Cinta Pertama - 02

5.1K 404 27
                                    

Rame euy 🤭🤭
Kalo rame kan mamak seneng lanjutinnya ☺️☺️
Yuk mari kita lanjut lagi ceritanya 💪🏻

Untuk full cerita akan ku jual via PDF.
Versi PDF akan sedikit berbeda karena habis revisi.
Aku akan open order setelah ceritanya selesai.
Ditunggu ya 😘
Happy reading guys...

============================
Harusnya aku yang disana

Dampingi mu... dan bukan dia.

Harusnya aku yang kau cinta dan bukan dia...

(Armada-Harusnya Aku)

(Armada-Harusnya Aku)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Yank, si Inggit kenapa ya? Sejak datang untuk liburan sampai pulang dia kelihatan murung. Apa karena kita jadian ya?" ucap Kania merasa tak enak.

Aku yang tengah fokus menyetir, menoleh ke arah Kania yang duduk di samping ku.

"Kamu ngomong apa sih? Inggit lagi khawatir sama Ibunya yang tiba-tiba masuk rs."

"Beneran karena itu yank? Bukan karena kita jadian? Aku beneran ngga enak sama Inggit."

"Bukan. Kamu tenang aja. Inggit bilang sendiri kan kalau dia bahagia kita jadian." Kania menganggukkan kepalanya, tapi aku yakin dirinya masih kepikiran dengan sikap Inggit.

"Kita ke kosan Inggit aja ya, yank."

"Ngga usah. Nanti aku aja yang kesana. Sekarang aku antar kamu pulang ya."

"Oke."

Hening.

Tidak ada pembicaraan lagi di antara kami. Aku dengan pikiran ku, Kania dengan pikirannya.

"Kamu istirahat ya," ucapku saat mengantarnya sampai ke depan pintu rumah.

"Oke. Kamu juga."

Aku tersenyum kepadanya. Untuk pertama kalinya, akhirnya aku bisa memberikan sebuah kecupan manis di dahinya. Kemarin malam aku terlalu syok dan hanya bisa memeluknya dengan erat.

Ku lihat ia memejamkan matanya menikmati beberapa detik istimewanya. Saat kedua matanya terbuka, semburat merah mewarnai wajah....

Inggit?!

Dahi ku mengerenyit. Mataku mengerjap berkali-kali untuk meyakinkan bahwa yang berada dalam pelukan ku adalah Kania, bukan Inggit.

"Yank! Sayaaang! Woy...Kamu kenapa?"

Sebuah tepukan membuat ku tersadar. "Eh... i iya. Kenapa yank?" aku balik bertanya. Wajah Inggit kembali berubah menjadi wajah Kania yang menatap ku dengan selidik.

Discovery Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang