6. Taruhan
🌊🌊🌊
Hari Rabu pagi adalah jadwal olahraga kelas 10 MIPA 2, mereka semua kini sedang berganti pakaian olahraga dan setelah itu mereka langsung pergi ke lapangan. "WOY CEPETAN BARIS!" teriak Aletta sang ketua kelas
Tanpa disangka anak kelas 10 MIPA 4 juga kelapangan, dan berbaris di sebelah MIPA 2, "CEPETAN BARIS!" teriak Daffa kepada teman-teman sekelasnyaAletta terus saja memperhatikan anak-anak kelas sebelahnya, kenapa mereka bergabung dengan kelasnya. Setau Aletta, pagi ini cuma kelas mereka yang mempunyai jadwal olahraga. "Ihh kok ada mereka" bisik Maurel kepada kedua sahabatnya
"Dih males gue ketemu dia" kesal Aletta menatap tajam Leon yang sedang tersenyum miring ke arahnya
"Selamat pagi anak-anak" sapa pak Dani di hadapan mereka semua
"Pagi pak"
"Untuk minggu sekarang kelas kita di gabung sama kelas MIPA 4 yaa" ucap Pak Dani kepada siswa siswi dihadapannya
"No!, Pak jangan dongg, masa di gabung sih" tolak Maurel
"Maurel, hanya minggu ini saja"
"Tapi pak, kan masih ada jadwal mereka nanti siang" ucap Aletta mendukung ucapan Maurel tadi
"Justru itu, nanti siang saya tidak bisa mengajar karena ada rapat penting, saya harap kalian bisa memakluminya" jelas pak Dani "udah udah, pelajaran sekarang kita main basket yaa"
Setelah melakukan pemanasan, anak laki-laki MIPA 4 dan MIPA 2 membentuk tim untuk bertanding basket.
"OMG Rafael ganteng banget"
"Leon kuu ya ampun lemah dede bang"
"Daffa i love you"
"Semangatt kalian semuaa"Begitulah teriakan histeria cewek-cewek melihat pangerannya tebar pesona, "Dih sok ganteng banget sih" ketus Aletta
"Emang ganteng kali" ucap Tasya yang senyam senyum dengan mata terus memandang ke arah lapangan.
"Dih yang kek gitu ganteng?" ucap Maurel dengan tampang jijiknya
"Ayo Riki Lo pasti bisaa" teriak Aletta menyemangati teman sekelasnya.
Semakin riuh teriakan histeria dan tepuk tangan mendominasi lapangan basket, setelah permainan selesai Leon, Rafael, dan Daffa, duduk dipinggir lapangan. Langsung saja Celay (cewek alay) menyerbu dan memberi minuman.
"Dih sok ganteng banget sihh" sindir Maurel yang kebetulan tribun mereka dekat dengan tempat istirahat ketiga cowok itu.
"Kenapa? Lo cemburu ?", Rafael tersenyum miring menghadap Maurel
Maurel berdecih "gue mau nantang lo sama sahabat lo tanding basket"
"Yakin Lo nantangin gue ?" ucap Rafael meremehkan
"Y-yakin" gugup Tasya "tiga lawan tiga"
"Oke tapi ada syaratnya. Kalau kalian kalah, kalian harus jadi cewek kita-kita. Ye gak gays" ucap Rafael menatap sahabatnya dan menaik turunkan kedua alisnya.
Maurel memutar bola matanya malas "segitu gak laku nya ya lo jadi cowo?"
"Bener banget Raf, kalian harus jdi cewek kita kita" ucap Leon mengedipkan matanya ke arah Aletta
Aletta hanya mendelik jijik "oke kalau kalian kalah kalian jadi babu kita" tantang Aletta balik kepada mereka bertiga
"Oke" tegas Daffa
"Deall"
Setelah mengusulkan pertandingan mereka kepada pak Dani dan disetujui-nya. Mereka ber-enam langsung bersiap ditempatnya masing-masing untuk bertanding.
Pak Dani melemparkan bola basket ke udara, Rafael segera menepisnya ke arah dua sahabatnya. Kini bola dikusai tim cowok. Rafael membawa bola, melompat dan memasukannya ke dalam ring.
Baru saja dimulai sudah tercetak skor 1-0. Saat Leon akan memasukan bolanya ke dalam ring, Aletta datang menghadang "minggir Lo"
"Kalau gue gamau gimana ?" tantang Aletta, ia langsung mengedipkan matanya dan merebut bolanya.
"Anjing jantung gue" umpat Leon pelan sambil memegang dadanya
"Temen Lo tuh, bego banget" kesal Rafael kepada Daffa
"Temen lo juga, bego"
"Rel tangkap!" teriak Aletta
Rafael langsung mencegat Maurel, tapi Maurel tidak ingin kalah ia langsung mengoper bola itu kepada Tasya. Tasya langsung meloncat dan memasukan bola kedalam ring.
Suara riuh teriakan dan tepuk tangan di pinggir lapangan semakin mendominasi SMA Tunas Harapan. Ternyata bukan hanya kedua kelas yang menonton, melainkan hampir semua murid SMA Tunas Harapan ada di sana. Karena bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi.
"Yess masukk" girang Aletta seraya loncat loncat
"Masukk" ledek Maurel dengan kedua tangan menempel dipelipis dan menjulurkan lidahnya kepada Rafael. Rafael hanya mengepalkan tangannya meredam amarah.
Daffa langsung mendrible bola dan ingin mengoper ke Rafael tapi ia langsung dihadang oleh Tasya "Hay Daf, Lo ganteng banget" centil Tasya sambil mengedipkan matanya, ia langsung mengambil bolanya, mengoper ke arah Aletta
"Anjirr", Daffa menjadi tidak fokus terhadap pertandingannya
"Bego banget sahabat gue" gumam Rafael sambil mengacak rambutnya yang kini sudah basah oleh keringat
"Yey masuk lagi" girang ketiga cewek itu
"Mau ngapain Lo ?" sinis Rafael yang masih mendrible bola di tangannya "gue gak akan tergoda sama Lo"
"Yang mau ngegoda Lo siapa"
Ekspresi cewek 10 MIPA 2 setelah tanding basket
Swipe Up
🌊
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Bobrok [On Going]
JugendliteraturSMA Tunas Harapan Tiga cewek MIPA 2 dan tiga cowok MIPA 4 itu bagaikan langit di sore hari berwarna biru sebiru hatiku. Stop nyanyi--maksudnya bagaikan Tom and Jerry yang tak pernah bisa akur. Lebih parahnya semua murid kelas sepuluh MIPA 2 dan MIPA...