17. Ketenangan Singa
🌊🌊🌊
Maurel hari ini terlihat pendiam sekali di kelas, tidak banyak omong dan tidak banyak tingkah seperti biasanya. Anak kelas pun memandang Maurel seperti bukan Maurel yang mereka kenal, "hay degem nya akuu" sapa Ditra yang baru saja datang.
Maurel hanya melirik sekilas dan fokus kembali ke layar hpnya, Ditra dibuat berfikir karena perubahan sikap Maurel, "Rel, lo kenapa ?" tanya Ditra yang masih berdiri di sebelah Maurel.
Maurel menggeleng, "gue kenapa ? Gapapa" jawabnya seadanya.
"Tumben banget lo jadi pendiem"
Aletta menatap Ditra yang mungkin masih asing dengan perubahan sikap Maurel, "dia lagi datang tamu bulanan tra" jelas Aletta
Ditra menggaruk pelipisnya yang tak gatal, "perasaan cewe kalo PMS suka marah marah dehh, lah ini malah jadi pendiem"
Aletta mengedikan bahunya, "kan gak semua cewe kalo PMS kayak gitu", Aletta menatap Maurel yang duduk santai menatap layar ponselnya dengan ditemani snack "mending lo gausah ngeganggu dia dulu deh, lo gatau aja kalo dia udah ngerasa keganggu banget marah nya kayak apaan"
"Kayak singa ya ?"
"Lebih serem", Aletta balas berbisik
Maurel menatap Ditra dan Aletta secara bergantian, mereka berdua hanya tersenyum kikuk. "Gajelas bangett"
"Rel ayo ke kantin" ajak Aletta
Maurel menggeleng, "lo aja deh, gue nitip teh manis sama roti coklat" ucapnya yang menenggelamkan wajah dilipatan lengan
"Ah eluu, gue sendirian dongg" memang hari ini Tasya tidak masuk sekolah karena tadi pagi dibangunkan anak itu tidak kunjung bangun
"Gue mager Al"
Baru saja Aletta akan memaksa Maurel, tetapi ia teringat Maurel sedang kedatangan tamu bulanan, ia tidak mau ketenangan Maurel terganggu. Bisa habis ia kalo sampai itu terjadi, "yaudah dehh, gue ke kantin dulu bentar yaa, lo kalo ada apa apa jangan lupa call gue", Maurel mengangguk menanggapi ucapan Aletta.
"Nih pesenan lo"
Maurel mendongak menatap seseorang yang ada dihadapannya, "kok elo yang bawa ?"
Rafael mengangguk, "tuh diminum keburu dingin"
"Aletta kemana ?"
"Lagi ngantri mesen makanan, udah deh cepetan dimakan rotinya", Rafael menggeser roti "biar gak sakit perut lo" ucapnya pelan
"Hah?"
Rafael menggeleng, memperhatikan Maurel yang sedang memakan roti perlahan. "Ehh Raf, kalo udah di anterin lo langsung pergi aja. Jangan ganggu ketenangan singa" perkataan Aletta kini ia hiraukan, ia baru menemukan cewe yang datang bulan sekalem ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Bobrok [On Going]
Novela JuvenilSMA Tunas Harapan Tiga cewek MIPA 2 dan tiga cowok MIPA 4 itu bagaikan langit di sore hari berwarna biru sebiru hatiku. Stop nyanyi--maksudnya bagaikan Tom and Jerry yang tak pernah bisa akur. Lebih parahnya semua murid kelas sepuluh MIPA 2 dan MIPA...