Hello guys... Selamat membaca
***
“APA?? SAYANG?? GUE? anjir lo ga tau malu banget, udah rampok sekarang lo ngaku-ngaku gue cowok lo? napa hah? biar polisi bisa bebasin lo? cepat serahkan barang yang lo curi!” tangan Tay mulai menggeledah tubuh pria itu, namun hasil tidak ada karena dia hanya mengenakan kemeja putih polos dan boxer.
“Ini juga baju gue ngapain lo pake? ga mampu lo beli baju hah? lepasin bajunya sekarang juga!”
Tapi Tay salah pilih kata karena pria tersebut langsung melepaskan kancingnya satu persatu.
“WOY! ngapain lo?” teriak Tay sambil menutup mukanya.
“Lah? kamu kan yang suruh lepas?
“UDAH-UDAH, ga jadi pake itu aja” kata Tay, lalu pria tersebut memakai pakaiannya kembali.
“Udah ngomelnya?” Ucap pria itu setelah Tay melihatnya kembali dengan muka masam.
“Sekarang giliran aku yang ngomong ya.. Aku Newwie panggilannya New tapi kamu suka panggil aku ndut. Walaupun aku ga suka, tidak apa lah kalau kamu yang ngomong. Terus... aku tau ini susah dipercaya karena aku sendiri juga tidak percaya dengan keadaan aku.” New menarik nafas sambil melihat mata Tay yang tajam menatapnya. “Aku suami kamu dari tahun 2026”
...
Sunyi, tidak ada teriakan atau makian yang keluar dari mulut Tay. Lalu New mulai membuka matanya perlahan-lahan untuk melihat reaksi Tay. Namun anehnya pria itu tidak bereaksi sama sekali, ia hanya menatap new datar lalu… “HAHAHAHA… anjir bodoh banget ngarangnya… Astaga lo tukang rampok kok lucu sih.. HAHAHA”
New hanya menghela napas, mendengar dirinya diketawain oleh Tay. Yah.. mau gimana lagi? Ini kejadian yang tidak masuk akal. Pergi ke masa lalu dengan tidak sengaja hanya ada di cerita film-film fantasi penjelajah waktu. Hal ini juga sesuatu yang sulit dipercaya oleh New pada awalnya.
“Udah ketawanya?” setelah mendengar suara Tay berhenti.
“Tidak ada cerita yang lebih baik kah? harus banget bilang lo dari masa depan terus suami gue lagi. Udahlah gue ga peduli dengan cerita lo, pokoknya apapun alasan lo mau rampok rumah orang bilang ke polisi” kata Tay sambil mengeluarkan ponselnya untuk melaporkan kejadian ini ke pihak polisi.
New menarik ponsel tersebut dari tangan Tay. “Aku tau ini susah dipercaya, tapi kamu harus percaya.”
“Heh.. denger yah, lo gatau apa-apa tentang gue, bahkan punya pasangan aja sudah sangat mustahil.”
“Untuk saat ini emang kamu tidak mau punya pasangan karena kamu tidak bisa percaya siapapun, tapi semua itu akan berubah ketika kamu bertemu aku,” Kata New dengan percaya diri.
“Amit-amit woi, kayak lo merasa spesial aja bisa bikin gue percaya sama lo, dari tampang lo aja…” Tay melihat seluruh tubuh New dar atas sampai bawah. Anjir cakep sih..cuma cakepan gue.
“Apa?” tanya New sambil mengangkat alisnya.
“ya.. gitulah. Lu cakep cuma ga seganteng gue,” Kata Tay sambil memalingkan mukanya.
New terkekeh dan tersipu malu. Kemudian dia langsung menuju ke kulkas untuk mengembalikan sayuran yang tadi dia mau pakai masak tapi tidak jadi karena pas bikin omelet aja gosong, dia memang tidak bisa masak dari dulu, terus sekarang niat demi buatin makanan untuk Tay tapi malah mengacaukannya makanya sudah tidak niat bikin makanan lagi.
“Gue masih belum percaya sama lo. Pokoknya lo keluar dari rumah gue sekarang juga, ga bakal gue laporin polisi kok.”
New membalikan badannya untuk menghadap Tay. “Aku tidak punya rumah disini, ditahun ini aku sedang kuliah di Swiss, terus orang tua aku juga udah ga ada makanya aku tidak ada siapa-siapa disini.”
“Bodo amat sama cerita lo, kayak gue bakal percaya aja,” lalu Tay menyeret New keluar dari rumah. “Pergi lo jauh-jauh, gue ga bakal laporin polisi, rumah juga nanti gue yang beresin,” sambil mengibaskan tangannya tidak peduli.
“Tapi inikan sudah malam Tay, masa kamu tega keluarin aku yang cuma pake boxer,” New mengeluh sambil mengeluarkan ekspresi imut yang entah kenapa membuat Tay merasakan sesuatu yang aneh di dadanya. DEG DEG DEG
“aku kedinginan Tayyyy…” lanjut New.
Namun Tay tetap tidak peduli lalu menutup pintunya dengan kencang. Ingat? Tay adalah orang yang cukup kejam dan dingin bahkan sama bawahannya. Tay pernah memecat seorang pegawai yang cukup kompeten karena hanya kesalahan membeli kopi untuk Tay. Saat itu pegawainya membeli cappucino, dia memang tidak suka makanan atau minuman yang manis-manis dari dulu.
Bahkan Tay selalu menjatuhkan perusahaan seseorang jika ada yang mengganggunya saat menikmati me-time di bar.
Kalau perempuan? ohh lebih parah… Tay paling tidak suka dengan perempuan-perempuan di bar karena dia tidak suka bagaimana cara mereka mencari duit yang hanya menjual diri kepada seorang, menunjukkan payudara yang besar itu, membanggakan auratnya ke semua orang.
Hal ini juga yang menyebabkan Tay makin jijik dengan perempuan dan tidak mau pacaran makanya Tay selalu memesan tempat VVIP sambil menikmati musik yang bergema di ruangan tersebut.
.
.
.
Tay sudah lelah dengan aktivitas di kantornya hari ini. Dia tidak mau mengurus masalah lelaki yang datang ke rumahnya dengan alasan yang tidak masuk akal. Terserahlah dia mau rampok barang di rumahnya atau cuma mau makan doang tohhh dia orang kaya, bukan masalah baginya barang di ambil.Dapurnya berantakan banget. Nugget gosong, nasi yang di rice cooker juga tidak ke masak. Oalahhh pantes.. belum di colok. Tay hanya menghembuskan nafasnya sambil membersihkan kekacauan di dapur karena Tay laper.
Mau masak tapi keadaan dapurnya sudah kayak tempat perang. Si goblok ini tujuannya apa sih? rumah gue di berantakin terus juga masak aja tidak bisa. Di pikir-pikir lagi Tay tidak merasa kehilangan barang apa pun.
Saat dia menutup pintu setelah mengusir New, dia mulai membereskan barangnya yang berantakan dari daerah rak sepatu, ruang tamu, ruang closetnya, dll.
Namun, tidak ada barang yang hilang atau tas yang biasa dibawa rampok seperti film-film untuk membawa curiannya. New hanya mengambil kemeja putih dan boxer yang dipakainya tadi.
Sudahlah… bukan urusan Tay juga. Setelah dia membersihkan rumahnya, dia mulai mandi dan siap-siap untuk tidur. Tay keluar dari kamar mandi yang masih menggunakan bathrobe hitam, lalu menuju ke dapur untuk makan sesuatu karena tadi dia lupa untuk makan.
Malem gini dia cuma pake boxer, dingin ga ya? Aduhh ngapain gue pikirin sih. Entah kenapa, ada perasaan bersalah setelah mengusir New tadi. Daerah rumah Tay juga bukan tempat yang ramai dan jauh juga untuk berjalan keluar dari kompleknya. Apa nanti dia bakal mati karena kelaparan dan kedinginan di pinggir jalan? atau ada yang culik dia? Aduhhhh kok perasaan gue ga enak yah?
Lalu Tay langsung menuju ke intercom untuk periksa apakah lelaki itu ada di depan pintu atau memang sudah pergi dan benar, lelaki itu masih di depan pintu tapi dia sedang gemetar seluruh tubuhnya seperti orang yang mengalami kejang-kejang ringan. Tay tanpa berpikir langsung keluar dan membawa New masuk ke dalam.
***TBC***
.
.
.Gimana guys?? Silakan berpendapat atau mau rekomendasi jalan ceritanya wkkakkaa
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband from the future
Fanfiction"Lu mau rampok ya! Bodoh banget lo habis ambil barang malah masak disini, miskin lo hah? Ga mau tau, pokoknya lo harus ke kantor polisi!" ditarik tangan lelaki tersebut namun ia melakukan perlawanan. "Bentar-bentar, jangan marah dulu, aku belum jel...