HARI minggu, di tahun baru. Membuat alana bangun yang sangat pagi tidak seperti biasanya.
Karena hari ini sangatlah spesial baginya dan langsung bersiap-siap untuk pergi menjemput ke bandara.
"kakak, cepat jemput nanti telat" teriak ayahnya di balik pintu kamar alana.
"udah kok, alana langsung berangkat" teriak alana membuat derap kaki melangkah menjauh lalu langsung membuka pintu kamarnya.
"alana berangkat" pamit alana bersalaman dan mengambil kunci kendaraannya.
***
Sesampai di bandara alana masuk melewati berbagai prosedurnya dengan baik.
Alana mencari tempat yang bisa dilihat dan dijangkau lalu mengambil kertas besar yang tadi ditulis.
'Saya Ibu Negara!'
Begitulah tulisannya yang sangat unfaedah. Saat beberapa menit berlalu.
"IBU NEGARA" teriak seseorang menggelegar membuat semua orang yang ada di TKP menoleh dan menjadi pusat perhatian.
"kamu jangan teriak, lihat tuh di sekitar. kita jadi pusat perhatian nih" ucap alana sambil melirik kanan-kiri.
"hehe, iya iya" ucap seseorang dan langsung meminta maaf kepada seluruh dan melakukan aktivitas tadi yang sempat tertunda.
"alana" sapa pria paruh baya menghampiri dua sejoli dengan wanita paruh baya mengangkat koper nya.
"ayah hamdan" kaget alana langsung menghamburkan ke pelukan pak hamdan.
"iya nduk" ujar ayah hamdan dengan senyuman.
"ibuk" ucap alana pindah memeluk wanita paruh baya.
"iya nduk, ini ibuk" ucapnya dengan senyuman, panggil aja dengan sebutan ibuk shena.
"khem" deheman keras keluar dari mulut seseorang yang terkacangi.
"eh, lupa ada kamu" nyengir alana menoleh.
"padahal niatnya jemput aku, malah aku terkacangi" ucap seseorang dramatis.
"iya iya, sini" ajak alana menarik tangan seseorang itu.
"ayah hamdan... Aku kangen" ujar seseorang dengan nada drama.
"drama" sinis alana membuat seseorang itu menoleh kearahnya dengan tatapan tajam nya membuat alana menyengir kuda tanpa dosa.
"ayah juga kangen kamu nduk" ucap ayah hamdan memeluknya.
"aku disini cuman 10 hari loh yah" ujar seseorang itu dengan raut wajah sedih.
Saat ingin menyahut ucapannya terpotong dengan kedatangan seseorang yang gantengnya.
"ayah, bunda. aku cariin dari tadi" ujar seorang dengan wajah datar.
"alvin" gumam alana sangat pelan dengan wajah kagetnya tapi bisa di dengar oleh alvin dan menoleh.
"ayok pulang" ajak alana sambil memegang tangan seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANA [TERBIT]
Teen Fiction'Ctar' 'Ctar' 'Ctar' Pukulan demi pukulan dilayangkan ke punggung seorang gadis yang sudah meringis kesakitan, tanpa rasa kasihan seorang ayah terus melayangkan pukulan itu. Seorang gadis hanya meringis tanpa ada air mata yang turun dari mata nya...