Cerita ini bersifat FIKTIF(tidak nyata), sekali lagi FIKTIF! Cerita ini tidak bermaksud untuk menghina sebuah negara, organisasi, atau pihak apapun! Bila tidak suka boleh meninggalkan cerita, tidak perlu memancing keributan! Bila ada kata yang membuat sakit hati, saya memohon maaf sebesar-besarnya. Sekian terima kasih, Enjoy✨
Suara itu terus menggema, suara kobaran api, suara retakan yang keras, gesekan, suara angin yang kencang, dan suara-suara keras lainnya yang begitu melelahkan telinga dan otak. Suasana dan aura sekitar lapangan sudah tidak setenang sebelumnya, begitu mencekam dan tegang.
Philipines, seorang siswa yang masih bertarung bersama lawannya itu, hampir terseret dan keluar dari zona. Ia sudah mulai kewalahan. Pipinya agak sedikit bengkak setelah ditinju sekali oleh lawannya itu, dan tinju itu bukan tinju biasa. Tinju yang bisa memecahkan pelindung level 3, yang katanya pelindung sangat kuat untuk seorang murid, hancur seketika hanya dengan sebuah tinju.
"Indonesia setan! Apanya yang lemah!? Dia kuat setengah gila!" Gumam Philipines kesal sambil mengutuk kutuk Indonesia yang berbohong padanya.
Philipines meludahkan air liur yang sudah bercampur dengan darah. Ia menatap Malaysia. Kenapa? Kenapa mata Malaysia begitu gelap, sangat gelap dan penuh kebencian? Philipines mengusap mulutnya, lalu ia melepaskan senjatanya.
"Kenapa? Kamu sudah menyerah?" Tanya Malaysia dengan nada mengejek.
Philipines tidak menjawab, tidak ada satu kutipan kata keluar dari mulutnya. Ia sedang mengatur nafasnya terlebih dahulu, sambil menunggu reaksi Malaysia selanjutnya.
"Cih, tentu saja kau akan menyerah, supaya dimanja oleh'nya'" Gumam Malaysia jengkel.
"Alat terlalu berat dan mengganggu..." Ujar Malaysia yang juga menlepaskan senjatanya.
"Bagaimana kalau kita bermain dengan tangan saja~?" Lanjut Malaysia yang menyiapkan sikap kuda-kuda pencak silat.
Philipines tersontak tapi ia langsung menetralkan emosinya. Untung saja Indonesia mengajarinya tentang kuda-kuda pencak silat, sehingga dia tidak akan terlihat konyol ketika akan bertarung. Philipines juga melakukan kuda-kuda pencak silat. Malaysia mengerutkan alisnya.
"Bring it" Siap Philipines.
Philipines dan Malaysia maju menghampiri masing-masing. Yang tadi hanyalah sebuah pemanasan, disinilah permainan sebenarnya dimulai.
Philipines berusaha memukul dada Malaysia, namun segera dihadang oleh Malaysia dengan telapak tangannya. Giliran Malaysia yang mencova memukul hidung Philipines, dengan segera Philipines memundurkan kepalanya. Mereka terus mencoba menghancur rangka masing-masing dan juga terus menghindari dari serangan masing-masing. Dengan kecepatan yang tak masuk akal.
"A-apa Philipines akan baik-baik saja?" Khawatir Taiwan menonton dari balik jendela pelindung.
"U-uhuh, apalagi dengan kecepatan itu... sekali fokus hilang, darah akan berceceran kemana-mana..." Setuju Nekomi yang berada di sebelah Taiwan yang ikut menonton.
Philipines menjauh, entah kenapa perasaannya tidak enak sejak Malaysia mengajaknya bertarung dengan tangan kosong. Tidak ada ampun dan kasih diantara mereka saat ini. Philipines (tanpa harus berusaha) dapat melihat asap hitam yang sangat gelap di sekitar tubuh Malaysia.
"C-cuy-"
"Panggil aku dengan namaku!" Pinta Malaysia berteriak.
Malaysia menundukkan kepalanya, rahangnya ia eratkan dengan keras, urat nadi muncul di sekitar dahinya.
"KENAPA!? Kenapa kakak lebih memilihmu dibandingkan aku!?" Marah Malaysia yang lalu menatap Philipines dengan kedengkian.
"APA YANG BEGITU ISTIMEWA DARIMU DIBANDINGKAN AKU, ADIKNYA SENDIRI!!?? AKU TIDAK MENGERTI!!!" Murka Malaysia lalu menghampiri Philipines tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
¿¡Magical CountryHumans Academia!? [END]
Fantasy"Selamat datang di Magical CountryHumans Academia!" Setiap Televisi, radio, koran, bahkan diwebsite manapun dan alat elektronik lainnya. Magical CountryHumans Academia, akademi yang mengajarkan para muridnya berbagai sihir, melatih, bahkan kamu bisa...