Oneday

10.7K 525 5
                                        

Chapter 16

#Author'sPOV

    Dari kejauhan Ali terlihat memandang bingung kearah Prilly dan Bunga, mereka keluar bersama dari toilet bahkan tak segan tertawa bersama seakan seperti menunjukan bahwa mereka dekat.

Prilly mempercepat langkahnya hingga dia duduk kembali tepat ditempat sebelum dia beranjak ketoilet.

Guntur pun juga sudah duduk terlebih dahulu setelah selesai memesankan minuman untuk Prilly . Aaaahh Guntur memang baik!!!

"Diminum dulu Prill" Guntur membuka suara setelah Prilly duduk dengan cukup lega "eeh iya terimakasih" Prilly mengangguk dan mulai mengambil gelas lalu menyesap cappucinonya perlahan.

Ali tak lepas memandang wajah Prilly yang menyesap cappucinonya dengan mata terpejam, entah itu kebiasaan atau karena dia hanya ingin lebih mendalami rasa dari cappucinonya.

Ali begitu menyukai pemandangan seperti ini, Prilly seperti pengamat cappucino handal

"Sepertinya aku mendapat cappucino yang sangat kental" Serunya membuat Ali tersenyum lalu mengangguk "Tapi.... ini sangat enak, aromanya juga sangat kental" Prilly meminum kembali cappucino

"Hey? Kenapa pada diem semua kayagini? Ada yang mau ke Catana?" Bunga membuka suaranya "Ga ada yang mau? Aaiiihhh temenin gue kek!! Lagian kan kalian udah lama gamain kesana" Bunga mengurucutkan bibirnya mendapat hadiah timpukan bantal dari Guntur lalu mereka sama sama tertawa.

"Lo itu kalo marah , marah aja gausah gitu bibirnya kaya bebek tau gak!!"

"Yee bilang aja kan kalo gue kaya tadi muka gue tambah imut!!" Gertak Bunga melempar kembali bantalan sofa kearah Guntur
Catana , adalah sebuah Distro baju kepemilikan Bunga yang besar diwilayah ibu kota, bahkan sudah memiliki beragam cabang diluar kota.

"Catana? Itu salah satu distro baju yang ada disekitar sini kan?" Prilly mengulang pembicaraan mereka

"Iya dan distro itu punya Bunga,hadiah dari kedua orangtuanya,disuruh jalanin bisnis tapi dia malah enak enakan aja" Ali melirik jengkel pada Bunga

"Kalian ini, baru SMA udah punya usaha yaa hebat!!" Seru Prilly

Mereka pun mulai berkemas "Prilly sama Ali ikut?" Tanya Bunga sambil menggandeng tasnya. Ali mulai melihat kearah Prilly yang mungkin terlihat sangat lelah meski senyum masih terukir diwajahnya

"Gausah, kalian pergi aja gue sama Prilly mau pulang" Kini seulas senyum melingkar tulus diwajah cantik Prilly dan diiyakan begitu saja oleh sahabat sahabat Ali

"Pakai ini dulu" ujar Ali terhenti saat mereka sudah berada diparkiran, Ia memasangkan jaketnya ketubuh Prilly membuat Prilly pun terlihat sedikit kaget

"Ehh??"

"Kamu lebih perlu itu" Ali tersenyum

"Gausah, kamu kan bawa motor udara didepan pasti ga enak banget" Prilly segera ingin melepaskan jaket yang menggantung menutup pada kedua bahunya. Namun Ali segera menahan tangan Prilly agar tidak membiarkan jaket itu dilepaskan begitu saja

"Cuaca panas banget, dan menyengat sampai pori pori kulit kamu mau kulit kamu jadi kaya areng?" Celetuk Ali membuat Prilly tertawa lalu menoyong wajah Ali kekiri dengan sebelah tangannya

"Kamu apa apaan sih? Ga kaya areng juga kali, lebay deh lagian kan kamu bawa motor? Masa iya aku yang pake jaket yang ada kulit kamu tuh kaya areng nantinya cuaca dijalanan panas banget loh Li" Prilly masih dengan tawa lebarnya

"Kamu cewe, dan aku gabakalan biarin kamu ngerasa apa yang aku rasain lagian kan kamu ada disini karna aku yang ngajak" Ujar Ali sigap, Prilly menghentikan tawanya lalu mengulum bibir bawahnya "Udah deh dari pada disini kelamaan dan kulit kita berdua jadi gosong" usul Ali diiyakan anggukan Prilly

[NF] Us, Love and OddityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang