Ke Esokkan Harinya
Seorang gadis masih terlelap dalam mimpinya ! Masih bergelut dengan selimut tebal dan gulingnya. Hingga ayam berkokok mengganggunya. Siapa lagi kalau bukan Si Alana.
"eungh" sambil mengucek matanya untuk menyusaikan cahaya.
"sholat dulu ah" monolog alana lalu melakukan wudhu dan melaksanakan ibadah sholat nya.
Setelah selesai ! alana langsung membersihkan diri dan bersiap untuk pergi ke sekolah.
"ALANAAAA....." teriak mamanya dari arah dapur yang menggema.
"iyaaa..."
Tanpa ba bi bu. Alana langsung membersihkan rumahnya. Dengan cara menyapu, mengepel, cuci piring. Dan banyak lagi.
"kakak. tadi bunda riri telfon" ujar mamanya sambil mengupas bawang.
"bapak negara jadi kesini? Jam berapa sampai? Dia sekolah disini? Bapak negara menatap di indonesia?" pertanyaan yang beruntun dari mulut alana dengan cepat.
"hem.. katanya cuman sahabat gak lebih, kok seneng banget" ujar mamanya membuat alana nyengir.
"hehe, sahabat doank kok. Alana pasti seneng donk ada dia" ujar alana.
"kalau gitu alana berangkat dulu, takut telat" pamit alana sambil bersalaman dan mencium punggung tangan mamanya.
"jangan lupa besok jemput" teriak mamanya saat alana sudah pergi.
"iyaaa" teriak alana.
***
Alana sampai di parkiran sekolah langsung pergi menuju kelasnya dengan terburu-buru.
Saat di jalan,. alana tak sengaja menabrak seseorang hingga tersungkur.
"Eh ! Sorry sorry. Gua gak sengaja" ujar alana tanpa melihat seorang itu.
Saat ada uluran tangan, alana langsung mendongakkan kepalanya. betapa terkejut nya alana,. ternyata seorang itu adalah Alvin.
Alana tak menerima uluran tangan itu, alana langsung berdiri. tatapan manik mata mereka saling bertemu hingga alana memutuskan kontak mata itu.
"sorry, gua duluan" ujar alana langsung berlari meninggalkan alvin yang diam menatap punggungnya.
"gua gak boleh sedih kaya gini, gua gak boleh" batin alana.
Sampai di kelas.
"HELLO EVERBODY... RATU KALIAN SUDAH DATANG... MANA RED KARPET NYA WOYY" teriak alana memasuki kelasnya dengan senyuman membuat penghuni kelas menutup telinganya.
"ALANA, LO ITU GAK USAH TERIAK-TERIAK KALIK" teriak farah tak kalah keras.
"LO JUGA JUBAEDAH TERIAK-TERIAK" teriak alana makin keras.
"WOY TELINGA GUA BUDEG" teriak seorang penghuni kelas.
"HEY LO BISA DIAM GAK" teriak dennis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANA [TERBIT]
Fiksi Remaja'Ctar' 'Ctar' 'Ctar' Pukulan demi pukulan dilayangkan ke punggung seorang gadis yang sudah meringis kesakitan, tanpa rasa kasihan seorang ayah terus melayangkan pukulan itu. Seorang gadis hanya meringis tanpa ada air mata yang turun dari mata nya...