11.Sya, semesta minta maaf.

133 14 1
                                    

11.Sya, semesta minta maaf.

Aelius menyambut Nesya di ambang pintu kelas dengan cengiran watados. Gatal ingin Nesya timpuk novel. "Apaan?"

"Gue baru nyadar kalo ada acara sekolah lo pasti dateng telat."

Sengaja, karna Nesya tidak suka keramaian, teriakan rusuh atau gambaran ada pertanda kehidupan, terlalu lama berteman sepi membuatnya sulit beradaptasi. "Nggak---apa sih, penting banget? minggir."

"Kalo raga nggak ngasih marlboro sebungkus sih ogah gue ngomong sama lo, lo punya dendam kesumat sama gue atau gimana, sya? galak amat."

"Ya karna muka lo rese, tengil."

"LAH?!"

"Lo bau."

"LAH?!"

Kecintaan terhadap rokok membuat satu murid begajulan macam Ael ini terpapar asapnya. Bau, Nesya tidak suka.

"Lo ganggu kehidupan tenang gue."

"LAH?!" ketimbang anak perempuan kelasnya yang suka bisik-bisik di belakang tentang perbuatan buruk Aelius ia lebih menyukai Nesya, dia langsung blak-blakan di depan sang pelaku.

Nesya berdecak, meladeni Aelius bisa ikut-ikut gila. "Gue ke lo kan lemah lembut?" ucap Aelius mengikuti Nesya berjalan.

"Lo suka melorotin celana olahraga anak cowok kelas kita, artinya lo meresahkan." Aelius tertawa, duduk di meja, menyibak rambut berantakannya.

"Dari subuh raga tadi nungguin lo dateng bawa coklat panas, udah dingin ya? anaknya diteriakin Bu Elsa jadi cabut duluan," jelas Aelius pada Nesya.

"Oh ini dari dia?" gelas plastik di meja Nesya pegang.

"Iya, bikin lagi aja. Dia bawa termos sama coklat angetnya di bawah meja."

Bergegas Nesya menunduk ke bawah. Benar adanya. "Ini lah----AEL?"

Aelius sudah berjalan keluar, dua tangan sibuk membuka kancing seragam menjadi kaos polos hitam. "BIKIN LAGI AJA! GUE MAU MENGHARUMKAN CITRA KELAS IPA 1!"

Coklat panas dan Raga adalah salah satu perpaduan terhangat, selalu menyenangkan. Setiap sekali menyesap Raga akan mengeluarkan obrolan ringan penuh pemahaman.

Menyenangkan yang akan Nesya putuskan. "Cowok sebaik lo pantes dapetin cewek baik juga. Bukan cewek yang hidupnya bergantung sama keajaiban dari Tuhan kalo besok masih bisa bertahan hidup kaya gue, ga."

Tertempel lima lembar kertas di termos, tulisan rapi milik Raga terlihat jelas disana. Nesya terus membalik untuk lanjut baca.

Kertas 1:
Benci sama rasa dingin nggak akan buat lo terus bertahan dikehangatan, karna kehangatan yang tercipta bisa ada karna rasa dingin yang bermula. Keduanya harus sama-sama saling butuh, melengkapi.

Kertas 2:
Perubahan Fisika, perubahan zat yang tidak menghasilkan zat baru dan bersifat sementara.

Kertas 3.
Es mencair

Kertas 4:
Mengubah bentuk materi tetapi tidak mengubah komposisi.

Kertas 5:
Uap di cokelat udh ilang, tapi orangnya tetep masih belum cair. Besok diusahain lagi ya, have a nice day, sya!♡

Di dalam kelas sepi yang hanya berisi dirinya sendiri itu decihan Nesya jadi menggema. Semua anak sudah mengerubungi lapangan, menonton jagoan mereka sekaligus cuci mata melihat anak basket tanding.

Nesya menyimpan termos ke tempat semula tidak berniat minum coklat panas, seandaikan Nesya tahu sulitnya Raga membujuk Bi Uci untuk dapat dipinjamkan termos.

Testudines:AmongragaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang