8. NOT BAD

150 18 22
                                    

Part ini bakalan jadi part paling panjang, jadi siapin cemilan kamu dan juga putar playlist favorit kamu..

__________________

Jika tadi yang menjemput adalah Angga, maka sekarang giliran Ipan yang akan mengantarkan Anna pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika tadi yang menjemput adalah Angga, maka sekarang giliran Ipan yang akan mengantarkan Anna pulang. Jam sudah menunjukkan pukul 21.09, Anna pun pamit pada Angga selaku tuan rumah.

"Ayo, An. Nih pake helm.", Ipan menyerahkan helm pada Anna, Anna menerimanya kemudian langsung memakainya.

"Lo yakin gak mau pake mobil gue?", tanya Sandi.

Anna menggeleng, "Gue sama Ipan aja. Lagian gue lagi pengen makan angin."

Motor Ipan melaju meninggalkan rumah Angga dengan kecepatan sedang. Anna duduk dengan tenang sambil menikmati angin malam.

"An, lo ada mampir kemana dulu, gak?", tanya Ipan sedikit berteriak.

"Boleh, deh. Entar stop di tukang sate deket komplek rumah gue dulu ya. Gue mau beli buat abang gue."

"Oke bos!"

🎮🎮🎮🎮🎮

"ANNA PULANG!!"

Anna masuk ke rumah, diruang tamu tak ada siapapun. Ia pun melangkah ke ruang tengah, hanya ada Fanny yang sedang nonton tv sambil memainkan ponsel. Mendengar ada langkah kaki mendekat, ia menoleh.

"Eh baru dateng, An?", tanyanya.

Anna mengangguk, "Yang lain kemana?"

"Emak bapak lo dikamar, bang Lele lagi keluar bentar, bang Alan ada noh didapur katanya mau nyoba masak."

Anna yang mendengar Alan sedang berusaha memasak langsung meluncur ke dapur. Benar saja, Alan sedang berkutat dengan mangkuk, telur dan setoples gula.

"Ini gula apa garam ya? Ah persetan! Gue masukin aja dah.", gumamnya.

Anna menghampiri sang kakak yang kelihatan bingung. "Abang ngapain?"

Alan menengok, "Eh adek abang udah pulang. Ini abang mau masak telor. Mama gak masak soalnya, kalo order onlen sayang duit, makan mie ayam mang Maman gak dibolehin Papa. Yaudah goreng telor aja hehehe.."

Anna melirik kearah telur didalam mangkuk yang sudah diberi gula, "Hahahaa.. Abang apa-apaan sih! Mau makan telor manis ya? Ini gula bang, bukan garam."

Anna tertawa terbahak-bahak, Alan yang malu hanya menggaruk-garuk kepala sambil cengengesan.

"Udah gak usah ribet goreng telor manis, nih Anna bawain sate kesukaan abang."

Anna menyerahkan sebungkus sate ayam pada Alan. Mata Alan langsung berbinar melihat kresek yang diberikan Anna.

"Waahh adek abang emang paling ngerti deh hehehe.. Makasih ya, abang sayang banget sama kamu.", ujar Alan lalu memeluk Anna dengan sayang.

ANNA dan IQBALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang