11. MMM

1.3K 137 0
                                    

Hai, jangan lupa untuk vote dulu ya sebelum membaca ❤️⭐🙌🏻










Somi menarik gue ke arah kantin dan mendudukkan gue lalu menatap gue serius

"Lo gak bego kan Ra?" tanyanya

"Som, dia punya alasan" ucapku tenang

"Ra, dia selalu punya alasan dari dulu"

iya sih bener juga perkataan Somi

"Ra, plis deh, gue gamau lagi liat lo kayak kemaren, gue aja gabisa lupa gimana mengerikannya si Sialan itu kok lo bisa-bisanya setenang itu?" Somi memegangi kepalanya yang sudah memanas dan gregetan dengan gue

"Som, lo tau kan kemaren obat tidur jatuh dari tas Haruto?" tanyaku balik

"Iyaa trus apa?" kesal Somi

"Haruto juga ke pskiater.."

Somi pun langsung menatap gue seakan meminta penjelasan lebih rinci

"Haruto insomnia dan depresi, dia menyesali perbuatannya ke gue di hari itu, kejadian di hari itu terus terulang di mimpinya. Katanya juga dia mohon-mohon ke lo karna udah hampir gila, kok lo ga bilang sih Som?" Jelasku

"Gimana bisa gue nyebut nama Haruto di depan lo yang traumatic banget sampai gabisa sekolah, Lo ingat deh hari-hari lo selama 6 bulan itu, jangan semudah itu maafin orang.
Lo tau gak kenapa dia berhasil mainin lo?

Karna lo mudah banget maafin dia" tutur Somi

"Som, dia juga kena serangan panik, dia udah minta maaf sama gue sampai nangis parah, dan kemaren juga dia tidur disofa gue, gue ngeliat sendiri dia ngigau nyebut nama gue trus nyari obat kayak orang gila,

Apa lo tega liat orang kayak gitu?" Jelasku melawan opini Somi yang masih keras kepala.

"Ra, gue tau dia dapat karmanya, tapi lo korbannya, lo yang dia pukulin, lo ingat itu dong Raa. Jangan mikrin orang lain, pikirin diri lo.

Lo kena sindrom *Stockholm atau gimana sih?" tanya Somi

*Sindrom Stockholm adalah gangguan psikologis pada korban penyanderaan yang membuat mereka merasa simpati atau bahkan muncul rasa kasih sayang terhadap pelaku.

"Som, Nara belum maafin gue, dan gue juga gak berharap di maafin gue. Gue tau gue keterlaluan, dan gue cukup tau diri, selama gue bisa minta maaf sama Nara itu udah cukup, gue tau gue gabisa berharap lebih"

Haruto entah dari mana datangnya langsung menyela percakapan gue dan Somi

"Yang menyakitin emang enak tinggal bilang maaf" sindir Somi sambil tertawa miring ke Haruto

"Sekarang lo pilih aja deh Ra.

Lo pilih Bajingan itu atau gue?" tanya Somi tiba-tiba membuat pilihan

"Som, lo kok gini?" ucapku kaget

"Pilih Somi, dia yang selalu ada buat lo" ucap Haruto lalu berjalan pergi meninggalkan kantin

Setelah Haruto sirna dari pandangan kami, gue pun kembali menatap Somi

"Tanpa omongannya dia juga gue akan pilih lo" ucapku datar, sedatar tatapan Somi saat mendengar jawaban gue

"Lo juga tau kan kalau gue bakal milih lo? Bisa-bisanya lo bikinin gue pilihan kayak gitu, lo meragukan gue?

Mungkin di mata lo gue gampang melupakan kesalahan Haruto, tapi gue gak gampang ngelupain kebaikan lo" jelasku lalu pergi meninggalkan Somi

Tetangga | Haruto Watanabe  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang