35

5.5K 226 0
                                    

Dear My Family

***

Linda mulai tersadar. Mengerjapkan matanya perlahan, Linda menatap ke sekeliling ruangan yang kini ia tempati. Ruangan yang terasa sangat familier itu membuat Linda terbangun dan mengucek-ucek matanya dengan pelan.

Saat terbangun, Linda mendapati seorang laki-laki tengah duduk di sampingnya sambil memainkan ponsel. Tatapan cuek dan dingin ia perlihatkan di depan Linda yang kini kondisinya semakin lemah.

Ini ruangan Dokter Hana, batin Linda.

"Kakak," panggil Linda.

"Apa? Untung gue masih ada di rumah sakit ini. Kalo nggak siapa yang mau ngejagain lo?" tanya Ervin dengan tatapannya yang tidak suka.

"Gara-gara lo gue jadinya nggak bisa jagain Mama," ucap Ervin dan kembali menatap layar ponsel miliknya.

"Memangnya Harry di mana?" tanya Linda.

"Dia ke rumah temannya. Udah, ya, gue mau ke ruangan Mama. Malas gue jagain lo, mending gue jagain Mama," gerutu Ervin.

Ervin berdiri dari duduknya dan segera meninggalkan ruangan Linda. Saat hendak membuka pintu, dari arah luar terdengar beberapa orang sedang berbincang. Tidak pikir panjang, Ervin membuka pintu tersebut dan terlihat dua orang polisi dan Darena juga berada di sana.

Linda mendelik saat melihat siapa yang datang. Jantungnya mulai berdebar saat melihat kedatangan dua orang polisi kini memasuki ruangan Dokter Hana.

Keadaan ruangan itu semakin mencekam. Linda sama sekali tidak berani bertindak sedikit pun. Ia juga tahu kalau sekarang kondisinya juga masih sangat lemah untuk berbicara saja.

"Ini ada apa, ya?" tanya Ervin heran walaupun di dalam hati ia sudah wanti-wanti.

"Kami datang karena Anda melakukan korupsi di sebuah perusahaan. Ini adalah anak dari bos perusahaan tersebut. Beliau sudah rugi ratusan juta karena Anda. Mari ikut kami!"

Kedua oknum polisi tersebut mencengkeram pergelangan tangan Ervin dengan kuat. Ervin memberontak dan terus mengatakan kalau ia tidak bersalah.

"Kak Ervin!" teriak Linda dengan suara yang sedikit serak walaupun itu ia lakukan sekuat tenaga.

"Jangan bawa kakak aku! Dia nggak bersalah!"

"Anda cukup diam!"

Kemudian, Ervin dan dua oknum polisi itu menghilang dari ruangan Dokter Hana. Sekarang hanya tersisa Linda dan juga Darena yang sudah memperlihatkan senyuman kemenangan.

"See? Kakak kamu memang salah dan harus mendapat hukuman. Jangan salahin aku yang sudah kasih info ke kamu kalau kakak kamu beneran korupsi di perusahaan ayah aku!"

"Sekarang kamu sakit? Oh ... apa itu sebuah pembalasan? Mungkin saja iya," ucap Darena.

"Dar, aku mohon berhenti dan keluar dari ruangan ini!" suruh Linda.

"Begitu, ya? Maaf kalau aku mengganggu istirahat kamu. Aku keluar," ujar Darena.

Darena berjalan keluar dengan senyuman menyeramkan itu. Ia juga sempat melayangkan tatapan yang sulit diartikan.

Dear My Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang