26. TERBONGKAR

1.1K 91 9
                                    

SEMUA pulang ke masing-masing rumah nya, alan dan alana sampai ke rumah tapi melihat abang bersekap dada menyender di ganggang pintu.

"ada apa bang?" tanya alan, dan alana hanya melewati tanpa sapa tapi langsung di tarik oleh abang nya.

"abang minta maaf sama alana, ternyata teman abang udah pacaran sama feny tanpa sepengetahuan abang dan juga ingin rebut alvin dari kamu. maafin abang" lirih abang membuat alana langsung memeluknya erat.

"alana udah maafin abang, alhamdulillah abang udah sadar dan udah tau. semoga abang dapat ganti nya yang lebih baik" ujar alana dalam pelukan lalu tersenyum.

"sekarang alana tidur" suruh abang nya membuat alana mengangguk dan pergi meninggalkan abang dan alan.

"thanks lan, lo udah kasih tau gua" ujar abang senyum menghadap alan.

"iya bang, gua ke kamar dulu ya" pamit alan dapat jawaban anggukan langsung melenggang pergi.

"maafin abang, alana. Abang udah jahat banget sama kamu, makasih juga selalu jagain abang dan adek meskipun dari jauh" gumam lirih abang pelan.

***

Sekarang disini lah alan dan alana berada di mobilnya alan, untuk pergi ke sekolah dengan waktu yang sangat pagi, katanya alana 'takut telat, nanti di terkam mak lampir' begitulah kata nya.

"emm alana, aku mau ngomong tapi jangan marah" ujar alan sambil fokus menyetir membuat alana mengeryitkan dahi nya.

"kenapa? ngomong aja alan? apa?" cerocos alana tidak sabaran.

Alan menghela nafas pelan.
"alan minggu pulang, gak jadi 10 hari. Maaf" lirih alan pelan menatap alana yang sulit diartikan saat ini.

"maaf alana" ulang alan, masih sama gak ada jawaban.

"alana"

"ibu negara jawab atuh"

"hey, hey, alana ish" mohon alan, hingga gak ada jawaban apapun dari mulut alana.

Hingga sampai, hanya keheningan tanpa ada yang mulai.

Alana turun dari mobil alan.

"assalamualaikum" itu aja yang di ucapkan alana lalu lari pergi.

"waalaikum salam" jawab alan melihat punggung alana hingga tak terlihat.

Dan alan, hanya bisa menghela nafas kasar melajukan mobil nya.

"aku selalu mengawasi kamu alana, meskipun kita jauh" ujar alan.

***

"ka, lo telfon al" ujar farah mondar-mandir.

Cika langsung menghubungi nomer alana dan tersambung.

"assalamualaikum, apaan ka"

"Waalaikum salam, lo gak sekolah emang? Lo baik-baik aja kan? Lo gak ada yang sakit kan?"

"GUA GAKPAPA WOY" teriak seseorang dari ambang pintu lantang, membuat semua isi kelas menoleh, sambungan di putuskan.

"wanzayy lo al"

"ya ampun telinga gua"

"alana emang toa"

"lo gua buang ke rawa-rawa lo"

"berdenging telinga gua al"

Begitulah jawaban-jawaban mereka, hanya di jawab oleh alana dengan ketawa kencang sampai memegang perutnya. Saat seseorang teriak membuat nya diam.

ALANA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang