Day 21

27 7 0
                                    

Tarawih kali ini berbeda dari biasanya. Yang sering terawih full member atau setidaknya ada satu yang gak ikut tarawih, kali ini enam Kakak tertua mereka tidak ada yang bisa ikut tarawih bareng mereka alias mereka tarawih sendiri di masjid terdekat dari posisi mereka sekarang.

Sejin punya banyak banget pesanan marimong dan dia gak bisa pulang ke kosan untuk dua hari ini. Wooseok sedang pulang ke rumahnya atas perintah Papanya langsung, rumah Wooseok tidak terlalu jauh dari kosan, hanya 3 jam perjalanan menggunakan motor. Seungyoun, Jinhyuk, Seungwoo jelas sedang lembur di kantor mereka terlebih lagi Jinhyuk yang suka males malesan kalo kerja. Dan, Yuvin yang menginap di rumah temannya untuk menyelesaikan tugas akhirnya.

Yohan dan Hangyul sebagai orang paling tua di antara adik adiknya ini mendapatkan amanah dari Kakak tertua. Biasanya, Seungwoo akan mengingatkan adik adiknya untuk sholat secara serius, jangan bermain main seperti sholat kemarin kemarin. Tapi sekarang, tidak ada Seungwoo yang lebih waras itu untuk mengingatkan adik adiknya. Dari jauh, Seungwoo berdoa saja supaya adik adiknya tidak membuat rusuh di masjid.

Yohan menghitung jumlah adik adiknya yang sudah berbaris di depan kosan, berabe kalo ada yang ketinggalan terus teriak dan nangis nangis habis itu ngadu sama Bang Seungwoo atau Bang Seungyoun, lebih parahnya malah Kak Wooseok.

"1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14." Di dua perhitungan terakhir, dia menunjuk dirinya dan Hangyul yang sedang merapikan baju milik Dohyon.

"Lengkap, ayok kita pergi." Ujar Yohan lalu memimpin barisan. Di belakang, ada Hangyul yang menjaga agar adik adiknya tidak berkurang sama sekali. Baik sekali dua Kakak Kakak ini, nanti setelah Bang Seungwoo pulang minta beliin kuota ya.

"Huft, Dodo males banget tarawih akhir akhir ini." Ujar Dohyon sambil berjalan di sebelah Eunsang yang merangkulnya. Selain dekat dengan Seungyoun dan Hangyul, Dohyon juga sering bermanja dengan Eunsang.

"Itu karena ada setan Do." Sahut Jungmo dari depan.

"Hah?"

"Iya, setan yang nyuruh kamu untuk jangan sholat di bulan suci kayak gini. Kalau kamu gak sholat, terus nanti dosa kamu bertambah dan ya... Dia bisa main bareng kamu nanti di neraka." Jawab Jungmo melanjutkan perkataannya tadi.

"Ih serem amat mainan sama Dodo, emang Dodo mau main sama dia?" Ujar Dohyon mendapatkan kekehan dari Kakak Kakaknya yang mendengar.

"Tanggung Do, ini udah tarawih ke dua puluh dua, bentar lagi kita mau lebaran." Balas Eunsang.

"Jangan stop dong tarawihnya, kamu kan bukan cewek." Ujar Dongpyo.

"Emang cewek kenapa sih? Cewek boleh ya stop tarawih?" Tanya Dohyon yang bisa membuat Kakak Kakaknya itu kompak cengo semua.

"Do, jangan dipikirin oke." Ujar Yohan dari depan. "Kenapa sih bontot ini polos banget sih Ya Allah. Padahal dia udah SMA tapi kenapa masih kayak anak TK butuh bimbingan." Ujar Yohan lalu pundaknya di puk puk sama Minkyu yang malah tertawa mendengar tuturan polos dari Dohyon.

"Mak Bapaknya kayaknya bangga deh punya anak laki yang otaknya belum tercemari." Ujar Minkyu.

"Plis lah Kyu, jangan bikin gue awokawok nih. Gue tuh lagi mencoba kalem dan berkarisma." Ujar Yohan menyombongkan dirinya dan mencoba menahan tawanya yang hendak saja keluar itu.

"Gak usah sok kalem deh Bang, lo gak ada kalem kalemnya." Ujar Yunseong menyahut dari belakang.

"Dih setan satu nyahut aja lo." Balas Yohan lalu merasa pundaknya didorong dari belakang yang jelas pelakunya adalah Hwang Yunseong.

"Sumpah Seong, untung gue gak ngejorok ke got gara gara lo. Coba kalau gue masuk ke got, balik lagi ini gue buat mandi. Mana ini di depan kosannya Aijeuwon lagi." Ucap Yohan membalik badan ke arah Yunseong.

30  Days With X1 ft BY9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang