Really?

10.8K 533 13
                                    

Chapter 13

#Prilly's POV

"Kenapa?" Ujar ku melipat kedua tangan didepan dada setelah melihat Ali yang sedari tadi menahan senyumnya, entah apa aku menjadi lebih ketus dari biasanya apa aku terlihat lebih galak dengan tingkah aneh ku? Ku fikir dia berfikir begitu. Aku merasa dia menertawakan ku saja.

Dia hanya berdeham dan menggeleng kepalanya pelan lalu tersenyum,

Oh Tuhan...... godaan macam apa lagi ini? Senyumnya teramat manis membuat aku juga tidak bisa menahan senyum untuk senyum bersamanya.

"Kamu lucu kalo ketus gitu" ungkap nya. Wajah ketus seperti ini lucu dia bilang? Aahh dia memang pintar menggoda ku agar tidak marah

"Apa kamu menggombal kepada semua cewek yang deket sama kamu?" Aahh aku menghancurkan senyum yang membiasi wajahnya itu, dia terdiam.

Oke cukup! Aku bersalah, mungkin ucapan ku sedikit menyinggung atau membuatnya tidak enak

"Aku gak pernah gombal sama cewe"

Aku tersenyum miring, apa? Apa dia bilang? Jelas jelas dia sedang menggombal, dasar lelaki.

"Lalu sekarang apa?"

"Itu kenyataan"

"Berarti pada kenyataan nya kamu selalu memuja muja semua cewe"

"Semua cewe?"

"Iya semua cewe yang deket sama kamu"

"Aku ga pernah lebih deket sama cewe" kaku nya menggirik bahu , cih lalu cewe tempo lalu yang bersama nya di mobil siapa? Kakakny? Adiknya? Kurasa dia tidak mempunyai saudara lain. Eh tunggu kenapa aku menjadi posesif seperti ini? Aarrggghh

"Lalu cewe yang kemaren?" Dia terkekeh, apa aku salah berbicara? Atau dikiranya aku sedang melawak? Aku rasa Ali sudah mulai gila karena terlalu keras memikirkan ku haha

"Aku kan udah bilang?"

"Belum, belum bilang.. bilang apa ya?"

"Jangan pura pura lupa Prill" Ali menghela nafas berat, mungkin aku sedikit menjengkelkan "kamu salah paham, makanya kamu ikut aku sekarang"

"Kemana?"

"Kesatu tempat, biar kamu gak salah paham lagi" ujar nya menarik tangan ku agar semakin dekat dengan jarak motornya, ahh apa dia bilang? Satu tempat? Apa dia ingin membawa ku ketempat yang indah dan romantis biar aku tidak bersikap ini padanya?

"Kamu mau nyoba menyogok ketempat tempat indah? Sayangnya aku ga tertarik Li, cara itu sudah terlalu kuno"

"Aaww!!!" Rintih ku saat dia menyentilkan jari jarinya ke kening ku, sebenarnya ini tidak begitu sakit hanya saja aku ingin melihat kecemasannya.

"Ga ada romantis romantisnya" gerutu ku membuat dia kembali terkekeh

"Terus saja tertawa, sampai kotak suara mu itu rusak!! Aku mau pulang!! Permisi" pamit ku yang sebenarnya tidak sungguh sungguh pamit, aku hanya berharap kejadian ini seperti peristiwa dinovel novel fiksi cinta yang biasanya aku baca, disaat wanitanya mencoba pergi prianya langsung menahan tangan sang wanita lalu berhadapan meminta maaf memeluk dan mecium pucuk kepala sang wanita.

"Prill.." panggilan lembut berasal dari belakang ku, aku rasa itu suara Ali,tentu saja kalau bukan Ali siapa lagi? Aku merasa semangat ku menggebu gebu, apa Ali akan melakukan sama halnya seperti yang baru aku bayangkan?

"Ya?" Sahut ku tanpa berbalik

"Katanya mau pergi? Apa mau nunggu aku cegat dulu?"

Apa???? Apa dia bilang???? Oh DAMN!!!!

[NF] Us, Love and OddityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang