5. Boy

1.6K 167 2
                                    

Hai, jangan lupa untuk vote dulu ya sebelum membaca ❤️🙌🏻⭐








Setelah cuci piring akhirnya gue sama Kak Momo ngobrol di kamar gue

"Maafin Haruto ya, Ra" ucap Kak Momo memecah keheningan

"Iyaa kak, udah aku maafin dari dulu" ucapku smabil tersenyum kecut

karena rasanya perih ketika membahas tentang Haruto

"Serius?! Berarti kamu mau dong balikan sama Haruto lagi?" Kak Momo tiba-tiba langsung tersenyum cerah

"Kak, aku memaafkan bukan berarti aku bisa kembali sama Haruto, luka yang dia buat di hati aku belum sembuh kak. Bahkan buat membuka hati ke orang baru pun masih sulit apalagi untuk yang pernah melukai" jelasku yang membuat senyum Kak Momo memudah menjadi raut kesedihan

"Padahal aku berharap banget kalian bisa sama-sama lagi" lirihnya

"Kita sama-sama perempuan kak. Kalau kakak diposisi aku gimana?" sarkasku yang kesal karena Kak Momo yang terus-terusan mengucapkan hal konyol.

"Iyaa Ra, Maaf" ucapnya

tok tok to

"Kak, dipanggil Mamah pulang" ucap Haruto smabil menutup pintu kembali

mata gue membulat melihat Haruto ternyata ada di depan kamar gue saat gue lagi ngomongin dia.

'Dia denger gak ya? semoga aja dia gak denger' batinku memohon

Haruto POV

Mamah nyuruh gue buat panggil Kak Momo ke kamar Nara,

"Maafin Haruto ya, Ra" ucap Kak Momo yang kedengaran di depan pintu

'Mereka ngomongin gue?'

akhinya gue berdiam di depan pintu dan mendengarkan percakapan mereka

"Kak, aku memaafkan bukan berarti aku bisa kembali sama Haruto, luka yang dia buat di hati aku belum sembuh kak. Bahkan buat membuka hati ke orang baru pun masih sulit apalagi untuk yang pernah melukai"

ucapan yang Nara ucapin bener-bener nusuk di hati gue,

Pertanyaannya, Kenapa dulu gue sebodoh itu?

Demi apapun, jika waktu bisa gue ulang, maka gue mau balik ke masa dimana gue belum nyakitin Nara dan gue bersumpah akan memperlakukan dia dengan baik.

"Ngapain lo?" pergok Bang Daniel saat melihat gue berdiri dan diam didepan pintu kamar Nara

"Mau manggil kakak gue, Bang" ucapku lalu langsung membuka pintu kamar Nara.










"Hati-hati ya jeng" ucap Tante Karen ke Mobil keluarga gue.

"Ruto pamit dulu ya Om, Tan, Bang, Nar" ucapku sambil salim ke Mamah dan Papahnya Nara

"Iyaa nak, kalau ada apa-apa jangan sungkan-sungkan tanya kesini ya" ucap Tante Karen ramah

gue pun berjalan pulang ke rumah gue

Tetangga | Haruto Watanabe  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang