Dear My Family
***
Di pagi hari yang sangat cerah, terdapat seorang anak perempuan berusia sepuluh tahun sedang bermain di sebuah taman di belakang rumah yang begitu luas. Ia bermain bola sendirian tanpa ada yang menemaninya. Anak kecil itu bermain dan tertawa sendirian dengan memperlihatkan lesung pipinya.
Hingga kemudian, datang lah seorang laki-laki paruh baya menghampiri anak kecil tersebut. Ia menggendong anak kecil itu dengan mudah dan membuat si anak kecil tertawa dengan kencang.
"Hayo ... anak Ayah kok mainnya sendirian?" tanya laki-laki tersebut dan merupakan Ayah si anak kecil itu.
"Aku mau main sendirian di sini. Lebih seru," sahut anak kecil itu yang masih digendong oleh Ayahnya.
"Nggak mau main sama kakak atau adik kamu?" tanya sang Ayah lagi.
Dan anak kecil tersebut hanya menggelengkan kepalanya kukuh. Ia memberontak untuk diturunkan dan akhirnya diturunkan oleh sang Ayah dari gendongannya.
"Anak Ayah mau jalan-jalan?"
"Mau!"
"Baik! Kalo gitu, anak Ayah mau jalan-jalan ke mana?"
"Aku mau ke tempat yang bagus dan seru!"
"OK! Sekarang juga Ayah antarkan!"
Akhirnya, mereka berdua memutuskan untuk jalan-jalan pagi hari ini dengan menggunakan mobil. Mereka tidak mengajak siapa-siapa lagi karena anak kecil itu hanya ingin pergi jalan-jalan bersama Ayahnya saja.
Namun, di tengah perjalanan mereka mengalami kecelakaan karena mobil yang mereka naiki remnya blong.
Alhasil, Ayah dari anak perempuan tersebut tidak dapat mengendalikan mobilnya dengan baik dan membuat anak kecil itu ikut panik bukan kepalang.
Tidak lagi bisa mengatur kondisi, akhirnya mobil mereka menabrak sebuah truk di depannya. Darah segar dari pelipis sang Ayah mulai bercucuran. Semua orang yang menyaksikan kejadian itu secara langsung hanya bisa berteriak histeris. Dan jangan tanyakan anak perempuan yang kini sedang terbatuk-batuk akibat asap yang di keluarkan dari mobil yang mereka naiki.
Semua orang mulai membantu mereka berdua. Anak perempuan itu masih bisa selamat namun tidak dengan Ayahnya.
Mulai kejadian itu, semua keluarganya kini membencinya. Dari mama, kakak, serta adiknya. Memang saat itu anak perempuan tersebut yang bernama Linda bersama sang Ayah sebelum ia meninggal. Dan dari kejadian tersebut, semua mengira kalau Linda-lah yang telah membunuh suami sekaligus Ayah mereka.
_________________________________🐾
Heyoo, aku comeback membawakan cerita baru kali ini. Cerita ini aku buat untuk event ketiga WM (Wattpad Mission). Jadi, aku minta dukungan kalian (◍•ᴗ•◍)❤
Vote dan komennya jangan ketinggalan, xixixi
Terima kasih banyak-!! ( ◜‿◝ )♡
See you~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Family [END]
Teen Fiction"Aku sama sekali tidak membunuh Ayah!" - Linda Cantika. "Saya menyesal telah melahirkan kamu!" - Mama. "Gue nggak sudi punya adik seperti lo!" - Ervin Sastrawan. "Gue benci Kak Linda sampai kapan pun!" Harry Saguna. Linda Cantika, seorang gadis lucu...