14. You and Me

1.3K 204 25
                                    

Cerita ini bersifat FIKTIF(tidak nyata), sekali lagi FIKTIF! Cerita ini tidak bermaksud untuk menghina sebuah negara, organisasi, atau pihak apapun! Bila tidak suka boleh meninggalkan cerita, tidak perlu memancing keributan! Bila ada kata yang membuat sakit hati, saya memohon maaf sebesar-besarnya. Sekian terima kasih, Enjoy✨

Sudah berapa lama dia berada di ruang ini? Sebentar lagi adalah waktunya untuk berduel. Sedari tadi hanya duduk sambil memprediksi gerak-gerik selanjutnya dari orang di depannya ini dan memikirkan cara agar tidak dicurigai.

Ruangannya begitu gelap hanya sedikit cahaya yang masuk, hanya suara kertas, pena bergesekan, langkah kaki, dan suara kecil angin yang keluar dari Air Conditioner yang terdengar. Suasananya sangat menyudutkan diri, setiap gerakan pasti akan langsung disadari dengan ruangan yang aneh mencekam ini. Tiba-tiba suara tumpukan kertas diletakkan di meja terdengar.

"Baiklah, Philipines, kamu bebas untuk sekarang, tapi bukan berarti kami berhenti mengawasimu! Kami hanya membebaskanmu karena sebentar lagi adalah giliranmu, jadi jangan merasa bahwa kamu bebas!" Ucap seorang pemuda di depannya.

Philipines pun menghembuskan nafas lega, dia berdiri dari duduknya lalu menundukkan kepalanya.

"Terima Kasih, UK" Ucap Philipines lalu berjalan pelan menuju pintu keluar.

Tiba-tiba Philipines menghentikan langkahnya, karena sepertinya orang itu belum selesai berbicara.

"Aht- dan satu lagi, aku hampir lupa. Indonesia sedang kami lacak keberadaannya, jadi nanti saat kami sudah menemukannya, kamu harus datang ke ruang ini lagi dan jika engkau tidak datang! Kamu akan berada di posisi yang paling tidak aman..." Ancam UK sambil memperlihat kertas biodata Philipines dan Indonesia yang lama.

Philipines mengangguk mengerti lalu melanjutkan langkah keluarnya dari ruangan minim cahaya itu.

Postur tubuh Philipines yang awalnya tegang langsung melemas, sedari tadi ia gugup dan merasa tersudut, ia takut kalau ia tidak bisa menjaga janjinya dengan Indonesia, meskipun ia memang sudah tidak bisa lagi mempertahankan janji mereka berdua. Sekarang otot-ototnya menjadi kaku akibat postur tubuhnya yang terlalu kaku tadi.

Philipines menghela nafas lalu berjalan melewati lorong lalu sampai menuju stadium. Sayang sekali ia melewatkan 3/4 dari pertandingan Nekomi dan sekarang sudah giliran orang lain. Ia mengambil smarthphonenya dan menyalakannya, ia ingin tahu jam berapa sekarang karena sepertinya giliran selanjutnya adalah gilirannya, lalu mematikannya lagi dan menyimpannya di dalam kantung celananya.

Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari seseorang. Tidak menemukannya, ia pun berjalan mencari orang yang ia cari. Tidak butuh waktu lama, tanpa sengaja, ia baru saja menyaksikan peristiwa yang luar biasa, peristiwa perdamaian dunia, Nekomi dan Taiwan akhirnya setuju bahwa kedua ship Ivaya dan Alfraya sama-sama bagus. Namun bukan itu yang difokuskan Philipines, tapi memar-memar dan luka-luka yang ada di tubuh mereka. Segila apa sih duelnya sampai memar-memar dan luka-luka cuma gara hal ga penting??? Pikir Philipines.

Salah satu orang-orang yang juga ikut menyaksikan perdamaian dunia itu menyadari keberadaan Philipines, ia langsung menghampiri Philipines.

"Yo, Phil, bagaimana perbincangannya dengan Senior UK?" Tanya orang itu.

Philipines jadi teringat kembali dengan waktu itu, tubuhnya langsung merinding.

"Ya, hey Mal, seperti biasa... UK cukup menakutkan jadi membuat sedikit gugup..." Jawab Philipines.

Malaysia, orang itu, terkekeh

"Hahaha, maklum sih, dia itu si paling perfect dah pokoknya makanya mukanya kecuttt mulu..." Sahut Malaysia.

¿¡Magical CountryHumans Academia!? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang