Chapter 19 : Maaf

545 69 10
                                    

Follow, vote dan komen ya. Kiw

Happy Reading

Chanyeol menatap Bangku kosong itu dengan cemas, apa Baekhyun marah padanya. Chanyeol hanya ingin membuat pikiran anak itu terbuka, bukan membuat anak itu membenci dirinya apalagi sampai semakin membenci Ahjumma.

Chanyeol akan sangat menyesal jika itu terjadi.

Ingin sekali Chanyeol menanyakan pada Luhan dan Kyungsoo tapi mereka sepertinya belum berbaikan dengan Baekhyun. Pada akhirnya Chanyeol hanya merenung, mungkin nanti malam Chanyeol akan mencoba menghubungi Baekhyun lagi.

"Memikirkan muridmu itu ya?" tanya Heechul dengan jail. Saat Heechul mengajar tadi, ada bangku kosong dan seingat Heechul itu bangku murid kesayangan Chanyeol.

"A-apa? Tidak Hyung, " jawabnya dengan cepat. Heechul memukul bahu si tinggi main-main saat melihat pipinya memerah, pertanda malu bukan marah.

"Terus saja menyangkal," ejeknya lalu kembali melanjutkan perjalanan. Chanyeol sendiri, lelaki itu memegang dadanya yang berdegup tak terkendali.

Aku menyukai degupan ini.

...

Pada malam harinya Chanyeol dengan ragu Chanyeol menelepon Baekhyun, tidak yakin akan diangkat. Setidaknya Chanyeol sudah berusaha bukan?

[Baekhyun] katanya dengan cepat karena khawatir.

[Ssaem] bisiknya.

[Maaf] kata keduanya bersamaan, Chanyeol tersenyum mendengarnya.

[Tidak-tidak, aku yang seharusnya minta maaf] Chanyeol mendahului anak itu saat mendengar anak itu akan berbicara.

[Aku juga] bisiknya terdengar sendu.

[Maaf karena tidak sopan, dan tidak mendengarkan Ssaem kemarin] Baekhyun memilin jarinya dengan malu.

[Tak apa, kau pasti memiliki alasan. Aku harap kau tak marah dan membenciku ataupun Ahjumma lagi] Baekhyun terdiam untuk beberapa saat mendengar Chanyeol mengucapkan itu.

[Ssaem salah paham, aku tidak membenci siapapun. Aku hanya kesal, dan takut ditinggalkan, karena hanya mereka yang selalu menemaniku sejak aku kecil. Aku terkadang merasa tidak memiliki siapapun karena orangtuaku sibuk, jadi maafkan aku jika aku menyinggung Ssaem] mendengar itu entah kenapa Chanyeol merasa senang, tapi juga sedih dengan kenyataan bahwa Baekhyun selama ini selalu merasa kesepian.

[Kau tak akan kesepian, kau punya aku, dan Jackson sekarang] katanya tanpa sadar menawarkan diri pada Baekhyun. Baekhyun tersedak, menangis karena terharu. Beruntung sekali dia memiliki guru penyayang seperti Chanyeol.

[Terimakasih] bisiknya dengan senang. Chanyeol tersenyum, meskipun sedikit khawatir karena anak itu terdengar seperti sedang menangis.

Pada akhirnya mereka melanjutkan pembicaraan, hingga Chanyeol membacakan buku pengantar tidur untuk Baekhyun. Jackson, anak itu sudah tertidur bahkan sebelum Chanyeol menelepon Baekhyun. Jika anak itu tahu, sudah tentu dia ingin mendengar. Bahkan mungkin akan ikut sedih mendengar cerita Baekhyun.

***

Baekhyun menuruni tangga dengan perlahan. Menatap punggung Ahjumma yang sedang sibuk di dapur, dengan perlahan menghampiri perempuan itu, lalu memeluknya dari belakang dengan erat.

Ahjumma baru saja akan memukul tangan itu, tapi berhenti saat tahu siapa pemiliknya. Dia malah menangis, dan memegang tangan Baekhyun dengan erat.

"Maafkan Baekhyunee," katanya dengan menyesal. Ahjumma mengangguk, tubuhnya ia bawa untuk memeluk Baekhyuneenya. Baekhyun yang sudah ia anggap sebagai putranya sendiri.

Charming Student | CHANBAEK✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang