapun alasan yang digunakan Hermione untuk melakukan penelitian ini tidak bisa dibenarkan sekalipun untuk tujuan kemanusiaan.

Satu hal lagi yang mengganjal di benak Draco, mengapa orang yang dibekukan itu mengalami tanda-tanda kecelakaan fisik sebelum meninggal? Apa mungkin Hermione mendapatkannya dengan cara menyakiti orang itu terlebih dahulu sampai ia meninggal?

"Karena kontrak telah di buat, bukankah sebaiknya kau memberitahuku tentang detail objek penelitianmu ini?" pancing Draco seraya mengamati perubahan ekspresi sang lawan bicara.

Sayangnya lawan bicaranya itu tetap berekspresi datar, seperti biasanya.

"Sebutkan apa saja yang ingin kau ketahui."

Draco berpikir sejenak. Jika ia bertanya langsung keintinya mungkin hasilnya akan canggung. Sehingga Draco memilih untuk bertanya hal-hal dasar terlebih dahulu. "Siapa namanya?"

"Ronald Weasley."

"Apa dia ada hubungannya denganmu?"

"Ada."

"Hubungan apa?"

"Kekasih."

Draco bergeming. Hatinya, tidak tahu kenapa, tetapi rasanya menjadi lebih sesak. Seperti ada sesuatu yang meremasnya dengan sangat kuat. Entah mengapa Draco tidak suka ketika Hermione menjawab seperti itu, ada rasa kecewa yang mendalam di lubuk hatinya.

Can We Grieve no More? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang