6. Kehilangan

1.9K 283 37
                                    

Cerita ini dibuat bukan untuk menghina siapapun atau negara, pihak apapun. Cerita ini hanya fiksi. Bila tidak suka boleh meninggalkan cerita ini saya tidak memaksa
Silahkan dilanjutkan, Enjoy✨

S

udah beberapa hari setelah duel yang berbahaya itu terjadi, untung saja nyawa Russia bisa diselamatkan dan juga untung saja Russia mau memaafkan America padahal dia terluka sangat parah lebih parah daripada America dan parahnya lagi luka yang fatal itu disebabkan oleh America itu sendiri.

Anehnya mereka bisa berdamai kembali, karena setelah duel itu mereka jadi semakin dekat dan sering berbincang-bincang... Aneh, tapi juga melegakan, kalau mereka saling dendam akan lebih susah lagi ceritanya... Lebih baik seperti itu daripada dendam satu sama lain.

Setelah duel itu, akhirnya akademi kembali normal... Belajar seperti biasa, kembali ke awal. Sekarang sedang waktu istirahat jadi para murid, guru, dan lainnya memiliki waktu untuk meng-refresh pikiran atau mungkin mengisi perut :)?

Philippine sedang memakan makan siangnya dengan tenang dan damai, dia memakan ayam adobo dan nasi hangat lembut dengan lahap. Semuanya sangat tenang hingga...

"Hey Phil, sedih banget makan sendiri!"

Philippine melihat ke belakang, terlihat trio Melayu a.k.a Singapore, Brunei, dan yang paling utama Malaysia, Mereka bertiga langsung duduk di bangku yang Philipine duduki.

"Ya serah aku lah! Mau duduk sendiri atau tidak itu bukan urusanmu, Mal!" Kesal Phil.

"Chill~ aku kan bercanda kawanku~" Sahut Malaysia.

"Jadi ada apa?" Tanya Philipine.

Sendok yang sebentar lagi masuk ke dalam mulut Malaysia berhenti sementara, dia menatap Philipine dengan bingung alias wajah "maksudnya?" Atau "seriously?" mungkin :)

"Mau buang air besar disini... Ya mau makan sama kamu lah! Emang kamu mau kita ngapain!? Jungkir balik??" Tanya Malaysia dengan nada marah.

"Ya jangan sampai jungkir balik juga lah... Ya kukira mungkin ada hal penting yang mau dibicarakan, ya sabar lah bang~" Jawab Philipine.

Brunei yang melihat perbincangan antara dua personifikasi lolot itu tertawa, Singapore hanya menatap datar meskipun dalam hati ingin sekali tertawa.

"Hehe.. oh ya Philip, aku mau nanya..." Kata Brunei.

"Ya?"

"Makanan yang sedang kamu makan, apa itu namanya?" Tanya Brunei ingin tahu sambil menunjuk makanan yang ada di piring makan siang Philipine.

"Oh ini? Ini namanya ayam adobo..." Jawab Philipine.

Brunei ber'oh' ria, diikuti Malaysia yang juga ber'oh' ria dan Singapore yang mengangguk mengerti. Singapore melihat jam tangannya, terkejut bukan main, dia langsung memakan makan siangnya dengan lahap dan cepat.

Brunei dan Malaysia itu kebingungan, tak biasanya saudara mereka yang satu ini makan begitu cepat seperti belum makan selama bertahun-tahun... Lah mati dong.

"Oi Singa, pelan-pelan makannya! Kesedak baru tau rasa kamu!" Ucap Malaysia.

"Bwentwar lwagwi... *Gluk!* Bentar lagi masuk!!!" Teriak Singapore.

Dan mereka berempat spontan langsung memakan makan siang mereka dengan cepat.

Setelah selesai mereka langsung menumpuk piring bekas makan mereka dan langsung berlari menuju kelas masing-masing, kalau pintar pasti menggunakan teleportasi seperti Singapore dan Brunei, kalau tipe lupa lupa ingat ya... Lari.

Seekor burung emas terbang di langit dengan tenang, sayapnya yang indah terus mengepak membuat beberapa bulu lebat berwarna emas berkilaunya bejatuhan.

DOR!

"Jam berapa ini... Oh!"

Seorang pemuda tidak diketahui identitasnya sedang menyiram tanaman bunga cantik yang tumbuh didekat sebuah kolam air mancur.

"Garuda, kamu harus pergi... Garuda kamu harus pergi ke kelas..." Perintah pemuda itu namun tidak ada jawaban dari hewan peliharaannya.

Pemuda itu menghadap ke belakang, dia celingak-celinguk tampak bingung, sekarang tidak hanya bingung dia juga panik.

"Garuda? Garuda!?" Panggil pemuda itu berteriak.

Dia mencari keberadaan hewan peliharaan kesayangannya di sekitar taman dan labirin namun tidak ditemukan jejak sedikitpun. Dia ingat bahwa dia bisa memanggil Garuda dengan sihir.

Dia pun memanggil lewat sihir, satu persatu kata-kata dengan bahasa yang tidak diketahui keluar dari mulutnya, tangannya mulai bercahaya, sedikit lagi... Dia gagal, dia gagal untuk memanggil hewan kesayangannya, dia sangat panik sekarang, tidak ada respons dari sang hewan tersayang.

Dia bingung... Haruskah dia melakukan 'itu'? Ah, lebih baik jangan.... Itu hanya akan menyakiti fisiknya... Tapi ini sangat genting, dia bukan tipe yang bolos karena ingin, dia bukan anak rajin tapi dia selalu masuk sekolah... Tapi bukan itu saja yang ia khawatirkan, Garuda... Garuda keadaaannya bagaimana? Tidak ada pilihan lain... Tidak, sayap untuk terbang adalah pilihan terakhir.

Thailand sedang berjalan-jalan di halaman belakang sekolah, menghirup udara segar, sesekali menikmati hidup ya kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thailand sedang berjalan-jalan di halaman belakang sekolah, menghirup udara segar, sesekali menikmati hidup ya kan?

Dia melihat-lihat sekitarnya, bunga-bunga yang indah bermekaran dimana-mana, pohon yang berdiri tinggi menjulang membuat halaman belakang akademi itu terlihat seperti hutan indah yang diimpikan oleh orang-orang.

Tiba-tiba ada suara jatuh yang lumayan kesar, Thai langsung terkejut dan berlari menuju sumber suara, dia juga melihat cahaya yang perlahan redup.

Akhirnya dia sampai pada tujuan, dia sangat terkejut, seekor burung emas yang berukuran besar perlahan menyusut menjadi kecil, tidak hanya ukurannya warnanya pun ikut pudar, dari emas yang berkilau menjadi cokelat tua.

Dia tau burung itu, itu adalah burung yang selalu ia beri makan dan ia percaya bahwa hewan ini adalah hewan piaraan saudaranya serta kawannya, Indonesia.

"Astaga! Garuda, kamu baik-baik sa-"

Thailand menghampiri Garuda yang menyusut, ia melihat ada lubang kecil di sayap Garuda, darah itu menodai bulunya, darahnya berceceran dimana-mana.

Untuk pertolongan pertama, Thailand merapalkan sihir Heal agar lubang kecil yang berada di sayap Garuda itu tertutup, perlahan kulit Garuda menutupi luka tembak itu.

Setelah selesai memberi pertolongan pertama, Thailand langsung membawa Garuda yang menyusut ke UKS untuk di periksa lebih lanjut.

I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I

¡¿Magical CountryHumans Academia?!
{3-8-2021}
-Nyotterz-

¿¡Magical CountryHumans Academia!? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang