15. Envy

1.3K 195 59
                                    

Cerita ini bersifat FIKTIF(tidak nyata), sekali lagi FIKTIF! Cerita ini tidak bermaksud untuk menghina sebuah negara, organisasi, atau pihak apapun! Bila tidak suka boleh meninggalkan cerita, tidak perlu memancing keributan! Bila ada kata yang membuat sakit hati, saya memohon maaf sebesar-besarnya. Sekian terima kasih, Enjoy✨

"EHN!!!"

Philipines terus bertahan, melindungi dirinya dengan prisai cahayanya dari segala serangan Malaysia. Philipines... sedari tadi belum mengeluarkan serangan sedikit pun, rasa takutnya masih menumpuk dalam dirinya.

Dia menunduk kebawah, melihat permukaan yang sedikit goyang, matanya mulai tidak terlihat kehidupan, perisai cahaya perlahan retak dan retakan itu pula semakin besar. Tiba-tiba tidak terasa lagi ada guncangan dari permukaan perisai. Philipines penasaran apa yang terjadi, ia sedikit mengintip dan terkejut dengan tatapan Malaysia... tatapan ingin membunuh. Ia tidak mengerti, tatapan itu... hanya bercandakan?

Malaysia mengganti pose kuda-kudanya menjadi pose berdiri membuat lawannya lengah sedikit.

"Kamu tidak bosan? Hanya berlindung di balik perisai?" Tanya Malaysia.

"Ehehe... tidak mau menyakiti temanku!" Jawab Philipines polos.

"Heh, dasar..." Sahut Malaysia sambil tersenyum lalu melakukan kuda-kuda lagi.

Tiba-tiba sebuah kobaran api membara muncul di telapak tangan Malaysia dan api itu semakin besar, senyumnya pun luntur.

"Kau memboros hasil latihanmu dengan Indonesia, cih aku tidak mengerti kenapa dia setuju melatihmu" Gumam Malaysia.

Tiba-tiba ledakan api tidak beraturan dimana-mana. Philipines terkejut, ia segera membuat pelindung, karena Malaysia menyerang dengan sangat cepat dan secara membabi buta.

"Dia terus meluangkan waktunya hanya untukmu, mengajarimu banyak hal, tapi kamu hanya makin tidak berguna" Lanjut gumaman Malaysia sambil menyerang Philipines tanpa ampun.

Tiba-tiba pelindung Philipines retak dan pecah menjadi beberapa bagian, itu memberi kesempatan bagi Malaysia untuk menyerang. Malaysia tersenyum lebar dengan senang, bukan senang bercanda tapi senang bisa membunuh Philipines.

Dengan cepat Malaysia mengeluar kobaran api yang sangat besar ke arah Philipines. Philipines dengan cepat menghindar pula, agak sulit, buktinya dari lengannya bajunya yang terlihat gosong.

"Kita baru saja mulai, Philipines... KELUARKAN SEMUA KEKUATANMU, BEBAN!" Ucap Malaysia lantang.

Wajah dan tatapan Malaysia sangat mengerikan. Philipines tidak mengerti apa yang terjadi dengan Malaysia, kenapa dia menjadi seperti ini padanya? Bukannya kita hanya akan bertarung sengit tapi sambil bergurau berbagi lawakan? Atau... dia hanya kelinci percobaan?

Philipines mengeluarkan pedang cahayanya, pedang cahaya itu sangat mirip dengan pedang cahaya yang pernah dibuat oleh America. Philipines menunduk sebentar lalu menatap Malaysia lagi namun dengan tatapan serius kali ini, entah kenapa rasanya takutnya hilang namun perasaan tersebut digantikan dengan perasaan bingung dan kesal.

Malaysia menggunakan sihir buminya untuk menaklukan Philipines, berbagai batu tanah muncul tinggi menjulang tidak menyisakan tempat sedikit pun agar Philipines tak bisa kemana-mana kecuali garis pembatas.

Ini pernah diajarkan senior America, batin Philipines. Philipines menodongkan pedang cahayanya lalu melompat setinggi mungkin, ia pun berbalik dan benar saja Malaysia hendak menyerangnya dari belakang. Philipines menebas Malaysia, namun Malaysia menghindar lebih cepat dibandingkan tebasan pedang Philipines.

Disitulah manik mereka berdua bertemu sambil menatap satu sama lain.

Philipines harus hati-hati dengan meloncat dari atas batu ke atas batu lainnya karena bila tidak, tulang punggungnya bisa patah dan akan berakibat fatal pada bagian tubuh lainnya. Malaysia mendekati suatu batu tajam, ia menendangnya agar bagian ujung tajamnya patah dan sekarang ujung yang tajam itu ada di tangannya, ia langsung segera mendekati Philipines sambil menodongkan batu tajam itu ke arah Philipines.

¿¡Magical CountryHumans Academia!? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang