Ya ampun maap gengs gue baru bisa up sekarang
Iya ini double up kok:)
🌊22. Temenin belanja
🌊🌊🌊
Kak Sisil : Gengs besok latihan ya
Kak Sisil : Ini latihan pertama kita
Kak Sisil : Ada yang mau ditanyakan ?
Maurel : Pulang sekolah langsungan kak ?
Kak Sisil : Iya Rel
Rere : Oghey
Aletta : Kak kita ada bikin baju atau apa ?
Aletta : Kayak anak ekstra lain gitu
Kak Sisil : Ada kok
Kak Sisil : Dari dulu kita udah bikin baju
Tasya : Dahlah gaasss
Rere : Btw kapan kita dapet bajunya kak ?
Kak Ara : Seminggu setelah kalian latihan
Kak Sisil : Tanpa kosong absen
🌊🌊🌊
"Maureel"
Maurel yang baru saja turun dari mobil Aletta sambil memakan cilok menoleh karena diteriaki, "eh hai Tante", Maurel melambaikan tangannya ke arah Kirana di seberang sana.
Tetapi Kirana malah menyuruh Maurel untuk menghampirinya, "Gengs gue kesana dulu ya" ucapnya dengan pipi gembul karena memakan cilok
"Kenapa Tante ?"
Kirana tersenyum "bisa temenin Rafa belanja nggak ?" tanyanya "Tante mau masak yang lain jadi gak bisa nemenin belanja bahan masakan yang kurang"
Maurel menatap Kirana sambil memakan ciloknya "gada basa basinya ya.." sindir Maurel
Kirana tertawa "kelamaan Rel, mau ya pliiss bantu gue"
Maurel mendelik, apa ini dirinya dimintai menemani cowok nyebelin itu ?. "Rel.... bisa kan ?" tanya Kirana memastikan
"Tapi Maurel belum mandi Tante, bau keringat abis latihan dance", Maurel membuang plastik cilok ke tong sampah di dekatnya "Maurel mandi dulu ya, gapapa ?"
Kirana tersenyum senang mendengarnya "gapapa yakin dah yang penting kamu mau", Maurel terkekeh mendengarnya
"Nanti Tante bikinin list nya ya"
🌊🌊🌊
"Mana listnya"
Rafael memberikan note berisikan list bahan masakan yang sudah di buat oleh Mamanya, "emang lo bisa ?"
Maurel yang sedang membaca list berdecak mendengarnya, "kalo nggak bisa gue gabakalan nganter lo", Maurel mulai berjalan menyusuri stan bahan masakan
"Yakan siapa tau cuma cari muka"
Rafael mengikuti kemana pun Maurel melangkah sambil mendorong troli belanjaan, "itu tolong dong lo ambil daging di freezer"
"Daging apaan ?"
"Daging lo"
Rafael mendelik "gue nanya serius anjir"
"Sapilah ege" ucap Maurel yang masih berjongkok mengambil rempah rempah
"Emang disini ada daging sapilah ya Rel ?"
Maurel mendelik apa katanya ? Daging sapilah ? Ini cowok bego atau gimana, ia berdiri menghadap Rafael dengan senyuman paksa "Rafael yang ganteng tapi gak ganteng ganteng amat, plis ya otaknya di pake" ucap Maurel berusaha sabar "daging sapi" ucap Maurel ketus dan kembali berjongkok
Rafael tersenyum, ia tau daging apa yang Maurel maksud Rafael juga tidak sebego itu, tapi ia mau mengerjai bocah di hadapannya ini. Entah kenapa kalo buat Maurel kesal tuh seru, meskipun suka balik ngeselin, "gausah di omongin juga gue tau gue ganteng" Rafael tersenyum miring "oke tunggu sini gue ambil dagingnya"
"Sialan, pede nya ngalahin gue"
🌊🌊🌊
"Ini bocil kemana sih Sya ?"
Tasya yang sedang menonton tv menoleh, melihat Aletta yang sejak tadi terus saja mengoceh sambil memegang hp nya. "Kan lo tau sendiri tadi dia disuruh nemenin si Rafael belanja" ucap Tasya kembali menonton tv
"Tapi ini udah jam 7 malem anjir"
Tasya berdecak "lo marah karena dia pulang malem atau karena lo lapar gada yang masakin ?"
Aletta terdiam, ia tidak tau harus jawab apa, "yaa....karena dia pulang malem lah" jawabnya cepat tanpa menoleh ke arah Tasya yang kini menatapnya dengan tersenyum miring
"Yakin...?"
Aletta menoleh sekilas dan kembali memaikan hpnya "ya...iyalah"
Tasya menganggukan kepalanya "jadi bukan karena lo laper ?"
"Bukan"
Tasya berdiri, "oke kalo lo gak laper, gue cari makan dulu. See u" ucapnya dan langsung meninggalkan Aletta
Aletta mendelik, sebenarnya opsi kedua Aletta marah ya jelas karena lapar tapi...
Aletta langsung mematikan tv dan lari keluar rumah mengejar Tasya
"Syaa tungguin elaah"
🌊🌊🌊
"Eh buset bantu bawainlah"
Maurel yang sudah berada tepat di depan pintu rumah menoleh "laki lo ?", Rafael mengeryit, "bawa bahan masakan aja repot"
Rafael mendelik "heh lo pikir tangan gue banyak ? Mana ini belanjaan nggak sedikit" ucapnya sewot
Maurel berjalan menghampiri cowok itu, mengambil beberapa plastik belanjaan yang kecil tanpa sepatah kata pun dan langsung memasuki rumah meninggalkan Rafael, "lah tuh bocah"
"Tante yuhuu" teriak Maurel yang menenteng beberapa plastik di tangannya
"Sini Rel....di dapur" Kirana balas berteriak
Rafael sampai terkejut mendengarnya, baru kali ini ada cewek yang mirip sekali dengan Mamanya. Ia menggelengkan kepalanya, berjalan menyusul kedua perempuan itu di dapur.
"Sini sini...taro sini belanjaannya" Kirana membantu Maurel menyimpan plastik belanjaan di atas meja, diikuti Rafael yang langsung duduk seraya menghembuskan napasnya kasar.
Maurel menoleh "cape boy ?", Rafael mengangguk menanggapinya
Kirana terkekeh melihatnya "kalian udah makan ?"
"Udah Ma"
"Tante", Kirana menoleh, "emang mau ada acara ya sampe masak segitu banyaknya"
Kirana tersenyum mendengarnya "iya besok kakek nenek Rafa mau kesini", Maurel mengangguk mendengarnya
"Boleh Maurel bantu ?"
Kirana dan Rafael saling pandang, cowok itu mengode Mamanya agar tidak menerima bantuan dari cewek itu lagi.
Maurel menghalangi wajah Rafael dengan telapak tangannya dan tersenyum ke arah Kirana "Maurel biasa bantu Bunda masak kok, Tan. Maurel bantu yaa"
Swipe up
🌊
![](https://img.wattpad.com/cover/229984595-288-k32048.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Bobrok [On Going]
Teen FictionSMA Tunas Harapan Tiga cewek MIPA 2 dan tiga cowok MIPA 4 itu bagaikan langit di sore hari berwarna biru sebiru hatiku. Stop nyanyi--maksudnya bagaikan Tom and Jerry yang tak pernah bisa akur. Lebih parahnya semua murid kelas sepuluh MIPA 2 dan MIPA...