Gadis bermara hazel itu berdiri disana, menatap binar seisi ruangan yang penuh gemerlap lampu hias . Di tengah - tengah pesta megah yang diadakan pada gedung mewah disalah satu pusat ibu kota.
Ia memakai dress wafel berwarna merah marun dengan panjang selutut.
Rambut yang akhir - akhir ini selalu terikat kuda sudah bergerai indah juga di hiasi dengan jepitan flower kecil disela - selanya.Mata nya tetap menyapu, mengagumi betapa indahnya dekorasi ruangan yang didominasi warna putih dan hijau tua. Benar - benar sakral dan terliahat mewah, batinnya.
"Prill mau photo?" Seorang menepuk pelan bahunya, pemuda yang gadis itu ketahui bernama Rian tengah memegang kamera digiyang ku yakini bernama Ryan ini menghampiri ku dengan kamera digital yang ia pegang, aku kenal dengan nya kami sudah sering bertemu dia merupakan sahabat Ali dan tak lain juga adalah sahabat dari Bunga, si gadis yang hari ini menjadi putri sehari di pelaminan. Aku menganggukan dan tersenyum hingga kilatan kamera menyilaukan mata, penampilan ku di abadikan pada sebuah photo.
Bunga– gadis itu kini menikah dengan pria pilihan nya sekaligus merupakan ayah dari anak yang ia kandung, aku cukup tercenung saat mendengar kabar bahwa ia akan segera menikah saat kelulusan sudah kami lalui dua bulan yang lalu. Mengingat juga usia kandungan Bunga yang tak bisa di biarkan terus menerus.
Aku kagum pada nya, karena ia sudah mampu melalui masa - masa sulit nya.
"Prilly? Baru datang?" Suara itu berhasil memecahkan fokus ku, Jesslyn dia menghampiri ku seraya berjalan beriringan pemuda di sebelah nya.
"Lumayan" Aku tersenyum pada kedua nya
"Mau ikut kesana?" Guntur menawari ku, kalian tahu? Guntur lah pemuda yang bersama Jesslyn. Saat pertemuan mereka beberapa bulan lalu di bandara membuat ku berinisiatif untuk memcomblangkan kedua nya dan lihat? Sungguh luar biasa mereka sudah mulai dekat meski belum menjalin hubungan yang pasti, rupa nya pemuda yang Jesslyn bilang dekat dengan nya adalah si Guntur.
"Ga, kalian duluan aja. Aku masih mau di sini" Tolak ku secara halus hingga kedua nya menggangguk dan berlalu di hadapan ku sebelum nya kami melempar senyum penuh arti.
Aku melangkah menuju prasmanan, beberapa makanan berat dan kecil tersedia di sana sebuah jus orange berhasil menarik perhatian ku dan ku rasa tenggorokan ku juga mulai kering.
Seraya meminum jus orange yang ada di tangan ku mata ku kembali mengedar dan terhenti pada satu titik. Menangkap sebuah keluarga yang terlihat harmonis dan sangat jarang ku lihat bahkan tidak pernah ku lihat bersama.Aku melambaikan tangan saat pandangan kami bertemu -aku dan Ali- dia datang bersama kedua orang tua nya, aku tak memungkiri persahabatan Ali dan Bunga cukup terjalin erat hingga kedua orang tua Ali pun juga di undang.
Jangan terkejut, jika Ali kini bersama kedua orang tua nya -ayah dan ibu- karena beberapa minggu yang lalu Ali sempat bilang pada ku bahwa dia akan menerima papah nya kembali demi mamah nya. Dan kini semua terlihat baik, senyum terus terusan mengembang di wajah tante Syully dia sudah mulai bisa menggerakan anggota tubuh meskipun masih harus menggunakan kursi roda namun senyum itu penuh arti.
Ternyata suasana yang baik dalam sebuah keluarga mampu membantu kesehatan nya. Benar benar kebahagiaan yang sempurna.Ali tak lepas senyum saat beberapa kali pandangan kami beradu, dia terlihat semakin tampan dan berwibawa dengan kemeja merah dan jas hitam yang membalut nya, senada sekali penampilan kami! Haha tapi percaya lah ini hanya kenetulan, tidak ada pembicaraan sebelum nya.
Baru saja kaki ku melangkah ingin berada dan bergabung di tengah - tengah keluarga itu tiba tiba— GELAP!
Semua lampu di ruangan ini di matikan membuat aku membeku di tempat, ada apa ini?
Suara gabut dan resah dari pengunjung pun mulai terdengar namun tak berapa lama setelah itu satu sorot lampu dari atas terlihat menerangi bagian panggung pengisi acara dan seorang pemuda yang duduk di atas nya. Semua mata tertuju ke arah panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NF] Us, Love and Oddity
Novela JuvenilAku mencintai nya, mencintai segala ke anehan nya dan keanehan yang Tuhan telah ciptakan di antara kami berdua. Keanehan yang membuat cerita kami sempurna.