Dear My Family
***
Sepulang sekolah Linda langsung pergi ke rumah sakit di mana Dokter Hana bekerja. Linda ingin mengecek kondisi tubuhnya yang akhir-akhir ini semakin buruk dan juga ingin sekali bertemu dengan Dokter Hana karena rindu. Sudah lama Linda tidak bertemu dengan Dokter Hana.
Sejak di sekolah, Linda dan Darena saling memberikan tatapan sengit antara satu sama lain. Mereka berdua masih mempermasalahkan apa yang mereka bincang kemarin. Linda sudah meminta maaf kepada Darena karena kakaknya memang bersalah.
Sedangkan Darena menyugingkan senyuman mematikan bahwa ia telah menang karena apa yang ia katakan kemarin adalah benar adanya.
Linda masih tidak habis pikir dengan jalan yang diambil oleh sang kakak. Sebaiknya, Ervin meminjam uang saja daripada diam-diam mengambil uang perusahaan yang akan membuatnya menjadi tersangka korupsi walaupun belum dicari oleh polisi.
Linda memasuki ruangan Dokter Hana dengan senyuman yang sumringah. Sudah lama ia tidak bertemu dengan Dokter Hana yang sudah Linda anggap sebagai seorang ibu kandung.
"Halo, Linda," sapa Dokter Hana sambil mengusap kepala Linda sayang.
"Halo juga, Dokter Hana," sahut Linda sembari tersenyum.
"Apa yang membuat kamu ke sini?" tanya Dokter Hana.
Linda duduk di ranjang pasien, sedangkan Dokter Hana masih berdiri dan menatap Linda penuh tanya.
"Aku mau ngecek kondisi aku. Akhir-akhir ini aku cepat lelah dan kurang vit. Aku tidak tahu, kapan ini akan berakhir," keluh Linda.
"Apa kamu melakukan hal-hal berat?"
"Tidak, aku tidak pernah melakukan hal yang membuat aku kelelahan. Kakakku juga jarang memperlakukan aku sebagai pembantu. Aku tidak tahu, keluargaku sekarang sudah hancur."
"Saya tahu, kamu sangat perlu sandaran sekarang. Tapi, memangnya Mama kamu tidak pernah memberikan setidaknya kasih sayang yang sederhana bagi kamu?"
"Dulu pernah, tapi sekarang tidak."
"Jangan berkecil hati. Ada saya di sini yang akan menjaga kamu setiap hari. Kalau boleh, saya nanti main ke rumah kamu," ujar Dokter Hana dan ikut duduk di samping Linda.
"Tidak perlu. Dokter Hana orang sibuk, tidak akan pernah mendapatkan jam kosong hanya untuk anak sepertiku," lirih Linda.
"Hei, jangan berbicara seperti itu. Saya bicara begitu karena saya peduli sama kamu."
"Aku tidak lemah. Aku tidak memerlukan seseorang peduli sama aku," ucap Linda.
"Aku harus melakukan hal-hal baik sebelum ayah memanggilku beberapa minggu ini," sambungnya.
Air mata jatuh dari pelupuk mata Dokter Hana. Dokter Hana langsung memeluk Linda yang saat ini kondisinya sangat rapuh dan memerlukan dekapan kasih sayang.
"Dokter Hana ada buat kamu, Linda," lirih Dokter Hana dan masih memeluk Linda dengan sangat erat.
"Kamu bisa minta tolong sama saya kalau kamu memang benar-benar memerlukan bantuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Family [END]
Teen Fiction"Aku sama sekali tidak membunuh Ayah!" - Linda Cantika. "Saya menyesal telah melahirkan kamu!" - Mama. "Gue nggak sudi punya adik seperti lo!" - Ervin Sastrawan. "Gue benci Kak Linda sampai kapan pun!" Harry Saguna. Linda Cantika, seorang gadis lucu...