Apa jadinya jika cewek gamers yang super dingin dipasangkan dengan cowok pecicilan?
Terlihat mustahil. Tapi mungkin bisa saja mereka bersatu. Anna sang ratu es, harus pindah sekolah. Tapi ia memilih jurusan yang lumayan ekstrim untuk perempuan-perem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gimana hari pertama lo di kelas yang isinya cowok semua?", tanya Fanny. Mereka sedang dalam perjalanan pulang menggunakan mobil Fanny. Awalnya Anna menolak keras dan memilih pakai ojek online, namun Fanny juga sama kerasnya saat memaksa Anna pulang bersamanya.
"Biasa aja.", jawab Anna singkat.
Fanny menoleh sebentar, lalu kembali fokus ke jalanan. "Gue heran deh, An. Lo kenapa sih harus bersikap dingin banget kalo diluar? Perasaan kalo di rumah biasa aja."
Anna hanya menanggapinya dengan senyuman tipis. Fanny mungkin tau kalau ia pernah dicelakai oleh temannya, Aslan. Namun, Fanny bahkan orang lain tak akan pernah tau motif sebenarnya dibalik kejadian itu.
Tak terasa mereka sudah sampai di rumah. Mia yang melihat putrinya baru sampai langsung menghampirinya.
"Anak cantik mama sudah pulang, gimana hari pertama di sekolah baru?"
Anna tersenyum, "Gak ada masalah, ma. Anna seneng sekolah di Antariksa."
"Jelas seneng, banyak yang naksir..", sosor Fanny yang tiba-tiba sudah ada disampingnya. Anna otomatis mendelik pada Fanny, namun Fanny hanya cengengesan saja.
"Waahh anak mama emang paling cantik, jadi pantas saja banyak yang naksir.", puji Mia.
"Ah mama apaan sih, orang kayak Fanny kok didengerin.", elak Anna.
Fanny mengernyit sambil menunjuk dirinya sendiri. "Emang gue orangnya kek gimana?"
"Nyebelin.", Anna langsung berlalu ke kamarnya meninggalkan Fanny yang tengah mencak-mencak.
Mia terkekeh melihat tingkat putrinya yang tetap saja jail, tak ada berubahnya sama sekali. Mia pun mengambil tas yang tergeletak dimeja, lalu melangkah keluar.
"Eh, tan mau kemana?", tanya Fanny yang baru menyadari kalau tantenya sudah rapi.
"Mau ke rumah teman, kamu dirumah saja sama Anna. Kalau lapar pesan makan lewat online atau jajan mie ayam depan. Minta antar sama Alan."
Fanny mengangguk patuh, Mia sudah ia anggap sebagai mama ke-2. Ia sangat sayang sama tantenya itu, sifatnya yang lemah lembut dan keibuan membuatnya sangat nyaman jika berada disini.
❄️❄️❄️❄️❄️
"MAMA HONEY BUNNY SWEETY! ANAKMU YANG PALING GANTENG SEKOMPLEK SUDAH PULANG!"
"Iqbal! Jangan teriak. Sudah mama peringatkan berapa kali?", Lylia merasa telinganya akan sedikit memerah sekarang.
Iqbal hanya cengengesan, "Iya deh iya, nanti enggak. Enggak janji maksudnya."
Lylia geleng-geleng kepala, kenapa putranya ini mirip sekali dengan ayahnya yang pecicilan.
"Yasudah, sana mandi terus makan siang. Mama tunggu dimeja makan."
