From Home To Home [Sukhoon ft. Harukyu, Jaesahi]✔️

10 : pelukan hangat

jangan lupa vote and comment nya!

selamat membaca~

"Kakak pulang!"

Junkyu dan Asahi langsung menyambut Jihoon dengan senyum dibibir mereka.

"Aku mandi dulu ya"

Asahi dan Junkyu mengangguk.

15 menit kemudian Jihoon datang dengan wajah yang lebih segar dan ia duduk disamping Junkyu.

"Kalian sudah makan?"

Junkyu dan Asahi mengangguk "kak ji udah makan?"

Jihoon mengangguk, tadi ia ditraktir roti panggang oleh Hyunsuk.

"Kak ji makin dekat ya sama kak Hyunsuk"

Jihoon yang awalnya fokus menonton TV mengalihkan pandangannya pada Asahi yang baru saja bicara.

"Masa sih, enggak deh kayaknya biasa aja"

Junkyu terkekeh, kakaknya ini polos atau pura-pura polos.

"Ish kak ji gak usah sok gak peka gitu deh! Udah jelas-jelas kalian dekat dan kak Hyunsuk suka sama kak ji!" ucap Asahi sedikit ngegas.

"Kak Hyunsuk baik kok kak ji, cuma ya gitu dia suka buat masalah disekolah" Junkyu ikut menimpali perkataan Asahi.

Jihoon menghela nafas "kalian kenapa jadi muji Hyunsuk sih, biar apa hmm?"

Asahi dan Junkyu tertawa, menggoda Jihoon sangat menyenangkan.

"Kalau nanti kalian pacaran aku restuin hehe"

Jihoon langsung memasang wajah datar dan menggelitiki perut kedua adiknya.

"Ini...makan nih pacarannya…"

"Hahaha kak ampun!"

Malam ini mereka habiskan dengan tawa, canda, dan cerita tentang hari mereka. Seperti biasa, kegiatan ini selalu mereka lakukan dan Jihoon akan selalu menjadi pendengar dan penasihat yang baik untuk kedua adiknya.

Akan selalu seperti itu.

...

Kelas 11 MIPA 1 hening, semua siswa fokus mencatat materi yang mereka anggap penting pada buku catatan mereka, dan lagi karena guru yang mengajar hari ini cukup killer. Bu Irene. Guru kimia yang paling ditakuti seisi sekolah.

Tok tok tok

Seisi kelas 11 MIPA 1 mengalihkan pandangan mereka kearah pintu.

Jihoon terkejut saat mengetahui siapa pelaku pengetokan pintu tersebut. Hyunsuk.

"Permisi ibu cantik, saya mau ketemu salah satu siswa ibu yang manis, namanya Park Jihoon. Boleh tidak Bu?"

Ibu Irene menurunkan sedikit kaca matanya menatap tajam siswa yang paling menyebalkan baginya.