12

28 10 3
                                    

Stay healthy

and happy ( .◜◡◝ )


Happy reading

"Karena akan diadakannya rapat untuk kegiatan penilaian kelas 12, kegiatan KBM dicukupkan sekian, dan semua murid diperbolehkan untuk pulang."

Semua murid langsung berhamburan keluar.

"Kenapa? Andreas?" Tanya Naomi pada seseorang yang sedang duduk dipinggir lapang, tadi ketika Naomi akan menuju parkiran Naomi tak sengaja melihat nya, jadi Naomi memutuskan untuk menghampiri nya

Orang yang barusan ditanya mengangguk membetulkan pertanyaan Naomi "Gue dihukum gara-gara kesiangan, padahal dia yang kga ngabarin gue."

"Terus ngapain lo masih disini, kga balik?"

"Tadinya mau langsung balik, tapi ditahan sama abang lo."

"Gila emang tuh orang, tenang tidak usah risau kakak ipar, gue bakalan marahin tuh orang, btw mana orang nya."

"Tuh." Sheila menunjuk kearah lapangan, disana Andreas sedang bermain futsal

"Lah dia malah main bola, terus lo nya ditinggalin, gue pastiin abis ini dia bakalan menderita tenang aja."

Naomi kemudian berjalan kearah lapangan dan berdiri ditengah-tengah, menggagalkan Andreas mencetak gol dan itu membuat tim Andreas emosi, mereka tadi nya akan protes tapi begitu melihat siapa pelakunya mereka mengurungkan niatnya.

"Ngapain sih?" Tanya Andreas dengan tangan di kedua pinggangnya dan jangan lupa dengan tatapan tajamnya

Naomi mendekati Andreas dan membisikkan nya sesuatu

"Iya satu gol lagi."

"Sekarang Liam!"

"Iya bawel, gue cabut kalo lo pada mau lanjut mangga." Andreas meninggalkan lapangan dan menuju tempat Sheila

"Ayo." Ajak Andreas sembari mengulurkan tangannya

"Kemana?"

"Entar juga tau, ayo."

-☆☆-

"Kenapa?" Tanya Andreas pada Sheila, tadi setalah membeli tiket, Sheila pergi meninggalkan Andreas dibelakangnya, lalu duduk di kursi yang telah disediakan di sana

Sheila hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban

Andreas duduk disamping Sheila, lalu dia memiringkan tubuhnya dan menyenderkan kepalanya pada tembok.

Andreas menepuk lengan Sheila, membuat Sheila berbalik dan menatap Andreas, kemudian Sheila melakukan hal yang sama.

"Kenapa sih?"

"Kga."

"Cerita buruan, kenapa?"

"Cerita apaan?"

Andreas menghela nafasnya, lalu entah dorongan dari mana Andreas kini mengelus rambut Sheila "Napa sih, perutnya masih sakit, hm?" Tanya Andreas, ia masih mengelus rambut Sheila

Sheila hanya menganggukkan kepalanya.

Hari ini Andreas mengajak Sheila untuk menonton sebuah film di bioskop, ada dua alasan mengapa dia membawa Sheila kesini, yang pertama karena paksaan adik nya dan yang kedua karena sebenarnya Andreas pun merasa bersalah pada Sheila,

Karena tidak mengabarinya tentang dirinya yang tidak akan menjemputnya dan berakhir dengan Sheila yang ia beri hukuman, namun hukuman yang diberikan kepada Sheila, tidak lain karena salah nya juga.

Dan seharian ini juga, Sheila terlihat sangat lemas terlebih saat berada dikelas ia hanya duduk ditempatnya tanpa membuat keributan seperti biasa.

Itulah yang membuat Andreas semakin merasa bersalah, jadilah Andreas mengajak nya menonton sebagai permintaan maaf nya.

"Sheila."

"Hm?"

"Balik aja yu." Ucap Andreas yang masih mengelus rambut Sheila, ia khawatir karena Sheila mulai terlihat pucat

Sheila sebenarnya terkejut dengan perubahan Andreas, dimana Andreas yang sangar dan menyebalkan.

Apakah Andreas memiliki kepribadian ganda atau apakah Sheila sedang tertidur dikelas dan kini ia sedang bermimpi.

Jika ini hanya sebuah mimpi tolong jangan bangunkan Sheila sekarang, berilah ia sedikit waktu lebih lama untuk bersama Andreas yang ini, yang perhatian dan manis bukan Andreas yang menyebalkan.

"Hei?" Andreas melambaikan lengannya didepan wajah Sheila

"Eh? Kok balik? Filmnya bentar lagi mulai, sayang udah beli tiketnya juga."

"Sayang sama gue juga gak?" Sheila membulatkan matanya dan kemudian mencubit lengan Andreas

"Hahaha aww sakit, gampang itu besok tinggal kesini lagi aja, lo makin pucet."

"Ga, gue ga papa kok."

Mendengar jawaban Sheila, Andreas kembali menghela nafasnya lalu ia mengangguk dan tersenyum mengiyakan permintaan Sheila.

"Udah ish senyum mulu lo, mual gue liatnya." Ucap Sheila karena Andreas terus menatapnya dan tersenyum, lalu ia menutup wajah Andreas menggunakan tangannya

"Iyah tau gue ganteng, buruan berdiri mau mulai tuh." Andreas bangkit dan mengulurkan lengannya

Mereka berjalan sembari bergandengan, tapi Sebelum masuk kedalam ruang teater, Andreas melepaskan genggaman nya pada Sheila kemudian membuka hoodie yang ia pakai, lalu ia berikan pada Sheila.

"Di dalem dingin, nih pake, gue ga nerima penolakan."

"Kalo entar masih dingin peluk gue aja." Lanjutnya, lalu Andreas jalan mendahului Sheila

-☆☆-

Hidup itu dijalani
bukan di duduki

hope you enjoy, jangan lupa voment sama follow yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hope you enjoy, jangan lupa voment sama follow yaa

Jajang bujigae annyeong dadah🐿️

-see you papaii

universe | Hendry ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang