Day 10

30 5 0
                                    

Wooseok mengetuk pelan pintu kamar Seungwoo namun tidak ada jawaban dari dalam sana, suara alarm milik Seungwoo juga sudah berbunyi saling bersahutan dengan alarm yang lain.

"Psst, Bang Seungu."

Terpaksa Wooseok harus membuka pintu kamar Seungwoo, terlihat tidak sopan untuk dirinya yang memasuki pintu kamar orang dewasa namun dirinya harus ngelakuin ini, kalau enggak, bisa bisa Seungwoo gak bangun bangun karena keasikan tidur.

Seungwoo kalau tidur itu elegan, selimutnya aja sampai menutupi dadanya, AC kamarnya gak terlalu kuat, lampu kamarnya mati namun masih ada cahaya dari lampu balkonnya yang hidup, kamar Seungwoo lebih didominasi oleh warna hitam. Tersusun banyak buku buku di rak jati, meja kerjanya pun juga terdapat kertas kertas yang tetap rapi padahal bisa saja itu menjadi tidak terkendali, kamar Seungwoo itu rapi berbeda dengan kamar adik adiknya yang lebih berantakan dan susunannya tidak rapi.

"Bang, psst.." lagi, Wooseok memanggil Seungwoo namun tidak ada balasan dari laki laki itu.

"Bang Seungwoo!!!!"

Seungwoo mengerjapkan pelan matanya kemudian bangkit dari tidurnya saat mendapati Wooseok yang berdiri beberapa meter darinya.

"Kenapa?" Tanya Seungwoo sebelum mematikan alarmnya yang berisik.

"Anu..." Wooseok menggigit bibirnya sebelum melanjutkan omongannya, "Telat sahur.."

Seungwoo terbelalak kemudian melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul setengah enam pagi, jelas saja alarmnya masih berbunyi hingga sekarang.

"Terus... Kita gak sahur?" Seungwoo berucap lemah yang langsung diangguki oleh Wooseok. "Duh, mampus ini mah."

Seungwoo bangkit lalu berjalan keluar kamarnya. Di bawah ia bertemu dengan Jinhyuk yang menelan ludahnya kasar sambil melihat air minum yang berada di atas meja makan.

"Hyuk.." panggil Seungwoo membuat laki laki yang dipanggilnya itu menoleh.

"Bang.. Telat sahur.." ujar Jinhyuk lalu terduduk di kursi meja makan.

Seungwoo mengangguk dan berjalan ke kamar mandi untuk sekedar mencuci wajahnya.

"AAAAA KAK WOOSEOK, BANG SEUNGWOO, BANG SEUNGYOUN, BANG JINHYUK, KAK SEJIN, BANG YUVIN, KITA TELAT SAHURRRRR!!!!"

Terdengar teriakan dari lantai atas yang bisa Jinhyuk duga adalah suara dari Dongpyo. Lalu, ia mendengar jejak kaki yang turun terburu buru dari lantai atas.

"Banggg! Telat sahurrrr!!"

Dongpyo hendak menangis saja, ia tidak bisa membayangkan bagaimana dirinya hari ini jika ia tidak sahur? Sahur saja dirinya sudah mau pingsan, apalagi jika ia tidak sahur.

"Dongpyo, hari ini udah mulai sekolah, 'kan?" Tanya Jinhyuk tanpa menghiraukan ocehan dari Dongpyo tadi.

"Iyaa!! Masa sih sekolah hari pertama malah telat sahur? Gimana aku bisa mikir coba? Kalau aku laper? Haus gimana dong?"

Jinhyuk menepuk pundak Dongpyo. "Sabar ya Pyo, gue juga hari ini mau turun ke lapangan, duh pusing dah gue." Keluh Jinhyuk.

Kemudian, terdengar lagi suara hentakan kaki yang bertubi tubi, dari lantai tiga dan lantai dua. Beberapa adik adiknya yang lain sudah bangun berkat Wooseok dan Sejin.

"Kenapa harus telat sahur coba? Kenapaaaa??????" Dodo meratapi nasibnya yang tidak terisi makanan sama sekali untuk hari ini, dia sahur saja masih tidak bisa menahan lapar bagaimana jika dia gak sahur, dan gak mungkin ia berpuasa setengah hari padahal dia udah gede, kalah sama maknae Trejo.

30  Days With X1 ft BY9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang