~Lihat itu, lo bisa dengar kan,
Gua Sahabat mereka. Gua Teman mereka. Gua Kakak mereka. Gua Saudara mereka. Gua Keluarga mereka. Bukan Bos mereka~Alana Ashika.***
MATAHARI muncul membuat sinar yang sangat terang menyelusup di jendela yang membuat alana terusik dalam tidurnya. Saat alarm berbunyi membuat alana mengambil melotot telah pukul 7 dengan terburu-burunya.Setelah selesai siap-siap nya alana keluar dari kamarnya.
"ALANAAA...." teriak mamanya lalu alana menghampirinya "MASAK KAMU" teriaknya.
"iya ma" ujar alana langsung melakukan apa yang disuruh.
Setelah selesai alana langsung berangkat tanpa sarapan karena sudah terlalu telat banget.
Saat sudah sampai sekolah ternyata gerbangnya sudah di tutup.
"haduhh" ujar alana sambil menepuk jidatnya.
lalu alana mengambil benda kecil handphone di tasnya membuka chat grub.Geng Bobrok (320)
Cika Cinta : al, lo kemana?
Farah Putri : lo gak sekolah al
Cika Cinta : ALLLL.....
Alana Ashika : iya, ini gua di depan gerbang, buruan bukain
Sinta Anggrek : lo telat lagi
Alana Ashika : nanti gua ceritain, cepat
Farah Putri : iya iya, gua kesana sama yang lain
Alana Ashika : iya
Beberapa menit lagi
Farah Putri : al, ada bu entun
Alana Ashika : mana
Farah Putri : menuju gerbang al
Cika Cinta : awas al
Sinta Anggrek : udah sampai al
Belum sempat membalas "ALANAAA" teriak bu entun "kamu terlambat lagi" ujarnya.
"bu entun jangan marah-marah nanti cepat tua" ujar alana tampang dosa.
"ALANA APA KAMU BILANG, saya tua" ujar bu entun tampak kesal.
"bukan bu, kan bu entun sendiri yang bilang bukan saya" ujar alana lalu mereka semua ketawa.
"DIAM" bentak bu entun kepada semua yang tertawa lalu menjadi hening "hiiiiiii.... Kamu ALANAAA" teriaknya kesal banget membuat alana menutup telinganya.
"suaranya bu entun gak enak, jangan teriak-teriak bu" ujar alana masih menutup telinga dengan santai.
"pak satpam bukain gerbangnya, saya ingin menghukum alana biar kapok" ujar bu entun pasrah.
"iya bu, jangan terlalu bu menghukum alana" ujar pak satpam dan membukakan gerbang sekolah lalu alana bersalaman dan tersenyum membuat bu entun tercengang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANA [TERBIT]
Ficção Adolescente'Ctar' 'Ctar' 'Ctar' Pukulan demi pukulan dilayangkan ke punggung seorang gadis yang sudah meringis kesakitan, tanpa rasa kasihan seorang ayah terus melayangkan pukulan itu. Seorang gadis hanya meringis tanpa ada air mata yang turun dari mata nya...