jangan lupa vote!
selamat membaca~
Pukul 10 malam
Hyunsuk yang baru selesai mandi langsung duduk dikursi meja belajar dan mulai membuka bukunya.
Semenjak bundanya meninggal, Hyunsuk sudah tidak peduli dengan nilai karena tidak ada orang yang mampu membangkitkan ambisinya, dan sekarang Hyunsuk punya Jihoon sebagai pembangkit ambisinya. Fyi Hyunsuk orangnya ambisius.
"Astaga tulisannya saja cantik pantas orangnya lebih cantik" kekeh Hyunsuk lalu melanjutkan kegiatan belajarnya.
'aku bakal menang taruhan dan ngedate sama kamu ji...liat aja nanti' -batin Hyunsuk bersemangat.
Kemudian Hyunsuk melanjutkan kegiatan belajarnya hingga tertidur diatas meja belajar.
...
Sekolah
Jihoon, Junkyu, dan Asahi tengah belajar di perpustakaan bersama.
"Asahi kamu udah makan?" tanya Jihoon dengan suara pelan.
"Iya sahi, wajahmu pucat. Kamu baik-baik saja, kan?" kini Junkyu bertanya.
Asahi mengusap tengkuknya, tadi pagi ia mual dan sekarang kepalanya pusing bukan main.
"Sebaiknya kita pindah ke taman saja, aku akan membelikan kalian makanan" ucap Jihoon kemudian pergi menuju kantin. Junkyu dan Asahi yang mulai merapikan bukunya.
"Sahi-ya...kamu berhubungan sehat kan dengan Jaehyuk?" tanya Junkyu saat mereka mulai berjalan ke taman sekolah.
"Hmm iya kyu"
Junkyu menghela nafas lega, setidaknya dugaannya tidak benar.
"Eh Junkyu, Jihoon mana?"
"Kamu Hyunsuk?"
"Ya iyalah"
"Jihoon dikantin"
"Okey!"
Junkyu hanya menggeleng, Hyunsuk si ketua berandal itu bucin sekali dengan kakaknya.
...
"Jijijipanda~"
Jihoon yang tengah membayar makanan yang ia beli hanya memutar matanya malas, Jihoon tau itu suara siapa.
Saat Jihoon berbalik ia tersentak kaget saat melihat Hyunsuk dihadapannya dengan penampilan yang sangat berbeda.
"Hyunsuk?"
Apa benar yang dihadapannya ini Hyunsuk? Dengan pakaian yang rapi, dasi, dan rambut yang baru dipotong. Sangat rapi dan tidak mencirikan seorang Choi Hyunsuk si anak nakal.
"Bagaimana?aku sudah rapi belum?" tanya Hyunsuk sambil menaik turunkan alisnya.
Jihoon yang masih kaget langsung mengangguk dan tersenyum.
"Bagus! Aku akan membelikanmu permen!" ucap Jihoon, kemudian melangkahkan kakinya kearah warung yang menjual permen.
Hyunsuk hanya terkekeh, hanya Jihoon satu-satunya orang yang bisa membuatnya seperti ini.
Iya, selama tiga bulan ini Hyunsuk banyak berubah dan setiap ia berubah menjadi lebih baik Jihoon akan membelikannya permen sebagai hadiah penghargaannya.
Sesederhana itu, namun sangat istimewa bagi Hyunsuk.
"Tada~ ini hadiah untukmu karena sudah mencukur rambut dan memakai dasi"
Hyunsuk menerima permen yang Jihoon berikan dan tersenyum manis "hadiah yang sangat istimewa"
Mereka berjalan berdampingan, pemandangan seperti ini sudah biasa bagi semua siswa. Dulu mereka kaget, namun lama kelamaan sudah terbiasa.
"Udah pelajarin buku catatanku kan?" tanya Jihoon masih dengan pandangan kedepan.
"Tentu! Kemarin aku belajar hingga ketiduran diatas meja belajar"
Jihoon yang mendengar itu tertawa kecil "baguslah! Daripada kamu balapan, mending belajar kan?"
Mereka melanjutkan perjalanan ke arah taman. Sesampainya disana Jihoon dapat melihat Haruto dan Mashiho yang ikut bergabung dengan Junkyu dan Asahi.
"Wah seru nih kita belajar rame-rame. Ayo Hyun!" ucap Jihoon semangat, berbeda dengan wajah Hyunsuk yang datar menahan kesal.
"Ngapain Lo disini?"
Mereka semua yang disana langsung menoleh kearah Hyunsuk yang menatap datar Mashiho.
"K-kak—
"Gausah panggil gue kakak gue bukan kakak Lo" setelah mengucapkan itu Hyunsuk langsung pergi dari sana tanpa pamit pada siapapun.
"Aku akan menyusulnya"
…
"Cih, padahal Lo orang asing yang baru masuk dalam kehidupan Hyunsuk. Tapi kenapa Hyunsuk malah sukanya sama Lo!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.hai hai!
bentar lagi masuk ke konflik nih🤭
jangan lupa vote and comment nya!
see you~
KAMU SEDANG MEMBACA
From Home To Home [Sukhoon ft. Harukyu, Jaesahi]✔️
Fanfiction[END] Sukhoon ft. Harukyu, Jaesahi Tw//romance, lil bit angst Perjuangan Jihoon, Junkyu, dan Asahi yang melewati banyaknya masalah dalam kehidupan tanpa orang tua disisinya 'biar aku yang pikirkan ini nanti' 'mulailah berbagi bebanmu padaku, kamu...