Don't forget to vote and comment if you like this story! ❤
...
Teman-temannya sedang belajar karena rapat sudah usai. Sementara Chanyeol menunggu Baekhyun, sudah meminta izin karena biar bagaimanapun Ahjumma sudah menitipkan Baekhyun padanya.
Chanyeol menatap Baekhyun yang terbaring dengan lemah, mereka di UKS.
Beruntung, pihak sekolag tidak tahu masalah ini, jadi masalah ini tidak di besar-besarkan.Chanyeol tak ingin, Baekhyun ketakutan karena sexualitasnya terungkap lebih jauh lagi.
Dari kejadian ini, jika boleh, Chanyeol ingin mengatakan bahwa dia sangat bersyukur karena kini, Baekhyun dan Irene sudah renggang. Irene membuat dampak cukup buruk untuk mental Baekhyun.
Chanyeol harap, Irene tak akan menganggu Baekhyun lagi.
Chanyeol berdiri lebih dekat pada ranjang begitu melihat mata Baekhyun mulai mengerjap. Pupil matanya tampak bergetar, terlihat ketakutan.
"Baekhyun, ada apa?" tanyanya.
Baekhyun hanya menggeleng, terlalu takut untuk mengungkapkan apa yang dia pikirkan.
"Kau percaya kan, pada saya Baekhyun?" Kini, Baekhyun mengangguk.
"Jika kau percaya pada saya, maka ceritakan, apa hal yang kau pikirkan oleh otakmu itu?" tanyanya lagi.
"Aku ..."
"Ya, kau... kenapa?" tanya Chanyeol.
"Aku..."
"Baekhyun-"
"Aku haus Ssaem, Ya, aku sangat haus!" katanya. Chanyeol meskipun tidak yakin, dia tetap memberikan air putih yang tersedia di meja pada Baekhyun.
Chanyeol tersenyum kecil begitu melihat cara Baekhyun meneguk minumannya, begitu terburu-buru.
Chanyeol meraih gelas yang kosong, lalu menyimpannya di meja, dan kembali menatap Baekhyun. Lelaki mungil itu jadi salah tingkah karena di tatap sedemikian rupa.
"Em, mungkin A-aku harus ke kelas?" kata Baekhyun tidak yakin.
Tapi begitu Baekhyun akan bangun, Chanyeol menahannya. "Tidak perlu, lagipula sebentar lagi juga kelas usai, beberapa kelas mungkin sudah pulang."
"Em."
"Ada yang ingin kau katakan, Baekhyun."
"Em, A-aku—"
"Eung."
"A-Apa Ssaem jijik padaku sekarang?" tanya Baekhyun dengan wajah yang menatap lantai, sementara kakinya menjuntai di lantai.
Chanyeol mencelos, bagaimana mungkin dia berpikir seperti itu, dan mengapa Baekhyun berpikiran seperti itu tentangnya.
"Tidak, tidak sama sekali," jawab Chanyeol dengan lembut. Tangannya terulur, tadinya ingin mengusap rambut lembut milik Baekhyun, tapi keberaniannya hilang. Pas akhirnya Chanyeol hanya menepuk pundak Baekhyun dua kali.
"T-Tapi—" ucapan Baekhyun terpotong karena bel pulang berbunyi, sebelum dia bisa melanjutkan teman-temannya sudah masuk, menyerbu ruang UKS.
"Lihat, banyak yang menyayangimu, jangan khawatir pada sesuatu yang hanya kau duga-duga," kata Chanyeol. Membuat temen-teman Baekhyun tersenyum dengan bangga.
"Kau baik?" tanya Kris
Baekhyun menganggukan, kepalanya. Kris dengan santai mengusak surai milik si mungil. Tak memperhatikan tatapan dari gurunya, atau tatapan dari teman-teman yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Charming Student | CHANBAEK✔️
Fiksi PenggemarBaekhyun hanya remaja kesepian, tak mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya yang terlalu sibuk bekerja. Tubuhnya rindu pelukan hangat, kasih sayang. Dan dia menemukannya, dari gurunya, Park Chanyeol. Chanyeol tidak menyangka, dia akan jatuh ke...