10. Tidak Jelas

1.6K 260 14
                                    

Cerita ini bersifat FIKTIF(tidak nyata), sekali lagi FIKTIF! Cerita ini tidak bermaksud untuk menghina sebuah negara, organisasi, atau pihak apapun! Bila tidak suka boleh meninggalkan cerita, tidak perlu memancing keributan! Bila ada kata yang membuat sakit hati, saya memohon maaf sebesar-besarnya. Sekian terima kasih, Enjoy✨

Suasananya canggung, langit menjadi abu-abu penuh. Dua manik mata saling menatap satu sama lain. Phil terkejut bukan main, matanya terbelalak. Ia melihat... seseorang yang dicari oleh seluruh warga MCHA.

Philipine mencoba mendekati orang itu, tiba-tiba beberapa akar besar muncul dari dalam tanah mencoba untuk menangkap Philipines. Philipines berusaha menghindar akan tetapi seberapa banyak pun usaha yang ia keluarkan semuanya sia-sia, Ia tertangkap. Akar itu melilit kedua lengan Philipines, terdapat akar lagi yang melilit bagian perut hingga leher, dan akar yang terakhir melilit paha dan kaki, wajah Phil pun ditutup dengan daun yang lebih besar daripada wajahnya.

Orang itu menatap Phil yang tersiksa dengan tajam, dia berhati-hati mendekat dengan pelan ke posisi Philipines.

SKAATTT!

Orang itu terkejut, kenapa? Kenapa Garuda memihak Philipines? Philipines jatuh tersungkur, rasa sakit pinggangnya malah bertambah atau lebih tepat hampir semua bagian tubuhnya sakit. Dengan cepat, Phil terbatuk-batuk, ia juga tidak berhenti meringis kesakitan.

Garuda mendekati Philipines, Phil menoleh ke arah Garuda, tiba-tiba kerah baju Phil ditarik dengan paruh milik burung emas yang besar itu alhasil Philipines diseret. Garuda berhenti menyeret Philipines lalu meletakkannya di atas sesuatu. Phil melihat ke atas, sekali lagi ia terkejut, dia ditidurkan di atas sepatu milik orang yang hampir membunuhnya... ialah....

"I-In... donesi...a?"

"Ya, itu namaku... maafkan aku kerena hampir membunuhmu"

Pemuda itu, Indonesia, ia jongkok untuk membantu Philipines bangun. Ia mengangkat dan membawa Phil menuju bangku kayu, tempat ia biasa duduk dan tempat favoritnya untuk beristirahat, dan mendudukkannya di atas bangku kayu tsb.

Indonesia menggulung lengan bajunya, ia berpindah menuju kolam air mancur yang sangat indah yang dekat dengan bangku kayunya berada. Kolam itu dikelilingi oleh bermacam-macam bunga yang indah, airnya jernih, ukuran kolam itu terlihat biasa bagi orang biasa namun sebenarnya kolam itu dapat menampul segala macam spesies ikan di dunia, ditambah lagi airnya jernih dan mengkilap.

Indonesia mengambil air jernih itu dengan tangannya, lalu berpindah ke arah Philipines dan menuangkan air ke dalam mulut Philipines.

"Diminum pelan-pelan saja... nanti kamu akan bat–"

Baru saja dibilang oleh Indonesia, Philipines terbatuk, menyemburkan banyak tetes air dari mulutnya. Indonesia memijat lembut dada Philipines, agar airnya masuk dengan mulus di kerongkongan Philipines.

"Airnya agak asin..." Kata Philipines sambil menjulurkan lidahnya.

"Karena itu air pipis dari toilet akademi ini" Ucap Indonesia.

"HAH!? HUEEKKK!!!" Philipines ingin memuntahkan air yang baru saja ditelannya.

Philipines memukul perutnya sendiri, berharap air itu keluar dari perutnya. Indonesia terkekeh.

"Aku hanya bercanda" Ucap Indonesia dengan muka datar.

"KELEWATAN" Marah Philipines sambil menarik kerah leher baju Indonesia.

Indonesia menyeringai membuat Philipines bingung.

"Sebenarnya bukan air pipis, tapi air mandiku~ hoho~" Canda Indonesia.

¿¡Magical CountryHumans Academia!? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang