Cerita ini bersifat FIKTIF(tidak nyata), sekali lagi FIKTIF! Cerita ini tidak bermaksud untuk menghina sebuah negara, organisasi, atau pihak apapun! Bila tidak suka boleh meninggalkan cerita, tidak perlu memancing keributan! Bila ada kata yang membuat sakit hati, saya memohon maaf sebesar-besarnya. Sekian terima kasih, Enjoy✨
"Mal..."
"Malay..."
"Uhm..."
"Ayo bangun... sahur..."
"Nam... namti"
"Nanti puasa lapar..."
"Ehn... 5 menit lagi kak Indo..."
"Malay... aku... ayo bangun..."
"Ah! Yaudah iya yaaa..."
Malaysia, pemuda berparas Melayu itu bangun dalam keadaan berantakan. Ia pun mengusap matanya lalu menghembuskan nafas panjang. Dia menoleh ke sampingnya, rupanya itu bukan kakaknya melainkan Brunei Darussalam.
"Oh... Brunei..." Kecewa Malaysia.
"Ayo sahur, keburu adzan subuh" Ajak Brunei.
Brunei pun langsung meninggalkan Malaysia yang masih duduk di atas kasurnya. Malaysia meregangkan otot dan menguap lalu ia pun bangun dari duduknya dan mulai berjalan keluar menuju ruang makan.
Terlihat Brunei yang sedang menyiapkan segelas air putih.
"Ayo sini duduk" Ajak Brunei sambil menepuk-nepuk kursi di sebelahnya supaya Malaysia duduk di sebelahnya.
Malaysia pun mengangguk dan ia pun duduk di sebelah Brunei. Malaysia mengambil sendok dan langsung menancapkannya ke makanannya, namun Brunei langsung menahan tangan Malay sebelum Malay menyantap makanannya.
"Heh, belum niat lohhh..." Seru Brunei.
"E-eh iya, lupa, maaf. Efek baru bangun tidur hehe" Sahut Malaysia.
Malaysia pun mulai membaca niat sahur, Brunei hanya terkekeh sambil menggeleng-geleng kepala. Mereka berdua pun membaca niat dan setelah itu mereka diperbolehkan menyantap makanan mereka.
Sahur terasa sangat... hambar, karena biasanya yang ikut sahur ada 3 orang dan 1 orang itu selalu membuat suasana sahur menjadi menyenangkan, tapi orang itu menghilang dan setiap sahur rasanya hambar tidak peduli seenak apapun makanannya.
Malaysia pun selesai duluan, ia langsung meminum air putihnya dan juga vitamin C yang sudah disiapkan Brunei. Brunei pun akhirnya juga selesai, ia juga ikut minum air dan vitamin C-nya.
"Hey Malay"
"Hm?"
"Aku Salat Subuh di kamarmu ya? Rasanya sepi kalau nggak ada yang temenin..." Tanya Brunei Darussalam.
"E-eh? Boleh aja sih... tapi aku mau tidur habis ini..." Jawab Malaysia.
"Em... yaudah tidak apa-apa, tapi besok sahur ikut Salat Subuh ya?" Tanya Brunei Darussalam.
"Iya iya..." Jawab Malaysia.
Mereka berdua pun selesai dan langsung pergi ke kamar Malaysia, namun Brunei melakukan wudhu dulu sehingga Malaysia disuruh untuk duluan saja. Malaysia pun mengangguk mengerti dan mulai kembali ke kamarnya.
Malay pun kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya, perlahan ia tutup matanya dan terdengar suara dengkuran halus dari pemuda itu. Brunei pun sampai dengan sajadah di lengannya, ia melihat pemandangan kakaknya yang sudah tertidur pulas. Dia tidak bisa melakukan apa-apa selain menggeleng kepalanya.
Ia masuk pelan-pelan takut akan membangunkan Malaysia. Sajadah ia letak pelan-pelan di atas lantai menghadap ke kiblat, dan setelah adzan selesai Brunei pun langsung melaksanakan Salat Subuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
¿¡Magical CountryHumans Academia!? [END]
Fantasy"Selamat datang di Magical CountryHumans Academia!" Setiap Televisi, radio, koran, bahkan diwebsite manapun dan alat elektronik lainnya. Magical CountryHumans Academia, akademi yang mengajarkan para muridnya berbagai sihir, melatih, bahkan kamu bisa...