Aksara menghilang!
Bukan seorang diri, melainkan juga dengan kedua orangtuanya. Rumahnya kosong dan terkunci sejak kemarin sore.
Ke mana lagi keluarga itu? Apa pergi liburan lagi?
Baru juga 2 hari balik, masa sudah pergi liburan lagi?
Ah, mereka terlalu membuang-buang duit. Juga serta-merta membuang-buang masa depan Aksara! Bisa-bisanya lelaki itu seenak jidat sering tidak masuk sekolah!
Tapi kenapa aku yang jadi sibuk sendiri sih?!
Keterangan Aksara hari ini adalah izin, aku tak tahu alasannya apa, wali kelas kami yang menginformasikan. Tapi aku lebih suka menyebut keterangan Aksara dengan MEMBOLOS DENGAN SENGAJA. Lebih elegan dan estetik.
Tapi, tapi, tapi, entah ada apa dan sekaligus hal langka yang pernah terjadi, untuk kali pertama aku menyaksikan sosok Aksara bolos sekolah. Ini bukan bolos dalam artian karena ia tidak masuk sekolah hari ini, namun karena kejadian hari kemarin. Ia membolos, benar-benar meninggalkan sekolah ketika jam pelajaran masih berlangsung! Mana tasnya ia tinggal di sekolah, aku juga 'kan yang harus mengembalikan ke rumahnya. Bisa nggak sih kalau lagi sok nakal gini gak usah ngerepotin orang?!
Dan, dan, dan, ada sesuatu yang mencengangkan yang kudengar kemarin.
Setelah mengetuk pintu rumah Aksara lumayan lama, tante Nara muncul membuka pintu dengan celemek a.k.a apron melekat di tubuhnya. Mungkin ia tadi tengah memasak atau membuat kue.
Aku menyerahkan tas Aksara, kening tante Nara berkerut bingung.
"Kok tas Aksa bisa di kamu Bi?" tanyanya seraya menerima tas Aksara.
"Iya, tasnya Aksa ketinggalan di sekolah Tan."
"Kok bisa? Sekarang di mana Aksara?"
"Loh?" Aku yang jadi bingung.
"Apa? Aksara di mana Bi?"
"Nggak tahu Tan. Tadi Aksara pulang duluan, tapi tasnya ketinggalan."
Mata tante Nara memicing. "Kamu nggak lagi bohong 'kan?"
Aku menggeleng panik.
"Jadi?"
"Aksara tadi bolos Tan," cicitku. "Tasnya dia tinggal. Untung temen-temen yang lain, bantu ngumpetin tas Aksa." Alhasil aku jadi cepu. Padahal niat awal cuma pengin balikin tas lelaki itu.
Tante Nara terperangah. "Aksara ... bolos?"
Hal langka bukan?
Aku mengangguk-angguk heboh. "Iya Tan. Bio aja juga kaget Aksara bolos, tumben-tumbenan." Pelangi Biola kompor is mode on.
"Kenapa lah Anak itu." Tante Nara menghela nafas lelah. "Bio, makasih ya informasinya."
"Iya Tan, sama-sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA HILANG MAKNA
Teen Fiction"Katanya aksara itu pasti bermakna, tapi kenapa aku merasa tidak berguna?" - Aksara Senardi "Katanya aksara itu belum bisa bermakna jika tidak ada huruf lain di sisinya." - Pelangi Biola Desember, 2020 © feffiamlp Cover by Bocah Halu Ig: @bocahhalu2...