2. The start!

2.5K 308 59
                                    

Cerita ini dibuat bukan untuk menghina siapapun atau negara, pihak apapun. Cerita ini hanya fiksi. Bila tidak suka boleh meninggalkan cerita ini saya tidak memaksa
Silahkan dilanjutkan, Enjoy✨



"Mal!"

"Malay!"

"Hey Malaysia!"

Malaysia tersadar dari lamunannya, dia langsung menatap sekelilingnya. Oh dia ingat, dia sedang mengajak Philipine ke kantor kepala sekolah.

"Kamu baik-baik saja? Kamu tampak pucat? Apa aku harus membawamu ke UKS terlebih dahulu? A-aku bisa menanyakan perawatnya saja dimana letak kantor kepsek..." Khawatir Philipine.

"A-ah! Maafkan aku, kita jadi pergi kekantor kepsek!" Ucap Malaysia.

Malay pun menarik tangan Philipine segera, mereka melanjutkan perjalanan menuju kantor kepsek.

"Maaf ya aku membuatmu khawatir, entah kenapa aku punya firasat buruk tentang esok hari...  Atau mungkin hari ini..." Ucap Malaysia.

Philipine memerengkan kepalanya, ada apa dengan Malaysia? Tadi orangnya ceria dan semangat tuh, tapi setelah dirangkul Senior aneh itu tadi dia jadi begini... Hm.

"Emang... Apa yang akan terjadi hari ini atau esok hari? Malaysia, jangan-jangan... Kamu bisa sihir meramal masa depan ya~? Keren~" Goda Philipine.

"Tidak, tidak! Aku tak bisa meramal masa depan! Kan sudah kubilang! Firasat, firasat!" Sahut Malaysia.

Philipine hanya terkekeh melihat temannya menghela nafas berat. Phil pun menarik tangan Malaysia.

"Ayo! Kita harus segera ke kantor kepsek! Kalau tidak, aku tidak akan tau dimana kelasku! Ayolah Mal!" Semangat Philipine.

Dan mereka pun berjalan.

"Baiklah, ini jadwalnya ya, nak Philipine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baiklah, ini jadwalnya ya, nak Philipine. Kelas mu ada dilantai 3, guru pelajaran pertama adalah... Oh! Kebetulan aku mengajar disitu jadi bagaimana kalau kita pergi bersama, hm?" Tanya kepala sekolah serta seorang guru di akademi ini, UN atau United Nation.

"A-ah! Baiklah pak! Saya akan menunggu didepan..." Jawab Philipine.

UN pun mengangguk senang dan mulai mengambil barang-barang yang dibutuhkan.

Philipine keluar dari ruangan itu.

"Jadi?" Tanya seseorang didepannya.

"Aku ada kelas dilantai 3, Mal. Kau boleh pergi Mal, aku akan pergi bersama tuan UN."

"Hm... Ok baiklah, aku pergi ke kelasku ya! Bye bye!" Ucap Malaysia sambil meninggalkan Philipine.

Pintu guru terbuka, oh tuan UN sudah selesai.

"Baiklah ayo, Philipine! Kita harus ke kelas atau tidak saya dan kamu akan terlambat!" Seru UN.

Eh~ kenapa gurunya yang lebih semangat daripada muridnya???

¿¡Magical CountryHumans Academia!? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang