Helouuu gw post jem satu pagi!!
Ada yang masih on ga nih??
Kalau yg baru bangun jgn langsung bc ini dulu yeeee, doa dulu!
Trus tampilin diri kalian keluar kamar, biar ortu lu tau lu msh idup
Baru masuk kamar dan selamat membacaaaa...
.
.
.
.“Nduuuttt pulang bareng aku saja ya… plis,” rengek Tay. Daritadi Tay terus mengajak New pulang bersama dari villa.
New sudah menolak karena dia bisa balik sendiri. Dia juga tidak mau diantar ke rumah. Takut Tay tahu lokasi rumahnya terus nanti diteror lagi…
Sudah tahu perilaku orang-orang yang lagi PDKT pasti antar-jemput dari rumah lah, kirim makanan lah, datengin tiap hari lah terus di bilang cuma mampir tadi lewat rumah. Alahhh pokoknya banyak alasan deh.
“Ga usah, kan gua bisa pulang sendiri,” kata New.
“Naik apa emang? ojol? kamu kira ini perkotaan Ndut? ini puncak lohhhh,” sambil menarik-narik ujung jaket New. Sedangkan New sendiri sedang melipat baju dan bersiap-siap untuk pulang.
“Ishh berisik, ini urusan gua. Mau terbang kek, nyesot sampe rumah kek, urusan gua pokoknya,”
“Ahhh, New mahhh bandelll. Aku tuh khawatir New, di sini kan ga ada angkutan umum. Ayolah aku anter saja sampai rumah kamu, pasti dengan selamat, aman, damai, dan sentosa…” ucap Tay yang menaruh dagunya di pundak New.
Dia mengerucut bibirnya seperti bayi ngambekan, alis serta mata pun menatap wajah New dari samping dengan ekspresi memohon.
Tay sangat berharap New berubah pikirannya untuk diantar.
New menatap Tay sebentar di pundaknya, “Ga. Ma. u” katanya dengan penuh penekanan.
“Cihh, lihat saja nanti ada serangga yang nyengat kamu terus kamu jatuh guling-guling di jalanan berbatu. Terus kamu di culik sama segerombolan om-om mesum. Lalu kamu disuruh jadi budak, terus kelaparan, kedinginan sampai besok. Ga ada satupun orang yang bantu kamu pokoknya,” Ucap tay sambil melangkah keluar dari kamar New.
“WOI! KOK DOANYA JELEK HEH!”
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband from the future
Fanfiction"Lu mau rampok ya! Bodoh banget lo habis ambil barang malah masak disini, miskin lo hah? Ga mau tau, pokoknya lo harus ke kantor polisi!" ditarik tangan lelaki tersebut namun ia melakukan perlawanan. "Bentar-bentar, jangan marah dulu, aku belum jel...