Chapter 18
Awan putih kembali menyisir langit cerah Ibu kota, seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang. JIka Ali dan Prilly tidak pernah bertemu maka mutahil mereka saling mengenal atau mungkin bahkan jatuh Cinta.
Sebulan sudah berlalu, namun tidak ada berubah terkecuali Ali dan Prilly yang semakin mengenal satu sama lain dan mendekat, tidak ada hubungan yang rinci diantara keduanya namun dapat dipastikan benih benih Cinta itu sudah mulai tumbuh.
"Ali! kamu ngerasa gak sih? kenapa orang-orang di mall ini dari tadi ngeliatin kita?" Bisik Prilly pelan sambil berjalan perlahan bergiringan, Ali menoleh padanya dan mengangkat bahu seolah juga tidak tahu apa yang orang-orang fikirkan tentang mereka
"Haissshh!! aneh! emangnya ada yang salah dari kita?" Gerutu Prilly lagi lagi membuat Ali menoleh padanya dan tersenyum "Ditanya malah cengar-cengir" Sambungnya malas
"Dhea, kamu ngerasa ada yang aneh gak sih? Masa dari tadi orang-orang ngeliatin kita" Kali ini Prilly mengajak Dhea bicara, yap Hari itu Ali menepati janji nya untuk mengajak Dhea berjalan-jalan . Kini mereka berada disebuah mall kawasan Ibu kota.
"Ka......" Panggil Dhea saat Prilly masih saja memikirkan pandangan orang-orang yang melihat mereka dengan senyum yang dikulum "Dhe, kamu ga buat macem-macem kan......." Ucapan Prilly menggantung ketika dilihat Dhea dengan celana yang sudah basah kuyup.
Mata Prilly membulat lebar ia mendesah berat akan ulah Dhea yang lagi-lagi melakukan hal memalukan yang sama disaat kencan nya dahulu, Dhea yang sudah tidak bisa menahan untuk buang air kecilnya lagi
****
"Li, sorry ya gara-gara Dhea hari ini kita gagal jalan-jalan" Sesal Prilly yang kini duduk disamping Ali yang menyupir mobil nya dengan tenang , ia mendelik pada Dhea yang memasang wajah bersalahnya "Kalo Dhea lagi kebelet ya begitu tuh jadinya" Cibirnya
Ali tersenyum lalu menoleh kearah Dhea yang hanya diam dan memasang wajah cemberutnya dibagian belakang "Gapapa, lagian kita bisa lain kali kok dan ini juga bukan salah Dhea kan dia masih kecil pasti dia ga sempat ngomong kebelet karna kita tadi terlalu sibuk ngomong kan?" Sahut Ali dengan tenang, Prilly kembali mendesah pelan dan mengangguk lalu bersandar ditempatnya
"Kamu mau masuk Li?" Ajak Prilly setelah kini mereka berada tepat didepan rumah Prilly . Ali menolak sopan dengan gelengan kepalanya pelan dan sebuah senyuman "Yaudah kalau gitu aku sama Dhea masuk ya? kamu hati-hati dijalan dan makasih buat hari ini, juga maaf atas kelakuan Dhea" tutur nya tulus lalu memberkan senyumnya pada Ali
"Kamu masuk gih, jangan lupa Dhea nya jangan disalahin mulu" Ejek Ali cengar-cengir sambil menyalakan mesin mobil untuk segera tancap gas dan berlalu
Prilly melambaikan tangannya hingga dikejauhan mobil Ali sudah tak terlihat disisi jalanan
Setelah Mobil Ali sudah berlalu dan tak terlihat Prilly menyipitkan matanya seraya memperhatikan Dhea yang sudah risih dengan celana nya yang basah."Kali ini kamu melakukan hal terburuk untuk kedua kalinya" gerutu Prilly yang berdiri tegak didepan Dhea sambil melipat kedua tangan nya didepan dada.
Dhea hanya pasrah mendapat cibiran dari saudara perempuan nya itu."Lalu gimana???" Jesslyn bertanya antusias saat mereka duduk tenang disebuah bangku koridor "Gimana apanya?" Ia menoleh kearah Jesslyn yang benar benar memasang wajah penasarannya "Kencan kamu sama Ali?" sambungnya.
Prilly dengan cepat menyeringai dan sama sekali tidak memberikan penjelasan , antara malu atau tidak memiliki mood untuk bercerita karna ulah Dhea yang mengacaukan segalanya.Setelah berkali-kali memaksa Prilly menceritakan kencan nya kemarin Jesslyn berhasil membuat Prilly membuka ceritanya. Bercerita penuh dengan kekesalan Prilly malah mendengar gelak tawa kencang dari Jesslyn "Hey!!!" Prilly meninju pelan lengan Jesslyn yang tidak bisa menghentikan tawanya alhasil sahabatnya itu meringis kesakitan namun tawanya masih belum berakhir "Apa itu lucu? Puas kan?" Ia menyeringai lalu memilih untuk segera meninggalkan Jesslyn untuk segera pulang , kebetulan sekolah mereka memulangkan cepat para muridnya untuk sebuah rapat
KAMU SEDANG MEMBACA
[NF] Us, Love and Oddity
Подростковая литератураAku mencintai nya, mencintai segala ke anehan nya dan keanehan yang Tuhan telah ciptakan di antara kami berdua. Keanehan yang membuat cerita kami sempurna.