11. Warning 17++

3.4K 215 23
                                    

Kalau kalian masih di bawah umur jangan baca ya...

Ini pertama kalinya gw nulis ginian jadi kalau tidak sesuai ekspektasi maapkan saya yaaaa hehehe

Selamat membaca...
.
.
.

Tay yang sedang menikmati semburan air dari shower tiba-tiba merasakan sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya.

"WOYYY LEPASIN GA!"

"Tidak.. tidak akan pernah," ucap New kemudian mengeratkan tangannya lebih kencang dari belakang Tay.

Cupp…

New mencium pipi Tay sehingga membuat pipi Tay semakin memerah seperti tomat.

Semakin gemas lihat Tay yang hanya diam mematung dan malu. New memutarbalikan badan Tay dan kini mereka sedang berhadapan.

Tangan New masih setia melingkar di pinggang Tay. Oleh karena tangan Tay mengganggu saat mereka berpelukan, New mengangkat kedua tangan Tay lalu diletakan di bahunya.

Bahkan saat diperlakukan ini, Tay masih diam dan pipi Tay semakin memerah sampai telinganya pun juga ikut merah.

"Sayang, kok diem aja?" Tanya New sambil mengusapkan hidung Tay dengan hidungnya.

Tangan-tangan New yang semula melingkari di pinggang Tay, mulai turun perlahan-lahan kemudian memegang kedua mochi besar.

Ya… namanya mochi kan lembut terus enak banget kalau di remes-remes kek squishy awww. Tangan New tidak berhenti meremas mochinya Tay sampai Tay sadar apa yang terjadi di bawahnya.

"WOY PANTAT GUA GA USAH DI REMES-REMES," Tay berusaha mundur dan melepaskan tangan New tapi tidak berhasil karena New lebih kuat.

Jangan lupa New juga punya otot yang tidak kalah dengan Tay.

Jari-jari New sudah menusuk kulit pantat Tay, lalu dia juga menarik pinggangnya sehingga bagian depannya menempel milik New.

Untung New masih berbalut handuk… tapi yaaaaa bukan berarti 'itunya' tidak berasa. New malah sengaja mengangkat kakinya di antara dua kaki Tay, kemudian dia menggesek-gesek milik Tay ke pahanya.

Ya… dia mau menggoda Tay yang akan menjadi suaminya nanti hahaha.

"Eugh…" seru Tay.

Apa ini? Enak banget anjir, batin Tay.

Tay menutup matanya sambil memeluk New dengan erat. Tangannya juga masih melingkar di leher New. Mukanya disembunyikan di antara leher dan bahu New. Tay juga bisa merasakan aroma tubuh New yang bikin rileks.

"Kamu mau lebih ga sayang?"

Mau… batin Tay

Tay masih menikmati bagian bawahnya yang sedang di gesek ke paha New, jadi dia belum bisa menjawab dari bibirnya.

Saat ini pikirannya tidak tahu melayang kemana. Dia hanya mengeluarkan suara yang berhuruf 'h' karna rasa nikmatnya yang bikin suaranya keluar begitu aja.

"Sayang?" New mengintip wajah Tay yang disembunyikan. Dia terkekeh dengan ekspresinya.

"Enak ya…" bisik New. "Mau coba yang lain?"

"Hughhh," Tay mengangguk.

Kemudian New menghentikan aksinya. Dia mulai berjongkok dan berhadapan dengan penis Tay yang sudah berdiri tegang.

"New, lo mau ngapain?" Nafas Tay sudah seperti orang habis maraton, dia menarik nafas lalu menghembuskan dengan terburu-buru.

Tentu ini ruangan shower yang memiliki udara yang terbatas, tapi ada dua makhluk yang sedang kepanasan dan juga dingin karena air masih bercucuran.

My husband from the futureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang