Day 15

28 4 0
                                    

Anak anak 02L dan 99L saling tatap, seolah olah mereka berkata melalui tatapan mata mereka. Dari mereka bangun tadi, Wooseok tidak berkata banyak seperti biasanya. Wooseok hanya berkata seperlunya seperti menyuruh mereka untuk sahur dan lainnya.

Seungwoo dan Jinhyuk juga sama diamnya, mereka tidak banyak bicara seperti biasanya. Takutnya Jinhyuk akan keceplosan karena masalah kemarin, makanya mereka tetap diam saja. Adik Adik yang tidak tahu apa apa juga mengikuti perintah sang Kakak untuk tidak berucap lebih apalagi membahas masalah kemarin di depan Wooseok.

"Nanti kalau ada yang nyariin gue, bilangin kalau gue lagi gak ada. Apalagi yang nyariin gue itu cewek, gue mohon banget bilangin kalau gue lagi gak mau ketemu siapa siapa." Ujar Wooseok lalu mencuci piringnya dan berjalan menuju kamarnya.

"Kemarin masalahnya parah?" Tanya Sejin setelah memastikan bahwa Wooseok sudah hilang dari balik tangga.

Jinhyuk menghela nafasnya dan mengangguk. "Iya, kalau gak ada kita mungkin mereka bakalan berantem lebih parah lagi. Adik adik gak ada yang berani buat misahin mereka."

"Itu cuma masalah nikah?" Tanya Yuvin yang mendapatkan anggukan dari Seungwoo.

Seungyoun berceletuk. "Kata Wooseok, nyokapnya itu selalu ngelihatin orang lain dan ngerasa orang lain itu lebih baik dari dia. Dulu pun Wooseok mau ambil IPS tapi nyokapnya lihat tetangganya milih jurusan IPA terus masuk kedokteran dan jadi dokter, Mamanya mau Wooseok ambil IPA terus bernasib sama kayak tetangganya. Wooseok mau aja, dia gak bisa ngelakuin apa apa waktu itu. Dan sekarang Wooseok ma-" omongan Seungyoun terpotong ketika Keumdong memberi kode untuk diam karena melihat Wooseok yang turun dari tangga dengan membawa jaket serta kunci motor dan hendak menuju dapur untuk mengambil minum.

"Kak, are you okay?" Tanya Minhee pelan pelan agar tidak menggangu perasaan Wooseok.

Wooseok menoleh dan tersenyum. "I'm okay. Jangan khawatirkan gue. Kalian hari ini sekolah kan? Habis sholat subuh jangan tidur lagi ya?" Ujar Wooseok.

Wooseok meraih jaket yang tadi dia tinggalkan di kursinya. "Gue pergi dulu ya? Gak usah nyariin gue. Gue bakalan baik baik aja kok." Lalu Wooseok menoleh ke arah Jinhyuk yang menatapnya khawatir. "Hyuk, sementara gue bakalan nginep di apartemennya Bito, lo bisa datang ke sana kalau anak anak khawatir sama gue buat mastiin keadaan gue. Gue cuma mau nenangin pikiran aja kok, gak lama, mungkin besok gue bakalan balik lagi."

Eunsang berdiri dan memeluk Kakak yang sudah ia anggap saudara kandung tersebut. "Kak Wooseok, huhu jangan pergi."

Melihat Eunsang memeluk Wooseok, para maknae juga ikutan memeluk Kakak yang sudah merawat dan mendidik mereka selama mereka berada di kosan tersebut.

Wooseok tersenyum melihat adik adiknya yang malah memeluknya itu. Ia tidak pergi lama padahal, tapi kenapa malah seperti ia akan meninggalkan kosan ini.

Bibir Yohan menurun ke bawah, ia jadi ingin menangis juga melihat perhatian adik adiknya kepada sang Kakak. "Kak Wooseok, can i hug you too?"

Wooseok mengangguk dan melambaikan tangannya untuk Yohan agar bisa memeluknya juga.

"Jangan lama lama ya perginya, nanti siapa yang bangunin kita sahur kalau gak ada Kak Wooseok?"

"Kan ada Bang Seungwoo, Bang Jinhyuk, Bang Seungyoun, Kak Sejin, Bang Yuvin. Kalau mereka telat bangun nanti aduhin aja sama Kakak biar Kakak hukum." Balas Wooseok lalu terkekeh melihat mata Dongpyo dan Eunsang yang sudah sembab.

"Kalian kenapa nangis sih, Dek?" Tanya Wooseok dan mengusap air mata Dongpyo dan Eunsang setelah pelukannya bersama beberapa adiknya itu terlepas.

30  Days With X1 ft BY9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang