Cerita ini bersifat FIKTIF(tidak nyata), sekali lagi FIKTIF! Cerita ini tidak bermaksud untuk menghina sebuah negara, organisasi, atau pihak apapun! Bila tidak suka boleh meninggalkan cerita, tidak perlu memancing keributan! Bila ada kata yang membuat sakit hati, saya memohon maaf sebesar-besarnya. Sekian terima kasih, Enjoy✨
Ditengah peperangan, tiba-tiba sebuah jari menyentuh kening mereka berdua. Seketika kedua pandangan mereka gelap; otot mereka melumpuh; akhirnya gravitasi menarik mereka jatuh ke tanah; segala sihir yang mengelilingi mereka menghilang.
"Aku pulang, adik-adikku~"
"Adik? Hm... lebih ke... tes percobaan? Hehe~"
Kekehan itu terus keluar dari mulut pelaku, perlahan menjadi semakin keras. Sang pelaku pun mengusap matanya yang sedikit berair.
"Ah... aku jahat sekali, tentu saja mereka adik-adikku..." Sang pelaku perlahan jongkok untuk mengelus kepala mereka berdua, dan betapa senangnya dia mengelus kepala mereka berdua; terlihat pada senyumannya.
Pelaku pun berdiri lalu menjentikkan jarinya. Ia pun melompat... karena ada yang hendak menebas kakinya ketika dia sedang sibuk mengurus Philipines dan Malaysia.
Pelaku mendarat di suatu batu lalu melompati satu batu dari batu lainnya... menghindari segala jarum yang hendak menusuknya. Ia pun salto kebelakang, bersembunyi di balik sela-sela sempit batu-batu tsb. Seketika semua batu-batu itu menghilang, menyisakan Indonesia yang berdiri dengan tegapnya.
"Is this the new way to welcome people?" Tanya pelaku.
Seorang pemuda berkipas dengan kipas merahnya.
"Well what do you think..."
Seorang pemuda berkacamata hitam keluar dari belakang pemuda berkipas itu.
"Indonesia~?"
Indonesia, sang pelaku, tidak memasang wajak tertarik sedikit pun. Tidak ingin melawan, Indonesia hendak teleportasi; akan tetapi ia ditahan duluan oleh seseorang. Lengan dipegang erat dan ditarik ke belakang.
"Welcome back, naughty boy..." Sapa... ASEAN dengan urat-uratnya yang sudah keluar.
"Sh#t" Indonesia pun menaikkan kakinya dan mengayunkan kakinya sekencang mungkin ke belakang, ASEAN tidak menyadari itu alhasil ia harus mengorbankan generasi-generasinya.
Indonesia mengayunkan tangannya, seketika ombak air mengalir dan membawa ASEAN jauh dari lapangan. Setelah itu, ia melompat, menunduk, berputar, jongkok, dan melindungi dirinya dengan perisai air. Bagaimana tidak? Satu pribadi banding... 253 jiwa.
"Welcome back, Indonesia..." Sapa UN di podium lapangan tersebut.
Indonesia meregangkan otot-ototnya sebentar.
"Oh you guys are being too dramatic... i looked like i was the bad guy here..." Indonesia pun berlari menuju podium dimana UN berdiri. UN mengeratkan kepalan tangannya, melindungi pin yang ia pegang.
Oh, apakah aku harus mengulanginya? Indonesia benar-benar berlari menuju podium dimana UN berdiri, dengan banyak halangan.
Ia melompat dan mendarat di atas tentakel, menebas pohon-pohon yang menghalangi penglihatannya, melompat dari batu ke batu lainnya, menghindari kobaran api, menggelincir menghindari jarum es, melindungi diri dari peluru, melompat menghindari senjata-senjata, memanfaatkan seluncuran es, hingga mendarat menyentuh tanah dan harus melawan 102 jiwa.
Semuanya mengejar dia, satu-satunya target yang harus ditahan. Indonesia harus berpura-pura untuk bisa kabur. Maka dari itu dia dengan sempurna menyesuaikan diri dengan 102 jiwa, berbaur ke dalam tim, berakting seolah dia bukan Indonesia tetapi musuhnya. Berakhir 102 jiwa yang menyerang satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
¿¡Magical CountryHumans Academia!? [END]
Fantasía"Selamat datang di Magical CountryHumans Academia!" Setiap Televisi, radio, koran, bahkan diwebsite manapun dan alat elektronik lainnya. Magical CountryHumans Academia, akademi yang mengajarkan para muridnya berbagai sihir, melatih, bahkan kamu bisa...