Vote dan komen ya guys
Happy reading
"Baekhyun sepertinya kami harus pulang, hari sudah mulai malam. Kau juga harus beristirahat bukan?" Chanyeol tersenyum tulus pada anak itu, dan Baekhyun menangkapnya dengan baik.
Baekhyun menganguk pelan dan beranjak dari tempat duduknya. Niat hati ingin mengantarkan Chanyeol dan Jackson, tapi anak itu menarik baju Baekhyun dan menggeleng rusuh. Menghentikan langkah kakinya yang mulai tertinggal dari Chanyeol dan menatap anak itu dengan perhatian.
Baekhyun menggaruk tengkuknya meski tidak gatal, dan melirik Chanyeol dengan takut-takut. Sesekali dia menggigit bibirnya pertanda gugup, lalu dia menyeimbangkan lagi langkah kakinya dengan Chanyeol. Tangan mungilnya secara tidak sadar menarik tangan Chanyeol, agar lelaki itu tidak lagi mengurai langkah.
Secara mendadak Chanyeol merasa kulitnya tersengat aliran listrik yang menyenangkan, matanya tanpa sadar menatap Baekhyun dengan dalam.
"S-Ssaem, menginaplah di sini." Chanyeol mendadak membulatkan matanya karena terkejut, Baekhyun yang di tatap seperti itu menunduk gugup, dan menarik Chanyeol untuk menghampiri Jackson yang tertinggal jauh di belakang sana.
"Jackson sepertinya tak ingin pulang," jelas Baekhyun melepaskan genggaman tangannya pada tangan Chanyeol, dan Chanyeol termenung menatap tangan mungil itu.
Chanyeol menatap Jackson yang terlihat sedih, lalu menghela napas lelah setelahnya.
"Baiklah, hanya satu malam," katanya dengan tegas.
Baekhyun dan Jackson tak bisa untuk tidak tersenyum, saat mendengar keputusan Chanyeol. Mereka berpelukan layaknya teletubies dan tidak memperdulikan Chanyeol yang dilanda kebingungan.
Apakah ia harus menginap juga?
"Baekhyun, kalo begitu saya permisi," katanya dengan canggung.
"Jack, besok Appa akan menjemputmu. Jadilah anak yang baik dan jangan menyusahkan Hyung, oke," nasihat Chanyeol, dan anak itu melihat Chanyeol dengan tatapan bingung.
Chanyeol masih belum menyadari itu, dan Baekhyun mengejak Chanyeol saat laki-laki itu mulai hilang dari pandangannya.
"Menginaplah di sini," pintanya. Dan Chanyeol merasa jantungnya berdebar tak karuan, sebagai lelaki dewasa dia mengartikan ajakan itu dengan hal lain.
Dan menggeleng sepenuhnya saat sadar bahwa Baekhyun masihlah remaja, dan polos tidak seperti dirinya.
Dengan penuh perhitungan dia mengiyakan ajakan Baekhyun, dan kembali kedalam. Jackson tersenyum senang, dan berulang kali mengecup pipi Baekhyun.
Ahjumma yang mendengar itu tersenyum, dan segera menghampiri mereka. "Biar Ahjumma siapkan kamarnya," dan Baekhyun menganguk mengiyakan.
Mereka-dalam artian Baekhyun dan Jackson-kembali bermain dengan mainan masa kecil Baekhyun, sedangkan Chanyeol malam melamunkan dua orang yang ada di depannya.
Sedikit banyak Chanyeol berharap tentang sebuah rasa, tapi sepertinya perasaan Baekhyun tidak seperti yang dia harapkan.
Lama terdiam sambil menatapi muridnya itu, Chanyeol si kejutkan oleh suara Ahjumma yang menepuk bahunya.
"Makan malam sudah siap," tunjuknya pada meja makan.
Kembali Chanyeol menatap ke depan, tempat Baekhyun berada. Dan anak itu sudah tak ada disana, melainkan berlarian kecil mengejar Jackson menuju meja makan.
"Cantik?" tanya Ahjumma jahil, dan Chanyeol secata tidak sadar meng-iya-kan.
Membuat Ahjumma tersenyum penuh arti, Chanyeol di buat gugup karena itu. Maka dengan penuh wibawa dia berdehem menghilangkan rasa gugupnya, dan berjalan meninggalkan Ahjumma yang menatapnya jahil.
"Apa makanannya enak?" tanya Baekhyun, dan Chanyeol baru tersadar bahwa sedari tadi ia melamun di meja makan.
Chanyeol menganguk, dan melanjutkan makannya dengan tenang. Sesekali melirik Baekhyun dan Jackson? Anak itu terlihat sangat lahap sekali.
"Njack, cenang tinggal dicini!" kata anak itu tiba-tiba, dan Baekhyun merasa senang mendengarnya.
"Kenapa memangnya, apa yang membuat Njak senang tinggal di rumah Hyung?" tanya Baekhyun penasaran.
Padahal sejujurnya dia justru merasa nyaman saat tinggal di rumah Chanyeol, dan Jackson.
"Lumahnya becal, dan banyak mainan," jawabnya enteng.
Chanyeol tersedak mendengarnya, merasa menyesal tak bisa membelikan mainan sebanyak dan semewah seperti milik Baekhyun.
"Njack juga bica main cama Hyung," katanya lagi.
Chanyeol dan Baekhyun berpandangan sejenak, menghantarkan perasaan tak enak yang mereka rasakan.
Dengan ekspresi yang dia buat ceria Baekhyun mengusap kepala Jackson dan menciumnya beberapa kali. "Sering-seringlah menginap disini, oke?" Dan Jackson menganguk senang, anak itu juga menatap Chanyeol penuh harap. Chanyeol menganguk, merasa malu saat mendengar anaknya mengucapkan itu.
...
"Njack, Appa tak mungkin tidur bersama kalian," jelas Chanyeol.
Sedari tadi anaknya itu terus saja merengek, menginginkan mereka tidur bertiga. Menginginkan Chanyeol membaca cerita untuknya, sedangkan Baekhyun juga tertidur disana. Chanyeol tidak bisa, dia terlalu malu untuk melakukan itu.
Anak itu menangis, tapi tidak terisak. Hanya air matanya yang berjatuhan, pertanda sudah kesal. Baekhyun menatap iba, Chanyeol Ssaem mungkin merasa canggung karena dia ada di sana.
"Baiklah," finalnya. Mata Baekhyun membulat sebentar, terkejut dengan keputusan ayah satu anak itu. Di sisi lain Chanyeol yang melihat itu secara sepintas, menyangka bahwa Baekhyun keberatan dengan keputusannya.
Maka tatapan menyesal itu ia layangkan pada Baekhyun saat tubuhnya sudah sepenuhnya berada di kasur Baekhyun, tangannya mengelus kepala Jackson.
Baekhyun terenyuh melihat itu, bagaimana Chanyeol yang begitu menyayangi Jackson dan selalu membuat anak itu bahagia. Baekhyun juga menginginkan itu, mendambakan kasih sayang yang seperti itu.
Senyumnya mengembang dengan tulus saat mendengar Chanyeol mulai bercerita, dan matanya memberat.
Chanyeol tersenyum saat matanya mendapati anaknya dan Baekhyun jatuh tertidur, dia mencium kening Jackson karena kebiasaan. Tanpa sadar dia juga melakukannya pada Baekhyun, dan anak itu tidak terbiasa jadi dia terbangun.
Chanyeol terkejut dan memundurkan kepalanya, Baekhyun mengerjap beberapa kali. Chanyeol sudah siap menerima tatapan tak mengenakan dari muridnya, tapi yang ada malah tatapan lembut dan menenangkan.
"Aku akan mengantarkan Ssaem ke kamar tamu, mari," ajaknya.
Jelas sekali dia mengucapkan itu antara sadar dan tidak sadar, bahkan dia berjalan dengan sesekali matanya tertutup.
Chanyeol tersenyum geli mendapati sikap kekanakan Baekhyun, padahal Chanyeol juga bisa berjalan sendiri ke kamarnya.
Entah apa yang ada di pikiran Chanyeol, hingga dia hanya terdiam dan mengikuti langkah Baekhyun.
"Nah, ini kamar Ssaem." kata Si mungil berhenti di depan pintu dengan corak indah, sederhana namun elegan.
Chanyeol menganguk beberapa kali, dan mengucapkan terima kasih. Baekhyun menganguk, mengucapkan selamat malam lalu kembali ke kamarnya.
Setelah kepergian Baekhyun, Chanyeol mandi lalu mengganti pakaiannya dengan piyama yang sudah di sediakan oleh Ahjumma. Senyumnya berkembang saat merasakan betapa lembutnya kasur itu, sudah lama Chanyeol tak merasakan kasur yang selembut itu.
Di sisi lain Baekhyun kembali ke kamar yang sudah ditempati oleh Jackson, tapi mendadak langkahnya terhenti. Dia berdiam diri, beberapa menit di sana. Masih berusaha mencerna apa yang sudah terjadi, tapi entah kenapa otaknya tak bisa memproses.
"Ini kan kamar tamu," ucapnya antara sadar dan tidak sadar.
Dengan langkah pelan dia kembali ke kamar dimana ia mengantar Chanyeol tadi, tanpa melihat bahwa kasurnya sudah terisi Baekhyun masuk begitu saja ke dalam selimut dan kembali tertidur lelap.
To Be Continued
Ciee ada yang linglung nih
KAMU SEDANG MEMBACA
Charming Student | CHANBAEK✔️
Fiksi PenggemarBaekhyun hanya remaja kesepian, tak mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya yang terlalu sibuk bekerja. Tubuhnya rindu pelukan hangat, kasih sayang. Dan dia menemukannya, dari gurunya, Park Chanyeol. Chanyeol tidak menyangka, dia akan jatuh ke...