Relationship

8.3K 510 16
                                    

Chapter 21

'Prilly? Kamu mau kemana?' gadis itu menyeringai, ia melepas kan tangan pria yang memegang nya 'Kamu telat Li, a..aku... aku udah ga bisa nerima kamu' Bibir tipis itu tak mampu bersuara lagi, badan nya bergetar menahan buliran air bening yang tertahan di pelupuk mata nya

'Prill, aku mohon!! maaf maafin aku tau aku salah . maafin aku Prill aku sayang sama kamu' Dengan berlekuk lutut pria itu memohon pada gadis nya

'Maaf Li, aku udah ga bisa. Aku harus pergi sekarang terima kasih atas segala nya tentang kita dan... Selamat tinggal' Perlahan langkah kaki Gadis itu menjauh dari yang bisa Ali gapai

'Prilly!! Aku cinta sama kamu!!!' Teriak nya lantang hingga rasanya tenggorokan nya sakit

Dengan nafas yang memburu serta keringat yang bercucuran membuat Ali tersadar dan bangun dari tidur nya "Mimpi buruk" Ujar nya sambil me lap keringat nya sendiri dada nya masih saja naik turun menormal kan nafas nya yang terasa telah habis sejak bermimpi

"Den, den Ali? Den Ali kenapa den?" Pelayan dirumah itu berusaha menyusul Ali yang di dengar nya baru saja berteriak

"Saya gapapa Bi, bibi bisa tidur lagi" Ali menghirup udara yang ada di sekitar nya dan membuang nya kasar "Sejak kapan Ali tidur di sini bi?" Lanjut Ali bertanya, ia baru menyadari bahwa dari diri nya tertidur di atas sofa ruang tamu mungkin karena lelah akan kesibukan nya hari itu

"Den Ali tidur habis magrib den, tadi nya bibi mau bangunin tapi takut den Ali ke ganggu ya jadi saya berjaga jaga aja" Kaku pelayan baru di rumah Ali itu

"Oh lain kali, bibi bisa banguni aku kalo aku ketiduran di sini" Bibi itu pun mengangguk mengiyakan permintaan tuan muda nya yang memiliki kebiasaan tidur di sembarang tempat
Ya akhir akhir ini Ali selalu tidur di sembarang tempat, di tambah lagi karena terlalu lelah dengan kegiatan nya di sekolah serta membicarakan masalah sosialisasi yang ia rencanakan bersama teman teman karib nya .

Pelayan itu buru buru mengundur kan diri dari hadapan Ali, sementara Ali terlihat memijat mijat pelipis dengan ibu jari dan telunjuk nya.
'Kenapa gue mimpi aneh kaya gini sih' Ia merasa gusar 'Kenapa gue mimpiin Prilly dalam mimpi yang aneh? Belum juga gue jadian sama Prilly masa ia tiba tiba gue mimpi dia ninggalin gue gitu aja? Akkkhh mustahil!!" tambah nya lalu bersandar pada sandaran sofa
"Aahhh tunggu tunggu!" Ia mengingat ngingat percakapan itu dengan Prilly, meski samar sama dalam ingatan nya setidak nya itu cukup membantu meyakin kan hati nya "Kenapa Prilly bilang gue udah telat?? Akkhhh!!!" Mimpi itu mengacau kan perasaan Ali, belum lagi ia mimpi gadis yang ia suka -Prilly- meninggal kan nya begitu saja.

Matahari begitu bersahabat, cahaya sinar siang itu tidak begitu menyengat sehingga memungkin kan orang - orang menyelesaikan hari libur nya . Seperti yang Ali putuskan sejak ia bermimpi kemarin ia menghubungi Prilly untuk mengajak bertemu. Jika mengingat mimpi itu akan semakin membuat Ali menyadari bahwa dia takut kehilangan Prilly, bahkan sangat takut.
Dengan memegang satu bucket bunga 3 warna Ali gelisah entah apa yang membuat ia gelisah berkali kali me lap keringat keringar nya

'Prilly ini bunga untuk kamu'

'Prill, bunga ini khusus aku petik dari taman' haisssh memang nya Ali penjaga taman?

'Ini bunga sebagai tanda perasaan aku sama kamu, semoga kamu suka'. "Ah engga engga gue bukan tipe cowo seromantis itu" Ali mulai gusar merangkai kata yang tidak memenuhi persyaratan yang di ingin kan

'Aku jatuh cinta sama kamu, apa kamu mau jadi pacar aku?' "Ga! ini terlalu lebay" Ali mengutuki apa yang baru saja ia ucapkan berulang kali menyodorkan bunga seolah olah seseorang itu ada di depan nya, berdiri sambil memegang bunga dan seolah olah menyatakan perasaan pada orang yang ada di depan itu cukup tak mudah, tetap saja jantung nya bergemuruh dan itu tidak membantu sama sekali

[NF] Us, Love and OddityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang