Chapter 14 : Sakit (2)

664 85 7
                                    

"Bicaralah, beritahu aku, jangan hanya diam dan membisu. Bagi sakitmu denganmu, paksa aku untuk terus memperhatikanmu."

Chanyeol berlari menuju parkiran, pikirannya benar-benar kacau. Dia sangat menyesali perbuatannya, apalagi menyesal karena ketidak pekaannya.

Chanyeol membuka mobilnya dengan tergesa, menghidupkannya dengan cepat. Baru saja dia akan keluar dari gerbang, tiba-tiba dia menghentikan mobilnya. Menyisakan tanya di benak satpam yang sudah membuka gerbang untuk Chanyeol, karena nyatanya Chanyeol malah kembali memasuki sekolah.

Satpam itu berpikir mungkin ada yang tertinggal, karena lihat saja Chanyeol tak mau bersusah payah membenarkan letak mobilnya.

Di biarkan menghalangi gerbang begitu saja, membuat pemandangan indah rusak seketika. Sedikitnya satpam itu merasa kesal pada Chanyeol yang terlihat mempermainkan profesinya.

...

Tadi Chanyeol berlari ke ruang guru, dalam perjalannya dia terus saja bergumam bodoh dan bodoh untuk dirinya sendiri.

Tidak salah, Chanyeol memang bodoh. Bagaimana mungkin dia tidak bertanya dimana alamat Baekhyun pada Jongin, dia malah pergi begitu saja dengan tergesa.

Chanyeol mencari Heechul-guru-fisika-bermulut-pedas- karena hanya Heechul yang di beri akses lebih tentang data diri siswa.

Sialnya, sudah setengah jam Chanyeol membujuk Heechul dan mendapat semprotan pedas berkali-kali. Tetap saja Heechul tak ingin memberitahu, seharusnya Chanyeol sadar baik Jongin atau Heechul keduanya sama. Mereka menginginkan Chanyeol menurunkan harga dirinya dan dengan terpaksa dia benar-benar memohon pada lelaki itu.

Heechul menyeringai senang melihat itu, beberapa kali menggoda Chanyeol yang luluh hanya karena Baekhyun.

Chanyeol yang digoda, sejujurnya dia malu. Hanya saja untuk urusan ini dia pintar, dia bisa menyembunyikan itu dibalik wajah datarnya.

"Sudahlah Chanyeol, tak perlu menutupi itu," goda Heechul lagi.

Jika dilihat lebih dekat pipi Chanyeol sedikit memerah, otot di sekitar pipinya pun sedikit terangkat.

Chanyeol senang karena Heechul mau mengabulkan permintaannya, mulai hari ini dia akan menganggap Heechul sebagai kakaknya.

Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan, Chanyeol dengan tergesa keluar ruangan tak lupa mengucapkan beribu terima kasih membuat kuping Heechul merah karena terlalu sering mendengarnya.

Bahkan lelaki itu tanpa sadar menabrak wanita cantik yang berjalan ke arahnya, dia terlalu sibuk dengan pikirannya tentang Baekhyun.

"Heechul, apa yang Chanyeol pegang itu?" tanyanya penasaran. Apalagi setelah melihat Chanyeol yang keluar dari ruangan Heechul, dan jangan lupakan mobil Chanyeol yang membuat pemandangan parkiran menjadi kacau.

"Yak! Yejin-ah jangan ikut campur pada urusan orang, urus saja hidupmu sendiri!" sentaknya kejam. Ingat! Heechul adalah guru dengan mulut terpedas.

Yejin-perempuan-itu-mencebikkan bibirnya, tak lupa sumpah serapah juga. Tentu saja dia lakukan saat Heechul sudah pergi dari hadapannya.

"Dasar lelaki tak tahu diri, memangnya dia siapa berani menyuruhku seperti itu?" Yejin menatap punggung Heechul dengan tajam, jika saja mata itu memiliki kekuatan mungkin punggung Heechul sudah bolong.

"Lagi pula, sebentar lagi kan aku akan menjadi pendamping hidup Chanyeol. Semua urusannya, tentu saja akan menjadi urusanku juga," gumamnya yakin.

Tak tahu saja hati Chanyeol sudah di miliki orang lain, biarkanlah perempuan ini berimajinasi. Biarkan dia berkhayal tinggi layaknya penggemar pada sang idola.

Charming Student | CHANBAEK✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang