19. Really Really

1.2K 124 1
                                    

Hai, jangan lupa untuk vote dulu ya sebelum membaca ⭐❤️🙌🏻
















Pagi harinya gue lagi siap-siap bareng Somi di kamar

"Raa, pinjem jedai" pinta Somi yang sedang sisiran di depan meja riasku

Gue yang udah siap pun langsung mengambilkan Somi jepitan rambut alias jedai

Saat turun ke ruang makan, Mamah langsung menyambut gue dan Somi dengan ramah membuat gue jadi bersyukur

gue kira suasana rumah jadi canggung gara-gara gue dan Haruto

"Makan yang banyak Som, biar kuat upacaranya" ucap Mamah sambil memberi Somi lauk setelah memberi ke gue terlebih dahulu

"Thank you tantekuu" sahut Somi genit

"Mah, Daniel nikah ya"

Kami di meja makan pun langsung tersedak karena ucapan Bang Daniel yang gak kira-kira kalo ngomong.

"Assalamualaikum.." ucap Haruto yang baru datang sambil ngeliatin kita yang lagi tersedak dengan heran

Haruto pun mengelus punggung gue yang lagi minum abis kesedak

"Idih, jangan romantis-romantisan disini" sewot Bang Daniel

"Sewot aja kamu, apa maksudnya tiba-tiba mau nikah? Kuliahmu aja belum selesai" ucap Papah

"Loh Bang Daniel mau nikah?" tanya Haruto yang gak tau apa-apa

"Ssttt" aku menutup mulut Haruto dengan tanganku agar gak bacot dulu sebelum mendengar penjelasan Bang Daniel

"Ya mau nikah, mau punya istri. Masa Nara sama Haruto boleh nikah Daniel enggak?" jelasnya

"Mau dikasih makan apa istrimu? batu?" tanya Mamah dengan cueknya karena emang udah tau kelakuan anaknya random banget

"Haruto juga, mau dikasih makan apa Nara?" Bang Daniel membalikkan pertanyaan Mamah ke Haruto

"Ya dikasih makanan lah. Ngapain makan batu? gapunya duit?" jawab Haruto santai

"Emang ada duit lo? duit sendiri bukan dari orang tua!" ejek Bang Daniel

"Ada lah, kan gue jadi atlet digaji" jawab Haruto yang bikin Bang Daniel terdiam

"Kamu kalo mau nikah, tapi berpenghasilan dulu kek. Kenapa Mamah bolehin Haruto sama Nara? Udah jelas kan?" omel Mamah

"Gak, gak jelas" dumelnya

Punya abang gini amat, kalah debat ngambek. Gak malu apa sama ototnya itu

Karena Somi gak bawa mobil alhasil kami berangkat bareng pakai mobilnya Haruto

"Gak ada PR kamu hari ini?" tanya Haruto sambil menyetir dan menggenggam tanganku

"Gak ada" kataku

"Bentar lagi ujian loh, Ra. Kamu belajar terus kan?" tanya Haruto yang membuat Somi tertawa

"Pffttt, dikamus Nara gak ada yang namanya belajar Haruto." jawab Somi lalu tertawa geli di kursi belakang

gue pun hanya menatap sebal Somi, yah meskipun Haruto juga tau sih kalau gue emang pemalas.

Tetangga | Haruto Watanabe  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang