"Naomi." Panggil Nayla, Naomi pun menoleh ke belakang dan mendapati ketiga temannya itu sedang berjalan kearahnya
"Napa, na?"
"Mau ikut kita ga?"
"Emang kalian mau kemana? Wah jadi gini sekarang."
"Kan ini lagi diajakin, cantik." Ucap Aksa, lalu ia merangkul Naomi
"Lepasin sa, ga usah so asik deh. Emang pada mau kemana?"
"Gue sama Aksa mau tanding, ada bang Andre juga kok."
"Sekarang?"
"Yoi, gimana ikut ga?"
"Besok minggu, sekalian jalan kita." Ujar Aksa sembari mengangkat kedua alisnya
"Tapi gue sama Nayla masih pake seragam, gimana kalo gue balik dulu?"
"Aku bawa baju ganti kok, mi."
"Nayla enak, ya udah gue balik dulu kalo gitu."
"Kelamaan kalo lo balik dulu, pake hoodie gue aja, gue bawa hoodie dua, yang satu ada di tas noh."
"Ngapain lo bawa dua? Oh yang satu abis dipinjem cem-ceman lo ya, terus baru di balikin."
Aksa menggelengkan kepalanya "Kalo yang ini dirampas abang lo gue masih ada cadangan, lagian juga gue ga bakalan mau ngasih pinjem ke orang, apalagi cewe."
"Masa?"
"Beneran."
"Terus gue?"
Aksa mengambil hoodie yang berada di dalam tas nya "Lo mah beda lagi, nih."
"Ogah pasti gede."
"Kga apa lucu, lo mau yang mana, yang ini atau yang gue pake?"
"Terserah." Aksa pun membuka hoodie yang sedang ia pakai lalu memberikannya pada Naomi
"Ya udah nih, yang ini aja."
"Emang apa bedanya?"
"Yang ini masih baru." Tunjuk Aksa pada hoodie yang sedang dipegang oleh Naomi
"Lah?"
"Jangan percaya na, dia cuman alesan doang, sebenernya yang dia pegang itu belinya bareng sama Nathasya."
"Ngawur lo, orang ini lo yang beliin."
"Kapan, kga pernah tuh."
"Nathasya siapa? Pacar lo?"
"Kga, bukan."
"Terus?"
"Mantan dia, tapi katanya mereka balikan lagi."
"Nathasya anak kelas mana, rel?"
Aksa membulatkan matanya, lalu ia menatap Farel dan menggeleng kepalanya, memberikan sebuah isyarat agar Farel tak mengatakan apapun.
Farel melirik kearah Aksa "Nathasya ah dia, entar gue kenalin sama lo, ya ga sa?" Aksa hanya mengacungkan jari tengahnya sebagai jawaban
—☆☆—
Begitu mereka sampai ternyata sudah banyak orang disana, Aksa bilang ini hanya latihan tapi mengapa banyak sekali penontonnya, terutama penonton perempuan,
bagus dong, makin banyak cewe yang nonton, makin semangat gue, suntik semangat kalo kata Aksa.
Setelah mengganti baju menjadi kaos tim, Aksa dan juga Farel kembali ke tribun menghampiri Naomi dan juga Nayla.
"Mana Liam?" Tanya Naomi sedari tadi dia mencari keberadaan kakaknya itu, tapi sepertinya tidak ada
"Kga tau, tadi sih katanya bakalan dateng tapi gue belum liat dia."
"Ga bakal dateng, lagi jalan katanya, tapi nanti sore dia bakalan dateng."
"Dasar anak muda."
"Kenapa, mau jalan juga?" Tanya Aksa
"Kode tuh sa, udah gas aja." Saut Radit yang berada dibelakang Aksa
"Apaan sih dit, so tau lo."
"Shy shy cat."
"Gue aduin ke Liam baru tau lo!"
"Aduan."
"Kga usah ganggu ibu negara dit, bahaya nanti yang kena gue, diem lo!"
"Siap."
"Gue main dulu ya, jangan—"
"Jangan jelalatan matanya, main yang bener." Ujar Naomi memotong ucapan Aksa