7

53 28 24
                                    

(Mari oleng bersama sahabat ಥ‿ಥ)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Mari oleng bersama sahabat ಥ‿ಥ)

















Happy reading:)














"Bisa ae lo, jadi ceritanya nembak anak orang jalur tod nih?"

"Manjiw lah."

"Lo pada kenapa dah, biasa aja dong. Gue cuman becanda kali." Ucapnya setelah mematikan handphone nya

"Mau kemana lo?"

"Lanjutin aja, gue mau jemput tuan putri dulu, dik ayo."

—☆☆—


"Napa lo?" Tanya Andreas pada Sheila yang baru saja melewatinya

Sheila membalikkan badannya, lalu ia balik bertanya "Emang gue kenapa?"

"Muka lo pucet, skip sarapan?"

"Kga gue kepicirit pake nanya, iya lah ini juga kan gara-gara lo jemput gue ke pagian."

"Ya salah sendiri, pake bangun siang segala."

"Malah nyalahin gue lagi, minggir ah gue mau ke kantin."

Andreas menahan Sheila ketika ia hendak pergi "UKS."

"Hah?"

"Ke UKS, lo makan di sana aja."

"Apaan alay bener, gue cuman laper ngapain juga harus ke UKS? Laper tuh makan bukan ke UKS, ngaco lo."

"Udah nurut aja, dibilangin susah amat."

"Siapa lo? Ngapain juga gue harus nurut sama lo?"

"Ya udah sana, terserah." Andreas pun melepaskan pegangannya lalu pergi meninggalkan Sheila

Setelah meninggalkan Sheila, Andreas pergi ke belakang sekolah, tempat dia dan anak-anak dari club basket berkumpul.

"Dari mana aja lo?" Tanya Dika begitu Andreas masuk, namun Andreas tak menanggapi nya

Disini mereka hanya bermain game hingga bel berbunyi, tak jarang juga mereka terlambat masuk kelas karena terlalu fokus pada game.

"Ditanya tuh jawab."

"Harus banget dijawab emang?"

"Dih ngambek kaya cewe, lawak lo bang."

"Berisik lo."

"Dre, buruan mau join kga lo?"

"Sabar jaringan nya ngeleg anjir."

"Bola basket mana, kemarin yang terakhir pake bola sapa anjir?" Ucap Radit yang baru saja kembali dari kantin

universe | Hendry ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang